Pertempuran 10 November menjadi momen dibangunnya Tugu Pahlawan Surabaya. Sebanyak 50 ribu pejuang telah gugur dalam pertempuran bersejarah itu. Tugu Pahlawan resmi dibangun tahun 1952, melalui sayembara desain.
Pemerhati Sejarah & Budaya Surabaya Historical Community, Nur Setiawan mengatakan Walikota Surabaya era 1950-1952, Doel Arnowo berinisiatif membangun Monumen Tugu Pahlawan sebagai bentuk peringatan peristiwa besar itu. Aksi pembangunan Monumen Tugu Pahlawan kemudian didengar dan disetujui oleh Presiden RI Pertama, Soekarno.
"Nah akhirnya didengar oleh Soekarno. Diamini inisiatif ini oleh Pak Soekarno. Kemudian digelar sayembara, dan berhasil dimenangkan oleh Insiyur Tan sama Sujatmoko. Di antara dua orang itu yang akhirnya memenangkan sayembara membuat desain Monumen Tugu Pahlawan," kata Nur Setiawan ketika dikonfirmasi detikJatim, Kamis, (14/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dasar dari pembangunan Monumen Tugu Pahlawan di Jalan Pahlawan, Alun-Alun Contong Krembangan Surabaya disinyalir karena kawasan tersebut merupakan ring 1 dari pertempuran 10 November. Nur menjelaskan, banyak korban yang berjatuhan tepat di tengah jalan sekitar Monumen Tugu Pahlawan itu.
"Kenapa didirikan di situ? karena kawasan itu Ring 1 dari pertempuran 10 November, korbannya itu tergeletak di tengah jalan, ada yang jatuh ke selokan, nggak utuh, ada yang kepalanya nggak ada, perutnya terburai. Pokoknya di situ kawasan Ring 1, dari utara Perak sampai Tugu Pahlawan Ring 1 pertempuran 10 November, di dalam kampung maupun di jalanan-jalanan itu," urainya.
"Dibangun akhirnya di sana (Tugu Pahlawan), dengan ketinggian sekitar 40,50 meter. Monumen itu terdiri dari beberapa ruas yang memang mempunyai filosofi dari Monumen Tugu Pahlawan ini selain memperingati pejuang-pejuang atau syuhada bangsa bangsa atau tumbal negara yang telah gugur mempertahankan mempertahankan kedaulatan bangsa ada filosofinya, yaitu tanggal 10 bulan 11 tahun 1945," sambungnya.
Tentu, peringatan ini sebagai bentuk upaya mengingat puncak peperangan 10 November 1945. Pembangunan Tugu Pahlawan mulai dibangun sejak tahun 1952, artinya setelah 7 tahun arek-arek Suroboyo berperang, terbangun Monumen peringatan peristiwa tersebut.
"Ya, setelah tahun 1945 (pembangunan Tugu Pahlawan), tujuh tahun setelah perang 10 November. Jadi masih fresh sebenarnya, itu kan dibangun tahun 1952. Di era Pak Doel Arnowo, sekitar tujuh tahun setelah perang dahsyat itu terjadi," pungkasnya.
Selain mengenang pertempuran 10 November 1945, peristiwa tersebut juga terkait dengan Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945, yang kemudian menjadi dasar peringatan Hari Santri Nasional (HSN).
Saat itu, warga Surabaya dengan berani melawan pasukan Sekutu yang berusaha menguasai kembali Indonesia, dengan banyak yang kehilangan nyawa dalam perjuangan tersebut.
Kini, Tugu Pahlawan tidak hanya menjadi simbol sejarah perjuangan Indonesia, tetapi juga merupakan destinasi wisata yang menarik. Pengunjung dapat menikmati kemegahan tugu serta merasakan suasana khidmat di sekitarnya.
Di dalam kompleks Tugu Pahlawan, terdapat museum yang menyimpan berbagai koleksi yang berkaitan dengan pertempuran Surabaya, menjadikan monumen ini tidak hanya sebagai tempat sejarah, tetapi juga sumber inspirasi semangat nasionalisme.
Artikel ini ditulis oleh Firtian Ramadhani, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
(abq/iwd)