Kabupaten Bangkalan, yang terletak di ujung barat Pulau Madura, baru saja merayakan hari jadinya ke-493 tahun. Sebagai salah satu kabupaten yang kaya akan sejarah, budaya, dan tradisi, Bangkalan menyimpan beragam pesona yang mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat luas.
Meski sering kali terlewatkan dari sorotan utama, Bangkalan sebenarnya memiliki daya tarik yang tidak kalah menarik dibandingkan daerah lain di Indonesia. Dari sosok ulama besar yang pernah lahir di tanah ini, hingga keindahan seni batik dan kulinernya yang menggugah selera, Bangkalan selalu punya cerita menarik yang patut disimak lebih dalam.
Sisi Menarik Bangkalan
Berikut adalah beberapa fakta unik dan menarik tentang Kabupaten Bangkalan yang mungkin belum kamu ketahui, sebagaimana dilansir dari akun Instagram @jatimpemprov.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Tanah Kelahiran Ulama Besar Indonesia
Bangkalan merupakan tempat lahir salah satu ulama besar Indonesia, KH. Muhammad Kholil bin Abdul Lathif, yang lebih dikenal dengan nama Syaikhona Kholil. Beliau lahir di Bangkalan pada tahun 1235 H dan menjadi guru bagi banyak ulama ternama di tanah air. Hingga kini, makam Syaikhona Kholil ramai dikunjungi oleh masyarakat dari seluruh penjuru Indonesia dan menjadi salah satu wisata religi terpopuler di Madura.
Beberapa santri Syaikhona Kholil yang kemudian menjadi ulama besar antara lain KH. Hasyim Asy'ari (pendiri Nahdlatul Ulama) dari Tebuireng Jombang, KH. Abdul Karim dari Lirboyo Kediri, KH. Ahmad Shobari dari Kuningan, serta KH. Nawawie dan KH. Bahar dari Sidogiri Pasuruan.
2. Sentra Bunga Melati Jawa Timur
Bangkalan juga dikenal sebagai penghasil melati terbesar di Jawa Timur. Berdasarkan data BPS Jatim dan Universitas Trunojoyo, pada tahun 2023, produksi melati di Bangkalan mencapai 289.320 kg per tahun, menjadikannya daerah dengan produksi melati tertinggi di Jawa Timur.
Jumlah ini jauh melampaui Kediri yang hanya memproduksi 94.286 kg per tahun, dan Malang yang berada di peringkat ketiga dengan 67.645 kg per tahun. Dengan demikian dapat diartikan jika produksi melati di Bangkalan menyumbang 44,71% dari total produksi di Jawa Timur.
Melati dari Bangkalan, yang dikenal dengan nama "Melati Rato Ebhu," memiliki keunggulan seperti aroma yang empat kali lebih harum dibanding varietas lainnya. Selain itu, bunga ini memiliki tangkai yang lebih besar serta mahkota bunga yang lebih lebar.
3. Batik Gentongan, Karya Seni dari Tanjung Bumi
Setiap daerah di Indonesia memiliki kekhasan batik tersendiri, termasuk Kabupaten Bangkalan dengan Batik Gentongannya. Batik tulis yang berasal dari Desa Paseseh, Kecamatan Tanjung Bumi ini dikenal dengan warna-warna cerah yang khas, serta motif dua sisi (bolak-balik) yang berbeda dari batik pada umumnya.
Proses pembuatannya sangat halus dan rumit, bahkan bisa memakan waktu hingga satu tahun untuk satu lembar kain. Tak heran, harga selembar Batik Gentongan bisa mencapai Rp 3.500.000 karena kerumitan dan keindahan pengerjaannya.
4. Aneka Kuliner yang Menggugah Selera
Kuliner khas Bangkalan tak kalah menarik dengan keunikan daerahnya. Beberapa makanan khas Bangkalan sudah dikenal di berbagai penjuru Nusantara karena cita rasanya yang menggoyang lidah.
Di antaranya adalah Bebek Madura Sambal Pencit, sajian bebek goreng dengan sambal mangga muda yang pedas dan segar. Selain itu, ada Topak Ladeh, hidangan berkuah kental yang biasanya disajikan saat perayaan besar seperti Idul Fitri.
Tak ketinggalan Nasi Serpang, nasi campur khas Bangkalan yang disajikan dengan berbagai lauk-pauk, mulai dari telur asin, pepes ikan, hingga dendeng, semua dilengkapi dengan sambal yang pedas menggigit. Ada pula Soto Mata Sapi, soto berkuah gurih dengan potongan bola mata sapi yang memberikan cita rasa unik dan bertekstur lembut.
Dengan segudang pesona dari sejarah, budaya, hingga kuliner, Kabupaten Bangkalan menawarkan sisi menarik yang patut lebih dikenal luas.
(hil/irb)