12 Tradisi Unik saat Lebaran di Jawa Timur

12 Tradisi Unik saat Lebaran di Jawa Timur

Fatichatun Nadhiroh - detikJatim
Jumat, 05 Apr 2024 15:45 WIB
malam takbiran di kawasan ampel surabaya
Ilustrasi takbir keliling (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Beragam tradisi unik dilakukan masyarakat saat mudik lebaran. Di Jawa Timur momen unik saat mudik Lebaran kerap dilakukan.

Biasanya mudik lebaran kesempatan bagi umat muslim berkumpul bareng keluarga, terutama yang merantau.

Mereka akan berupaya mudik demi bisa berkumpul dengan keluarganya dan menikmati suasana Lebaran tak terlupakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak Tradisi Unik saat Lebaran di Jatim:

1. Mudik

Tradisi Unik Idul Fitri di Indonesia yang pertama adalah mudik. Kamu juga sering melakukan tradisi ini kan?

Bagi orang-orang yang merantau untuk tujuan tertentu, saat lebaran adalah saat yang dinantikan untuk pulang kampung berkumpul bersama keluarga besar. Mudik seakan menjadi kewajiban yang dilakukan para perantau.

ADVERTISEMENT

Menjelang idul fitri tiba, berbagai tiket kendaraan umum cepat sekali habis terjual.

Meskipun biasanya harga tiket sedikit lebih naik di hari-hari biasanya untuk beberapa kendaraan, tapi tidak memperdulikan hal tersebut karena yang paling penting adalah bisa berkumpul dengan keluarga.

2. Ziarah ke Makam

Cara masyarakat merayakan idul fitri di setiap daerah tentu berbeda-beda. Perbedaan tersebut tidak menghilangkan tradisi ziarah ke makam.

Hampir seluruh daerah di Indonesia melakukan tradisi ziarah, mendoakan kepada orang-orang atau keluarga yang sudah tiada.

Tradisi Unik Idul Fitri di Indonesia ini selain bertujuan untuk mendoakan almarhum juga untuk mengingat kepada kita yang masih hidup akan kematian sehingga diharapkan untuk meningkatkan kualitas iman masing-masing.

3. Takbir Keliling

Malam Hari Raya Idul Fitri di Indonesia ditandai dengan kumandangnya takbir bahkan hingga ke belahan dunia lain. Takbir menjadi penanda kemenangan umat Islam melaksanakan puasa satu bulan penuh.

Takbir keliling dilakukan di kampung baik menggunakan kendaraan maupun sekedar berjalan kaki, bahkan tidak sedikit instansi yang memeriahkan malam idul fitri dengan mengadakan perlombaan takbir keliling.

Di desa-desa, terutama di Jawa Timur, takbiran tidak dirayakan dengan menyalakan obor dan berkeliling. Namun mereka menggunakan mobil bak agar lebih praktis dan tidak lelah berjalan kaki. Ada pula yang menggunakan truk karena banyaknya peserta takbir keliling yang ingin ikut memeriahkan malam lebaran.

Mengapa takbiran harus memakai mobil bak dan truk? Karena kedua jenis kendaraan itu mampu membawa speaker yang mengalunkan takbir dan lagu-lagu islami. Membawa speaker adalah sebuah kebanggan tersendiri dan makin besar speakernya maka makin lantang juga suaranya. Saking kerasnya suara speaker kaca rumah penduduk bisa bergetar hebat, tetapi mereka tidak marah, malah ikut bergembira menyambut peserta takbiran.

4. Ater-ater atau Saling Mengirim Makanan

Tidak sedikit masyarakat di berbagai daerah di Indonesia melakukan tradisi saling mengirimkan makanan terutama di kampung-kampung.

Mereka saling mengirimkan makanan untuk keluarga atau tetangga satu hari sebelum lebaran tiba.

Tradisi Unik Idul Fitri di Indonesia ini bertujuan untuk menjaga tali silaturahmi persaudaraan dan berbagi kebahagiaan di hari lebaran.

5. Tradisi "Serba Baru"

Tradisi ini sangat unik karena sebagian besar masyarakat Indonesia menerapkan hal yang serba baru mulai dari baju, sepatu, dan penampilan baru.

Biasanya menjelang lebaran bahkan jauh sebelum idul fitri tiba pertokoan selalu dipadati pembeli. Mereka akan mengenakan pakaian hingga alat ibadah yang baru. Kamu harus siap berdesak-desakan dengan pembeli lain.

6. Halal bi Halal

Tradisi Unik Idul Fitri di Indonesia berupa halal bi halal merupakan tradisi dimana setiap orang akan merayakan lebaran bersama dengan keluarga besar serta kerabat.

