Sejarah Yadnya Kasada Suku Tengger, Apa Saja Kegiatannya?

Sejarah Yadnya Kasada Suku Tengger, Apa Saja Kegiatannya?

Ardian Dwi Kurnia - detikJatim
Rabu, 19 Jun 2024 12:00 WIB
PROBOLINGGO, EAST JAVA, INDONESIA - JULY 16: Frost is seen covering the area of Mount Bromo on July 16, 2019 in Probolinggo, East Java, Indonesia. Tenggerese people are a Javanese ethnic group in eastern Java who claim to be the descendants of the Majapahit princes. Their population of roughly 500,000 is centered in the Bromo Tengger Semeru National Park in eastern Java. The most popular ceremony is the Kasada festival, the most visited tourist attraction in Indonesia. The festival is the main festival of the Tenggerese people and lasts about a month. On the fourteenth day, the Tenggerese make the journey to Mount Bromo to make offerings of rice, fruits, vegetables, flowers and livestock to the mountain gods by throwing them into the volcanos caldera. The origin of the festival lies in the 15th century when a princess named Roro Anteng started the principality of Tengger with her husband Joko Seger, and the childless couple asked the mountain Gods for help in bearing children. The legend says the Gods granted them 24 children but on the provision that the 25th must be tossed into the volcano in sacrifice. The 25th child, Kesuma, was finally sacrificed in this way after initial refusal, and the tradition of throwing sacrifices into the caldera to appease the mountain Gods continues today. (Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)
Melihat Ritual Kasada, Larung Sajen di Gunung Bromo. Foto: Ulet Ifansasti/Getty Images
Probolinggo -

Sebagai negara yang kaya budaya, Indonesia memiliki banyak sekali kearifan lokal dan tradisi yang dilakukan suku-sukunya. Salah satunya upacara adat Yadnya Kasada yang dilakukan Suku Tengger.

Yadnya Kasada digelar di tempat Suku Tengger tinggal, yaitu Gunung Bromo. Upacara adat ini digelar setiap tanggal 15 bulan 12 (Kasada) dari penanggalan Tengger.

Sebagai perwujudan rasa syukur kepada Sang Hyang Widi yang merupakan manifestasi dari Batara Brahma, Suku Tengger menggelar sembahyang di Gunung Bromo. Mereka melakukan sembahyang dengan ritual sesajen atau persembahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka mempersembahkan berbagai hasil peternakan, palawija, dan pertanian kepada Sang Hyang Widhi serta para leluhur. Berbagai sesajen itu dibacakan mantra, kemudian dipersembahkan dengan cara melarungkannya ke dalam kawah Gunung Bromo.

Sejarah Yadnya Kasada

Sejarah upacara adat Yadnya Kasada, dalam studi etnografi yang ditulis Rindy Nurjanah berjudul Aktivitas Komunikasi Upacara Adat Kasada Suku Tengger di Gunung Bromo Jawa Timur, bermula dari kepercayaan mereka sebagai keturunan dari Roro Anteng dan Joko Seger.

ADVERTISEMENT

Dikisahkan, Roro Anteng merupakan putri dari Kerajaan Brawijaya Singasari dan Joko Seger adalah putra Brahmana, seorang pangeran Kerajaan Majapahit Kuno. Mereka berdua saling mencintai kemudian menikah dam tinggal di lereng Gunung Bromo.

Hingga 20 tahun usia pernikahan, mereka tak kunjung memiliki momongan. Kemudian, Roro Anteng dan Joko Seger memutuskan meminta keturunan dengan bertapa di Gunung Bromo.

Tapa mereka membuahkan hasil. Roro Anteng dan Joko Seger mendengar suara Gunung Bromo yang mengatakan apabila mereka dikaruniai anak, maka anak terakhir akan menjadi persembahan di kawah Bromo.

Sepasang suami istri ini setuju. Mereka dikaruniai 25 anak. Namun, mereka terlena dan lupa akan janjinya terhadap Gunung Bromo.

Hingga suatu ketika, seluruh anak Roro Anteng dan Joko Seger bermain di lautan pasir Bromo. Namun, anak bungsu yang bernama Raden Usuma tiba-tiba hilang tanpa jejak. Mereka kebingungan mencarinya.

Di tengah proses pencarian, terdengar suara Raden Usuma. Si bungsu ini mengatakan dirinya tak perlu dicari, sebab hidupnya sudah enak "di sini".

Usuma juga menyampaikan, ketika nanti waktunya telah tiba, anak cucunya wajib mengirim hasil bumi sebagai sesaji. Hal ini harus dilakukan pada tanggal 15 malam 16 di bulan Kasada.

Berangkat dari situ, upacara adat Yadnya Kasada mulai dilaksanakan Suku Tengger. Yadnya sendiri memiliki arti kurban suci, sementara Kasada merujuk pada nama bulan di penanggalan Suku Tengger.

Ada serangkaian kegiatan pada pelaksanaan upacara Yadnya Kasada yang dilakukan Suku Tengger. Berikut ini rangkaian kegiatan selama upacara Yadnya Kasada di Gunung Bromo.

  1. Pengambilan air suci di Gunung Widodaren sebelum pelaksanaan upacara adat. Nantinya, air ini akan digunakan untuk ritual ngelukat umat atau penyucian jiwa di Poten.
  2. Upacara pembukaan dihadiri dukun adat dari seluruh desa di Tengger, pemerintah, hingga masyarakat. Tari Roro Anteng dan Joko Seger akan mengawali acara ini. Kemudian, dukun adat akan memimpin peserta yang membawa aneka hasil bumi ke tempat ritual.
  3. Ritual Kasada digelar di sebuah pura yang berada di kaki Gunung Bromo. Upacara ini dilakukan dengan membaca kidung-kidung bernuansa religi dengan iringan gamelan, ngelukat umat atau penyucian tempat sembahyang, pembacaan kitab suci Weda, sejarah Kasada, hingga kisah perkawinan Roro Anteng dan Joko Seger.
  4. Ngelukat umat kedua dengan membagikan bija yang ditempelkan pada bagian wajah, memberikan wewangian atau bunga di sebelah kanan, membakar dupa di perapen, hingga memercikkan tirta di kepala dan wajah umat.
  5. Muspa atau sembahyang dipimpin pinandhita serta dibantu para pemuka.
  6. Membaca mantra pascasembahyang. Ada lima mantra yang dibaca dan berisi puji-pujian terhadap Tuhan serta permohonan agar diberikan kehidupan yang damai.
  7. Pemilihan calon dukun adat untuk menggantikan dukun sebelumnya.
  8. Lelabuhan sesajen di kawah Gunung Bromo sebagai acara inti upacara Yadnya Kasada. Lelabuhan dimulai dengan berjalan sambil membawa sesajen hasil bumi dan ternak dari Poten menuju kawah Gunung Bromo.
  9. Slametan atau selamatan sebagai akhir dari ritual Kasada. Acara pamungkas ini digelar di masing-masing desa yang dipimpin masing-masing dukun adat.

Artikel ini ditulis oleh Ardian Dwi Kurnia peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads