Yadnya Kasada merupakan upacara adat Suku Tengger yang digelar setiap tahun. Upacara ini dilakukan dengan melarungkan palawija, ternak, dan hasil pertanian ke kawah Gunung Bromo.
Upacara adat Yadnya Kasada digelar sebagai perwujudan rasa syukur kepada Sang Hyang Widi, yang merupakan manifestasi dari Batara Brahma.
Upacara adat ini digelar Suku Tengger setiap tanggal 15 bulan Kasada dari penanggalan Tengger.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bulan Kasada
Suku Tengger memiliki sistem penanggalan sendiri yang berasal dari turunan kalender Hindu. Jumlah hari dalam tiap bulannya antara 29-30 hari.
Penanggalan Tengger berkaitan dengan pelaksanaan tradisi suku tersebut. Seluruh tradisi masyarakat Tengger dilakukan mengikuti penanggalan yang mereka buat sendiri.
Kalender Tengger memiliki 12 bulan dalam satu tahun. Jika diurut dari bulan pertama, yaitu Kasa, Karo, Katiga, Kapat, Kalima, Kanem, Kapitu, Kawolu, Kasangka, Kasadasa, Dhesta, dan Kasadha.
Tetapi, setiap lima tahun sekali Suku Tengger memiliki 13 bulan. Namanya adalah bulan Pahing. Tahun yang memiliki tambahan bulan ini disebut sebagai tahun Landung.
Bulan Kasada sendiri adalah bulan terakhir dalam almanak Tengger selain di tahun Landung. Sehingga Kasada termasuk sebagai bulan ke-12.
Pelaksanaan Yadnya Kasada 2024
Upacara adat Yadnya Kasada tahun 2024 digelar pada Jumat-Sabtu 21-22 Juni 2024. Wisata Bromo di waktu ini hanya terbuka untuk masyarakat yang hendak melaksanakan Yadnya Kasada.
Pada Minggu-Senin 23-24 Juni 2024, kawasan wisata Bromo juga masih tertutup untuk umum. Hanya masyarakat dan petugas yang berkepentingan untuk membersihkan kawasan yang diperbolehkan masuk.
Informasi ini juga wajib diperhatikan bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke kawasan Bromo. Jika berniat datang pada 21-24 Juni 2024, sebaiknya mencari alternatif tanggal lain untuk menikmati indahnya alam di Bromo.
Artikel ini ditulis oleh Ardian Dwi Kurnia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/fat)