9 Lagu Karya WR Supratman dan Liriknya

9 Lagu Karya WR Supratman dan Liriknya

Albert Benjamin Febrian Purba - detikJatim
Sabtu, 09 Mar 2024 08:30 WIB
Makam WR Supratman Surabaya
Patung di area Makam WR Supratman Surabaya/Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim
Surabaya - Wage Rudolf Supratman merupakan salah satu pahlawan nasional Indonesia. Tanggal lahirnya diperingati sebagai Hari Musik Nasional.

WR Supratman dikenang sebagai salah satu komposer terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Ia juga dikenal sebagai pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Sepanjang hidupnya, Supratman telah menghasilkan banyak lagu bertema perjuangan Indonesia. Berikut sejumlah lagu yang diciptakan WR Supratman, selain Indonesia Raya.

Lagu Karya WR Supratman:

1. Ibu Kita Kartini (1929)

Ibu kita Kartini

Putri sejati
Putri Indonesia
Harum namanya

Ibu kita Kartini

Pendekar bangsa
Pendekar kaumnya
Untuk merdeka

Wahai ibu kita Kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia

Ibu kita Kartini

Putri jauhari
Putri yang berjasa
Se Indonesia

Ibu kita Kartini

Putri yang suci
Putri yang merdeka
Cita-citanya

Wahai ibu kita Kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia

Ibu kita Kartini

Pendekar bangsa
Pendekar kaum ibu
Se-Indonesia

Ibu kita Kartini

Penyuluh budi
Penyuluh bangsanya
Karena cintanya

Wahai ibu kita Kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia

2. Di Timur Matahari (1931)

Di timur matahari mulai bercahaya
Bangun dan berdiri kawan semua
Marilah mengatur barisan kita
Seluruh pemuda Indonesia

Di timur matahari mulai bercahaya
Bangun dan berdiri kawan semua
Marilah mengatur barisan kita
Seluruh pemuda Indonesia

3. Dari Barat Sampai ke Timur (1926)

Dari barat sampai ke timur
Berjajar pulau-pulau
Sambung menyambung menjadi satu
Itulah Indonesia

Indonesia tanah airku
Aku berjanji padamu
Menjunjung tanah airku
Tanah airku Indonesia

4. Indonesia Hai Ibuku (1928)

Indonesia tanah airku
Terimalah salam putramu
Dengan tulus dan ikhlas hatiku
Setia menjunjung derajatmu

Hai ibuku yang amat mulia
Dengarkanlah kita berkata
Siang dan malam kita bekerja
Bagi Indonesia mulia

Hai ibuku Indonesiaku
Dengarkanlah tangis putramu
Lihatlah nasib putra-putrimu
Bangunlah sadarlah hai ibuku

Marilah hai kawan semuanya
Menghormati tanah dan bangsa
Dengan hati yang amat besarnya
Supaya mulia di dunia

5. Pahlawan Merdeka

Pahlawan Merdeka yang gugur sebagai bunga
Jatuh mewangi di atas pangkuan ibunda
Walaupun kamu telah gugur membuang nyawa
Namamu tercatat gugur sebagai ksatria

Kesuma nan indah
Oh, bunga negara
Aji jaya sakti nan sejati

Pahlawan merdeka nan pecah sebagai ratna
Namamu tersebar di bumi Indonesia

Kesuma nan indah
Oh, bunga negara
Aji jaya sakti nan sejati

Pahlawan merdeka nan pecah sebagai ratna
Namamu tersebar di bumi Indonesia

6. Matahari Terbit (1938)

Matahari sudah terbit
Putra ibu lekas bangun
Lihat cahaya yang mulia
Lekas bangun lekas bangun

Hai putraku yang berbudi
Putra ibu yang sejati
Mari lihat cahaya yang mulia

Indonesia Tanah Airku

Matahari amat permai
Memancarkan sinar pagi
Menghidupkan rasa damai
Membangunkan hati suci

Hai putraku yang tercinta
Putra-putri Indonesia
Mari bangun lihat cahaya

Cahaya amat mulia

Matahari sudah tinggi
Memancarkan sinar pagi
Lekas bangun dan berdiri
Hai putraku pembelaku

Hai putraku hai jiwaku
Penolongku pembelaku
Hiduplah bangsa suburlah jiwa

Sebagai putra Indonesia
Sebagai putra Indonesia

7. Selamat Tinggal (1938)

Selamat tinggal tanah airku
Tanah tumpah darahku
Indonesia tanah berseri
Tanah yang aku sayangi

Selamat tinggal bangsaku
Marilah kita berseru

Indonesia bersatu
Bangsa dan tanah airku
Marilah kita mendoa
Indonesia bahagia

Marilah kita berjanji
Indonesia abadi

Hiduplah Indonesia Raya
Selamat tinggal untuk selama-lamanya
Hiduplah Indonesia Raya
Selamat tinggal untuk selama-lamanya

8. Indonesia Tjantik (1924)

Banyak bangsa putih merah
Dari Amerika atau Eropa
Tentu memuji senang
Pada tanah air kita

Apapula pengarang
Ajab kali mereka berkata
Dari jauh datang kemari
Perlu menggambar lanskap tanah kami

Guru dan pelancongan
Terlalu banyak jumlahnya
Memandang tiada bosan
Tahukah tuan apa sebabnya

Dalam surat-surat kabar
Lanskap Indonesia pun tergambar
Bangsa asing dan bumi
Memuji dan menyairkan

Berkepalakan hiduplah Indonesia
Itu yang kerap kali dituliskan

Banyak gunung yang berapi
Timbulah di Indonesia kami
Juga bukit dan lembah
Banyak danau serta sungai

Sedang kerbau di sawah
Membawa pemandangan yang permai

Dari pantai atau atas
Bagusnya tanah kita tak terbatas
Juga anak buminya
Kulit dan bunyinya halus

Apapula negerinya
Hingga patut dinyanyikan terus

Tanah gemuk serta subur
Di sawah dan di gunung
Tumbuh padi dan jagung
Pohon bambu dan pinang
Kelapa dan pisang

Memperhiasi tanah makmur
Sungguh Indonesia cantik

9. Mars KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia) (1928)

Kita kepanduan Indonesia
Suka berkumpul dan bekerja
Dengan hati yang amat gembira
Melakukan kewajiban kita

KBI lekaslah sedia
Berbuat yang baik bekerja yang mulia
KBI tinggallah setia
Pada tanah air dan bangsa

KBI lekaslah sedia
Berbuat yang baik bekerja yang mulia
KBI tinggallah setia
Pada tanah air dan bangsa

Putera dan puteri dari KBI
Hidup damai bagai saudara
Bekerja dengan hati yang suci
Menolong sesama manusia

KBI ingatlah wajibmu
Besarkan hatimu unjuklah jasamu
KBI peganglah namamu
Kibarkan tinggi benderamu

KBI ingatlah wajibmu
Besarkan hatimu unjuklah jasamu
KBI peganglah namamu
Kibarkan tinggi benderamu

Merah dan putih bendera kita
Bendera kepanduan KBI
Mempunyai cita-cita yang mulia
Menjunjung persatuan yang tinggi

KBI lihatlah bendera
Berseri, berkibar, berpanji sedia
KBI hormatlah segara
Sebagai pandu yang setia

KBI lihatlah bendera
Berseri, berkibar, berpanji sedia
KBI hormatlah segara
Sebagai pandu yang setia

Artikel ini ditulis oleh Albert Benjamin Febrian Purba, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.


(sun/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads