Lantai Berusia 1 Abad Ditemukan Saat Kegiatan Land Clearing Makam Peneleh

Lantai Berusia 1 Abad Ditemukan Saat Kegiatan Land Clearing Makam Peneleh

Ardian Dwi Kurnia - detikJatim
Senin, 27 Mei 2024 03:03 WIB
Pembersihan makam Peneleh Surabaya
Pembersihan makam orang Eropa di Peneleh Surabaya temukan lantai berusia seabad (Foto: Begandring Soerabaia)
Surabaya -

Setelah melalui proses yang panjang, Makam Eropa Peneleh Surabaya akan segera dipugar. Salah satu agenda dalam rangkaian pemugaran ini adalah Land Clearing (pembersihan semak-semak) yang mulai dilakukan pada Minggu (26/5/2024).

Pembersihan dilakukan oleh Begandring Soerabaia, warga sekitar, dan petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya. Makam yang dibersihkan pertama kali adalah milik Residen Surabaya tahun 1838, Daniel Francois Willem Pietermaat.

"Land clearing makam Pietermaat. Ternyata menemukan lantai yang sudah satu abad. 2-3 minggu ini akan fokus di makam itu," kata Pendiri Begandring Soerabaia, Kuncarsono Prasetyo pada detikJatim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rencana cuma pembersihan akar-akar pohon, ternyata menemukan lantai, jadi sekalian dibersihkan (digali)," lanjutnya.

Lantai yang mengelilingi makam Petermaat tersebut seluas 35 meter persegi. Ini merupakan temuan signifikan bagi tim land clearing.

ADVERTISEMENT
Pembersihan makam Peneleh SurabayaPegiat sejarah Surabaya Zaki Yamani dan Kuncar saat bersih-bersih makam Peneleh (Foto: Begandring Soerabaia)

"Dari lantai yang ditemukan itu kita jadi tahu bahan yang digunakan adalah perkerasan kapur," terang Kuncarsono.

Pemugaran Makam Eropa Peneleh sendiri dilakukan dengan model matching fund atau pembiayaan bersama. Dua organisasi kultural yang terlibat dalam proyek ini adalah Dutch Culture yang berasal dari Belanda dan Begandring Soerabaia.

Sebelumnya, Badan Pelestari Kebudayaan Trowulan telah melaksanakan riset arkeologi. Tim ahli ini melakukan berbagai macam pengujian di Makam Peneleh.

"Kemarin selama lima hari Badan Pelesatari Kebudayaan di sini. Selama lima hari kemarin Badan Pelestari Kebudayaan Wilayah 11 Trowulan melakukan identifikasi kerusakan dan bikin pilihan perbaikannya," ungkap Kuncarsono.

"Diobservasi satu satu. Yang rusak jumlahnya berapa, sebesar apa, kemiringan, detail itu," imbuhnya.

Kemudian dalam waktu dekat, akan dilakukan riset pemetaan untuk membuat desain makam. Setelahnya, Wali Kota Surabaya akan melakukan pencanangan pemugaran.

"Selasa dan Rabu, Ikatan Arsitektur Indonesia (akan) kumpul dan riset pemetaan makam untuk bikin desain," ujar Kuncarsono.

"(Kemudian) agendanya 6 atau 8 Juni pencanangan pemugaran oleh wali kota," tukasnya.




(abq/dte)


Hide Ads