Masyarakat Jawa mengenal tradisi Rebo Wekasan yang dilakukan pada bulan Safar dalam kalender Hijriah. Untuk itu, perlu diketahui, Rebo Wekasan 2024 jatuh tanggal berapa.
Rebo wekasan adalah tradisi yang dilakukan pada Rabu terakhir bulan Safar. Masyarakat melaksanakan tradisi ini untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dari marabahaya.
Banyak amalan yang dikerjakan umat Islam saat hari Rebo Wekasan. Seperti salat sunah, membaca doa-doa khusus, sedekah, dan berbagai amalan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadwal Rebo Wekasan 2024
Tahun ini, Rebo Wekasan jatuh pada minggu pertama bulan September 2024. Rebo Wekasan bertepatan tanggal 4 September 2024.
Rebo Wekasan 4 September 2024 jatuh pada tanggal 30 Safar 1446 Hijriah. Dalam kalender Jawa, Rabu Wage 29 Sapar 1958.
- Kalender Jawa: 29 Sapar 1958
- Kalender Masehi: 4 September 2024
- Kalender Hijriah: 30 Safar 1446 H
- Hari: Rabu
- Pasaran: Wage
- Weton: Rabu Wage
Baca juga: Mitos di Hari Rabu Wekasan |
Makna Tradisi Rebo Wekasan
Tradisi Rebo Wekasan berawal dari keyakinan bahwa hari Rabu terakhir bulan Safar membawa kesialan atau bencana. Namun, dalam Islam tidak ada dasar yang jelas tentang ini.
Meski begitu, masyarakat tetap melaksanakan tradisi ini dengan menjalankan berbagai amalan. Mulai dari salat sunah tolak bala, doa khusus, sedekah, silaturahmi, dan amal baik.
Beberapa orang juga menggelar selamatan atau makan bersama sebagai bentuk syukur. Biasanya diisi dengan pembacaan doa, istighfar, hingga salat sunah mutlak.
Amalan-amalan yang dikerjakan saat Rebo Wekasan juga memiliki makna masing-masing. Misalnya, salat sunah mutlak untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Salat sunah mutlak juga untuk memohon penjagaan dari segala bahaya. Salat ini dilakukan dalam dua rakaat dengan bacaan surah Al-Kautsar, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
Amalan lainnya adalah membaca istighfar untuk memohon ampun dan mendapatkan perlindungan dari malapetaka. Lalu, membaca doa memohon dilindungi dari segala bahaya.
Rebo Wekasan menjadi momen berdoa hingga mempererat silaturahmi. Terlepas dari kepercayaan, tradisi ini untuk memohon perlindungan dan meningkatkan ibadah serta amalan.
(ihc/irb)