Setelah perayaan Idul fitri masyarakat saling bersalaman memohon maaf dan diharapkan untuk para keluarga bisa berkumpul semua.

7. THR

Tradisi Unik Idul Fitri di Indonesia berikutnya yaitu THR atau Tunjangan Hari Raya. Perusahaan atau lembaga akan mengeluarkan tunjangan tersebut untuk karyawannya.

Hal yang paling menarik dari tradisi ini adalah jika perusahaan telat membayarkan THR maka ada sanksi yang berlaku. Selain THR, ada pula tradisi membagikan uang kepada anak-anak kecil setelah idul fitri.

8. Makan Besar di Tanggal 7 Syawal

Di beberapa daerah seperti di Tulungagung dan sekitarnya, masyarakat tidak makan ketupat sesaat setelah salat ied. Mereka makan hidangan lain sesuai dengan selera keluarganya masing-masing. Lantas kapan makan ketupatnya? Makanan itu baru dihidangkan tanggal 8 syawal.

Tanggal 8 syawal adalah hari bahagia karena masyarakat sudah menyelesaikan puasa sunnah (puasa syawal) lantas mereka merayakannya dengan makan ketupat. Oleh karena itu sebutannya adalah lebaran ketupat, dan makan besarnya baru di hari tersebut. Biasanya ketupat tidak dimakan dengan opor ayam, telur petis, atau lauk lain. Namun dengan ayam lodho khas Tulungagung yang berkuah santan dan berasa pedas.

9. Makan Ribuan Ketupat Ramai-ramai

Anda mau makan ketupat gratis? Datanglah ke Desa Turi, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan. Daerah di Jawa Timur ini memiliki tradisi idul fitri unik yakni warganya membuat ketupat sampai ribuan lalu dipajang di pinggir jalan. Ketupat-ketupat warna kecokelatan itu digantungkan dan menjadi pemandangan yang indah.

Para pengunjung boleh makan ketupat sepuasnya dan sekenyangnya di Desa Turi. Penduduk setempat juga memberikan pelengkap berupa sayuran berkuah dan lauk-pauknya. Semua orang makan hidangan dengan sangat lahap dan lebih bahagia lagi karena bisa berkumpul dan menyantap ketupat ramai-ramai.

10. Menerbangkan Balon Udara

Mengadakan festival balon udara dan menerbangkannya beramai-ramai adalah tradisi idul fitri unik di kawasan Probolinggo, Jawa Timur. Masyarakat menerbangkan balon udara pada hari ke-7 lebaran. Ini adalah kebiasaan yang relatif baru dilakukan beberapa tahun terakhir. Tradisi ini amat istimewa dan mampu meningkatkan kunjungan turis lokal dan asing ke Probolinggo.

Dengan menerbangkan balon udara beramai-ramai maka diharap kehidupan akan lebih baik setelah lebaran. Namun masyarakat tidak perlu khawatir karena tidak ada efek samping alias takut balonnya jatuh ke gedung penting atau fasilitas umum. Karena kegiatan ini tentu diawasi baik-baik oleh pihak berwenang dan aparat keamanan.

11. Lomban

Lomban adalah tradisi idul fitri unik di kawasan Jepara, Karimunjawa, dan sekitarnya. Diadakan seminggu pasca lebaran, maka masyarakat merayakan kupatan tidak hanya dengan makan ketupat beserta opor yang berkuah putih. Namun mereka juga ramai-ramai mengunjungi pantai untuk melihat kemeriahan pesta lomban.

Saat lomban maka nelayan berlomba-lomba ke laut dan suasananya sangat meriah karena perahunya dicat dengan warna-warna yang mencolok. Di lautan, mereka membawa bekal berupa makanan khas idul fitri. Selain makan-makan, para peserta lomban juga membawa petasan dan menyalakannya ramai-ramai.

Ada banyak keunikan yang terjadi di hari raya idul fitri dan menjadi ciri khas masing-masing. Ketika mengunjungi Tulungagung misalnya, Anda jadi tidak kaget karena tidak menemukan ketupat saat hari pertama lebaran, karena makanan itu baru ada seminggu setelahnya. Semua tradisi tiap daerah wajib dihormati karena merupakan kebiasaan mereka dari tahun ke tahun.

12. Tellasan Topak - Madura

Bukan Indonesia jika tidak memiliki tradisi yang unik saat lebaran. Di Madura, salah satu tradisi unik lebaran yang menjadi ciri khas ialah tellesan opak atau lebaran ketupat.

Dilaksanakan pada hari ketujuh setelah hari raya Idul Fitri dengan memakan ketupat bersama.

Uniknya, para perempuan mengantarkan makanan ke tempat orang yang lebih tua dengan meletakkan nampan di atas kepala.




(irb/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads