Kawasan wisata Gunung Bromo akan ditutup selama empat hari. Penutupan dilakukan selama pelaksanaan ritual Yadnya Kasada yang dilakukan warga suku Tengger.
Pengumuman penutupan itu berdasarkan Surat Ketua Parisada Hindu Oharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Pasuruan Nomor 03/POP/06/2024 tanggal 4 Juni 2024 perihal Upacara Ritual Yadnya Kasada dan Surat Edaran Ketua PHDI Kabupaten Probolinggo Nomor 404/E/PHDI-KAB/VI/2024.
Dalam keterangan tertulis diumumkan bahwa penutupan Gunung Bromo dimulai Jumat 21 Juni 2024 pukul 00.00 WIB sampai 24 Juni 2024 pukul 24.00 WIB. Penutupan dilakukan dalam rangka ritual Yadnya Kasada, pembersihan, serta pemulihan kawasan wisata Bromo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Ritual Yadnya Kasada
Dilansir dari beberapa sumber, istilah yadnya dipopulerkan setelah orang Tengger menganut agama Hindu Dharma. Sebelumnya upacara ini disebut Riyaya (Hari Raya) Kasada. Terdiri dari Labuh Kasada (acara di Bromo) dan Pujan Kasada yang dilakukan sehari setelah Labuh Kasada.
Hari Raya Yadnya Kasada atau Pujan Kasada adalah sebuah hari upacara sesembahan berupa persembahan sesajen kepada Sang Hyang Widhi dalam manifestasinya sebagai Batara Brahma atau dewa api.
Yadnya Kasada adalah salah satu upacara adat yang dilakukan masyarakat Hindu Suku Tengger, di Jawa Timur. Upacara ini dilakukan satu tahun sekali pada bulan ke 12 (Kasada) hari ke 15 menurut penanggalan Suku Tengger.
Upacara adat ini digelar di Pura Luhur Poten, tepat di kaki Gunung Bromo, tengah malam hingga dini hari. Upacara ini digelar sebagai bentuk rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa dan bertujuan agar masyarakat terhindari dari musibah, bisa mendapat keselamatan serta keberkahan.
Uniknya, masyarakat adat suku tengger menggelar persembahan atau sesajian untuk Tuhan dengan jalan melemparkan berbagai hasil bumi berupa sayuran, buah, ternak. Diharapkan ritual ini membuat tahun yang akan mendatang hasil panenan masyarakat suku tengger semakin melimpah ruah.
Menurut buku Suku Tengger oleh Abdul Muti, sebagian dari penduduk suku Tengger tinggal di Kabupaten Pasuruan, Lumajang, Probolinggo, dan Malang. Gunung Bromo sendiri memang menjadi sebuah simpul bertemunya batas empat Kabupaten tersebut.
(irb/fat)