Sederet Fakta Mobil Bung Tomo di Kawasan Tugu Pahlawan

Sederet Fakta Mobil Bung Tomo di Kawasan Tugu Pahlawan

Sri Rahayu - detikJatim
Minggu, 12 Jan 2025 05:30 WIB
Mobil Bung Tomo di kawasan Tugu Pahlawan Surabaya
Mobil Bung Tomo di kawasan Tugu Pahlawan Surabaya (Foto: Sri Rahayu/detikJatim)
Surabaya -

Mobil Bung Tomo, yang merupakan Opel Kapitan keluaran tahun 1953, memiliki sejarah yang menarik dan penuh makna. Mobil ini tidak hanya menjadi alat transportasi, tetapi juga simbol perjuangan dan dedikasi Bung Tomo dalam membela kemerdekaan Indonesia.

Pemerhati Sejarah dan Budaya Surabaya, Nur Setiawan menyebut sejarah mobil ini mencakup perjalanan panjang dari penggunaan sehari-hari hingga menjadi koleksi bersejarah di Museum Tugu Pahlawan.

"Sebenarnya mobil Bung Tomo yang di area itu tidak terkait dengan 10 November namun lebih mengarah pada aktivitas maupun kegiatan sehari-harinya Bung Tomo," jelas Nur Setiawan pada detikJatim, Senin (9/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendaraan ini digunakan saat Bung Tomo menjabat sebagai menteri dan kemudian dibawa ke Malang. Namun, kendaraan tersebut akhirnya menjadi bagian penting dari perjalanan hidup Bung Tomo. Mobil ini tidak hanya mencerminkan kiprah Bung Tomo sebagai tokoh nasional, tetapi juga menyimpan cerita tentang kehidupan pribadinya yang penuh makna. Berikut sederat fakta menarik tentang mobil Bung Tomo, yuk simak informasinya lengkapnya!

Sederet Fakta Menarik Mobil Bung Tomo

ADVERTISEMENT

Mobil Opel Kapitan milik Bung Tomo menyimpan berbagai fakta menarik yang mungkin belum banyak diketahui publik. Dari perannya sebagai kendaraan sehari-hari hingga proses restorasi yang dilakukan untuk mempertahankan nilai sejarahnya, mobil ini memiliki cerita yang kaya dan menginspirasi. Berikut adalah sederet fakta menarik tentang mobil bersejarah ini.

1. Mobil Tidak Berkaitan dengan Perang

Mobil Opel Kapitan milik Bung Tomo tidak memiliki hubungan langsung dengan peristiwa perang meskipun sering diasosiasikan dengan perjuangan beliau.

Nur Setiawan menjelaskan bahwa mobil ini lebih banyak digunakan oleh Bung Tomo dalam aktivitas sehari-harinya saat menjabat sebagai menteri. Dengan demikian, kendaraan ini lebih mencerminkan sisi personal Bung Tomo dibandingkan simbol langsung dari perjuangan fisik di medan perang.

Mobil Bung Tomo di kawasan Tugu Pahlawan SurabayaMobil Bung Tomo di kawasan Tugu Pahlawan Surabaya (Foto: Sri Rahayu/detikJatim)

"Mobil ini tidak terkait dengan peristiwa perang," tegas Nur Setiawan.

Dengan begitu, mobil ini lebih menggambarkan kehidupan Bung Tomo sebagai seorang pemimpin yang juga menjalani aktivitas sehari-hari layaknya masyarakat pada umumnya. Kendaraan ini menjadi pengingat bahwa di balik perannya sebagai pahlawan nasional, Bung Tomo juga menjalani kehidupan yang sederhana dan manusiawi. Hal ini menambah dimensi baru dalam memahami sosok Bung Tomo sebagai pribadi, bukan hanya sebagai simbol perjuangan.

2. Berkaitan dengan Kehidupan Pribadi

Mobil ini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari Bung Tomo, menunjukkan sisi kemanusiaan dari seorang pahlawan. Keberadaan mobil tersebut mencerminkan bagaimana seorang pahlawan juga menjalani kehidupan normal seperti masyarakat lainnya.

