Menengok Tradisi Lebaran Ketupat di Durenan Trenggalek

Menengok Tradisi Lebaran Ketupat di Durenan Trenggalek

Adhar Muttaqin - detikJatim
Rabu, 17 Apr 2024 13:12 WIB
Lebaran Ketupat di Trenggalek
Tradisi Lebaran Ketupat di Trenggalek (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Trenggalek -

Ribuan masyarakat berbondong-bondong ke Kecamatan Durenan, Trenggalek untuk merayakan Lebaran ketupat atau kupatan. Tradisi ini digelar setelah enam hari melaksanakan puasa sunah Syawal.

Sejak Rabu pagi, lalu lintas di sekitar jalur utama Durenan cukup ramai. Kondisi itu jauh berbeda jika dibandingkan hari-hari biasa.

Keramaian tersebut merupakan bagian dari dampak tradisi perayaan kupatan. Sebab, masyarakat saling beranjangsana untuk bermaaf-maafan dengan kerabat, tetangga maupun para kiai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Pengasuh Ponpes Babul Ulum Durenan, Kiai Fatah Muin, perayaan kupatan telah ada sejak ratusan tahun silam yang diawali pada saat pesantrennya dipimpin oleh Kiai Abdul Masyir (Mbah Mesir). Tradisi kemudian diteruskan oleh anaknya, Kiai Mahyin.

Lebaran Ketupat di TrenggalekLebaran Ketupat di Trenggalek Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim

Dalam tradisi ini, kediaman kiai tidak membuka kunjungan tamu Lebaran pada hari kedua hingga ketujuh, karena seluruh anggota keluarganya melaksanakan puasa sunah Syawal selama enam hari.

ADVERTISEMENT

"Biasanya kami baru menerima tamu pada saat kupatan. Masyarakat akhirnya paham, sehingga kalau mau sowan ke sini ya saat kupatan," kata Kiai Fatah Muin, Rabu (17/4/2024).

Seiring perkembangan zaman, tradisi kupatan di keluarga pesantren semakin meluas hingga dirayakan seluruh warga di Kecamatan Durenan.

Fatah Muin menambahkan, tradisi kupatan di Durenan telah memiliki akar yang kuat. Sehingga, masyarakat yang berkunjung ke Durenan saat kupatan murni karena ingin bersilaturahmi.

"Orang yang ke sini ini memang murni untuk silaturahmi atau sowan, kalau di daerah lain mungkin ramai karena ada hiburan dan sebagainya. Di Durenan ada hiburan atau tidak ya tetap ramai," imbuhnya.

Lebaran Ketupat di TrenggalekEmil Dardak dan Arumi Bachsin saat ikut Lebaran Ketupat di Trenggalek Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim

Saat berkunjung ke rumah warga maupun kiai, warga tak hanya disuguhi aneka jajanan, namun juga sajian ketupat sayur.

Tak heran, sejumlah tokoh pun juga hadir saat perayaan kupatan, mulai dari bupati, kapolres hingga mantan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak.

Pada perayaan tahun ini, masyarakat sekitar pesantren menyelenggarakan tradisi arak-arakan tumpeng ketupat. Tumpeng lamang dan tumpeng wadhon dikirab dari pesantren keliling ke perkampungan hingga finis di lapangan desa setempat.

Gunungan ketupat dan aneka jajajan serta buah-buahan tersebut langsung diserbu oleh masyarakat yang hadir.

"Saya dari Blitar, sudah tiga kali ikut kupatan di Durenan. Kebetulan anak saya mondok di Kamulan, jadi setelah sowan sekalian ke sini," kata Dwi.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads