Dua gunungan tumpeng agung menjadi rebutan ratusan warga pada momen upacara adat Bersih Nagari, Hari Jadi ke-819 Tulungagung. Sayang acara diwarnai aksi pencopet yang berhasil menggasak telepon genggam warga.
Rangkaian upacara Bersih Nagari diawali dengan kirab tumpeng lanang dan wadhon dari kantor kabupaten menuju Pendapa Kongas Arum Kusumaning Bangsa. Pada kirab tumpeng dan panji Kabupaten Tulungagung itu dimeriahkan dengan aksi tari kolosal Reyog Kendang.
Prosesi hari jadi dilanjutkan dengan seremonial bersih nagari dan doa bersama. Salah satu momen yang ditunggu oleh warga adalah rebutan dua tumpeng agung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ratusan warga yang telah bersiap di pintu gerbang pendapa, langsung menyerbu tumpeng yang berisi nasi, ayam lodho, aneka sayur dan buah-buahan. Beberapa warga berhasil mendapatkan ayam utuh, hingga aneka buah-buahan. Di sisi lain ada juga warga yang hanya mendapatkan sayuran.
"Dapat apa ini, paprika," kata salah seorang warga, Rini," Senin (18/11/2024).
![]() |
Menurutnya aksi rebutan tumpeng itu baru pertama kali ia ikuti. Meskipun hanya mendapatkan sayuran Rini mengaku senang.
"Ini tadi kebetulan pas lewat situ, kemudian ada ramai-ramai, ikut," ujarnya.
Keriuhan rebutan tumpeng agung, membuat sebagian warga lengah. Kondisi itu dimanfaatkan oleh pencopet untuk menjalankan aksinya.
Salah seorang warga Kelurahan Bago, Kecamatan Tulungagung, Nadya menjadi korban pencopetan. Akibatnya sebuah telepon pintar Iphone 11 hilang dari kantongnya.
"Tadi kan keroyokan, pas acara sudah selesai kok HP saya hilang, Iphone 11. Tadi saya taruh di saku celana," kata Nadya.
Sementara itu Pj Bupati Tulungagung Heru Suseno, mengatakan peringatan hari jadi kali ini sebagai momentum untuk bergerak bersama-sama guna memajukan Tulungagung ke depan.
"Tulungagung ke depan perlu kerja bersama, perlu partisipasi kita semua, karena banyak sekali potensi yang perlu dimanfaatkan, mulai alamnya yang layak untuk dikembangkan jadi objek wisata," kata Heru.
Tak hanya itu potensi UMKM Tulungagung berkembang cukup pesat, bahkan sebagian telah memiliki nama di kancah nasional.
"Ke depan pimpinan yang dipilih oleh masyarakat harus punya inovasi untuk mengembangkan potensi-potensi ini. Harus memanfaatkan sumberdaya yang ada," jelasnya.
(abq/iwd)