Pemugaran Makam Peneleh Jadi Perpustakaan Hidup Libatkan Arsitek

Pemugaran Makam Peneleh Jadi Perpustakaan Hidup Libatkan Arsitek

Aprilia Devi - detikJatim
Kamis, 06 Jun 2024 06:30 WIB
Sejumlah arsitek diajak melihat langsung kondisi makam sebelum merancang desain konservasi.
Sejumlah arsitek diajak melihat langsung kondisi makam sebelum merancang desain konservasi. (Foto: Istimewa/dok. Begandring Soerabaia)
Surabaya -

Pemugaran Makam Peneleh menjadi perpustakaan hidup atau 'Peneleh As A Living Library' melibatkan para arsitek profesional. Para arsitek dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) akan merancang konsep desain konservasi Makam Peneleh.

Ada puluhan arsitek yang akan merancang desain terbaik. Mereka berasal dari beberapa studio arsitektur seperti Yona Desain Studio, Andyrahman Architect, KaSD Architect, hingga Tata Matra Indonesia.

Sebelum merancang desain lingkungan dan desain kawasan konservasi Makam Peneleh, para arsitek itu diajak mengikuti workshop dan mengunjungi area makam agar bisa mendapat gambaran ide desain yang sesuai bersama Komunitas Begandring Soerabaia, Pemkot Surabaya, dan sejumlah stakeholder.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Outputnya akan ada desain kawasan dan desain lingkungan yang disayembarakan. Desain terbaik akan dipilih Pemkot Surabaya. Pemkot sendiri fokus di aksesibilitas seperti jalan untuk pejalan kaki, toilet, parkir, musala, dan lampu. Permintaan Walkot Eri memang harus punya grand design utama," ujar salah satu pendiri Begandring Soerabaia Kuncarsono Prasetyo kepada detikJatim, Kamis (6/6/2024).

Upaya pemugaran Makam Peneleh melibatkan arsitek profesional ini mendapatkan apresiasi dari Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Surabaya, Dr Retno Hastijanti.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan bahwa konsep yang dirancang para arsitektur itu di kemudian hari akan menjadi rencana induk pengembangan untuk disandingkan dengan rencana Pemkot Surabaya.

"Ini benar-benar inistatif dari bawah. Para arsitek harapannya bisa berkontribusi bersama dalam Konservasi Makam Peneleh," ujarnya.

Sementara, Asisten I Sekkota Surabaya Agus Imam Sonhaji sebagai perwakilan Pemkot Surabaya mengatakan bahwa kawasan bersejarah sebenarnya memiliki daya tarik yang besar. Karena itu Pemkot berupaya menyambungkan antar kawasan bersejarah dengan destinasi wisata.

"Upaya merevitalisasi kawasan bersejarah Surabaya ini sekarang sedang gencar karena pertimbangan pariwisata. Agar menarik memang harus ditata, supaya wisatawan bisa lebih lama tinggal di Surabaya," tuturnya.

Untuk diketahui, pemugaran Makam Peneleh ini digagas Begandring Surabaya bersama TiMe Amsterdam dan sudah dimulai sejak awal 2023. Mereka juga menggandeng Dutch Culture Netherlands atau Dirjen Kebudayaan Belanda sebagai penyandang dana dan Pemkot Surabaya sebagai kolaborator.

Prinsip yang digagas dalam pemugaran ini adalah mengubah fungsi pemakaman menjadi ruang publik dan menjadikan pemakaman bersejarah sebagai perpustakaan hidup. Sehingga Makam Peneleh ini akan menjadi ruang edukasi, selain itu juga berpotensi sebagai daya tarik wisata di Kota Surabaya.




(dpe/iwd)


Hide Ads