Nur Setiawan menyebut meskipun dikenal sebagai pahlawan nasional, Bung Tomo juga menjalani kehidupan yang sederhana layaknya masyarakat biasa. Mobil ini menjadi representasi bagaimana seorang pahlawan tetap memiliki sisi manusiawi di balik perannya sebagai tokoh besar.

"Bung Tomo terkait pribadi saat jadi menteri dan orang biasa, ini menunjukan Bung Tomo menjalakan kehidupan juga sebagai seorang jurnalis. Meskipun terkesan otoriter beliau juga memiliki sisi manusiawi" ungkapnya.

3. Proses Restorasi

Setelah bertahun-tahun terabaikan, mobil tersebut mengalami proses restorasi untuk mengembalikannya ke bentuk aslinya. Proses restorasi dilakukan untuk memastikan bahwa nilai sejarah dari mobil tersebut tetap terjaga dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Setelah ditinggalkan di rumahnya di Malang selama bertahun-tahun, mobil ini akhirnya dievakuasi ke museum setelah melalui proses restorasi. Proses restorasi dilakukan untuk mengembalikan mobil ke bentuk aslinya yang bersejarah.

"Mobil ini diselamatkan dalam bentuk aslinya karena bersejarah dan kemudian direstorasi dilakukan secara hati-hati untuk memastikan bahwa nilai sejarah dari mobil ini tetap utuh. Sekarang, mobil ini menjadi saksi perjalanan sejarah yang dapat diwariskan kepada generasi mendatang." Imbuhnya Nur Setiawan.

Pentingnya proses restorasi untuk memastikan nilai sejarah mobil tetap terjaga. Dengan demikian, setiap pengunjung museum dapat melihat kendaraan ini dalam kondisi yang merefleksikan masa ketika Bung Tomo menggunakannya.

4. Hibah dari Keluarga

Mobil tersebut dihibahkan oleh Bambang Sulistomo kepada Museum Tugu Pahlawan agar masyarakat dapat mengenang jasa-jasa ayahnya. Hibah tersebut menunjukkan komitmen keluarga Bung Tomo untuk menjaga warisan sejarah agar tetap hidup di ingatan masyarakat.

Sejarah lanjutan mobil Bung Tomo menunjukkan bahwa setelah ditinggalkan, mobil tersebut sempat mangkrak di rumahnya di Jalan Ijen, Malang. Saat keluarga Bung Tomo pindah ke Jakarta, mobil tersebut tidak pernah diperhatikan hingga akhirnya dihibahkan.

Mobil milik Bung Tomo dipindahkan ke Museum 10 November di Surabaya pada tanggal 28 Oktober 2010. Mobil tersebut dihibahkan oleh Bambang Sulistomo, putra Bung Tomo, dan tiba di Tugu Pahlawan sekitar pukul 11.30 WIB. Penyerahan resmi mobil direncanakan berlangsung pada 10 November 2010, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan.

5. Keberadaan di Museum

Saat ini, Opel Kapitan milik Bung Tomo dipajang di Museum Tugu Pahlawan sebagai salah satu koleksi berharga. Setelah dihibahkan mobil ini kemudian dipindahkan ke museum 10 November di Surabaya pada 28 Oktober 2010.

Mobil itu diserahkan oleh Bambang Sulistomo, putra Bung Tomo, dan tiba di kawasan Tugu Pahlawan sekitar pukul 11.30 WIB. Penyerahan resminya dijadwalkan pada 10 November 2010, bertepatan dengan momen peringatan Hari Pahlawan.

"Kehadiran mobil milik pahlawan nasional Bung Tomo menambah koleksi sejarah di Museum 10 November," tutup Nur Setiawan.

Sejarah mobil Bung Tomo mencerminkan perjalanan hidup seorang pahlawan yang penuh dedikasi. Dengan dipamerkannya mobil ini di Museum Tugu Pahlawan, masyarakat memiliki kesempatan untuk lebih mendalami kontribusi Bung Tomo dalam perjuangan kemerdekaan, sekaligus mengapresiasi warisan budaya yang harus terus dijaga. Mobil ini menjadi pengingat bahwa perjuangan besar sering kali berakar pada hal-hal sederhana yang dilakukan dengan sepenuh hati.




(abq/iwd)


Hide Ads