Kecamatan Modo Lamongan mengenalkan batik khas wilayahnya, yaitu Batik Modo motif sukun. Batik ini didesain dengan mengusung nilai-nilai filosofi tentang Modo.
Berada jauh dari pusat kota Lamongan, Kecamatan Modo terus mengembangkan diri dengan potensinya. Terbaru, Kecamatan Modo mengenalkan motif batik khas Modo yang diberi nama batik Modo motif sukun. Batik khas Modo ini lahir dari lomba desain batik yang digelar Agustus 2023,
"Itu berawal waktu Agustusan kemarin ketika kami menggelar lomba desain batik, di mana pemenangnya, desainnya akan menjadi Desain Batik Modo," kata Camat Modo Ahmad Kurniawan saat berbincang dengan detikJatim, Jumat (9/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari lomba desain tersebut, lahirlah 3 pemenang desain. Juara pertama desain batik ini warga Desa Kedungrejo, Kecamatan Modo yang kemudian diresmikan sebagai batik khas Modo dengan nama batik Modo motif sukun.
"Yang design warga Desa Kedungrejo dan juaranya itu orang Modo semua mas, bahkan ada yang masih SD yang juara 2," ujarnya.
Desain batik motif sukun ini memang berkaitan erat dengan Modo. Dalam desainnya, batik Modo ini ada pohon sukun, hewan Gajah dan juga peta wilayah Kecamatan Modo yang semuanya memiliki makna filosofis.
"Gambaran desain batik ini menonjolkan Modo dengan wilayah dan semua perniknya yang ada di wilayah Modo," jelasnya.
Kurniawan merinci, dalam motif batik ini ada pohon sukun yang khas dan tumbuh di Modo yang tergambarkan dengan daun dan buah sukunnya. Ada juga gambar Gajah yang dikaitkan sebagai hewan yang selalu muncul dalam sejarah dan pewayangan sebagai simbol kebesaran dan kejayaan. Gajah juga memberi arti memberikan pelayanan yang terbaik.
"Buah sukun ini banyak dimanfaatkan oleh UMKM Modo sebagai camilan khas Modo yaitu keripik sukun. Hewan Gajah selalu hidup dalam kawanan yang berarti kebersamaan dan kesetiaan. Berjuang bersama untuk kesejahteraan bersama," paparnya.
Batik ini juga memuat Peta Modo sebagai identitas wilayah Kecamatan Modo yang di tengahnya menggambarkan mata pencaharian masyarakat sebagai petani. Modo ini juga penghasil padi, jagung dan tembakau.
Segi 4 simetris melambangkan empat arah mata angin yang dalam budaya Jawa 4 arah ini melambangkan keselarasan dan keseimbangan dalam hidup, serta mengajarkan tentang pentingnya memiliki pandangan yang luas dan menyeluruh dalam menghadapi kehidupan.
"Segi empat ini juga dapat diartikan Sedulur Papat Lima Pancer adalah simbol kearifan lokal Jawa yang mengajarkan nilai-nilai universal tentang persaudaraan, keseimbangan, dan kebijaksanaan. Konsep ini tetap relevan dalam era modern, di mana kebersamaan dan kebijaksanaan sangat diperlukan untuk mencapai kehidupan yang lebih bermakna dan harmonis," jelasnya.
Warna hitam yang ada di batik ini, sebut Kurniawan, sebagai simbol kewibawaan dan kehormatan. Letak Gajah dan Peta Modo, terang Kurniawan, didekatkan agar orang selalu ingat bahwa Modo adalah Bumi Gajah Mada, Sang Mahapatih Majapahit yang terkenal dengan Sumpah Palapa yang mempersatukan Nusantara.
"Konon katanya dari cerita tutur, Joko Modo atau Gajah Mada muda dibesarkan di wilayah Kecamatan Modo, dimana sebagai saksi sejarah di mana ada Situs Sitinggil di Desa Mojorejo. Harapannya masyarakat Modo mempunyai jiwa dan semangat kebesaran sang mahapatih," imbuhnya.
Kurniawan menambahkan, batik Modo motif sukun ini sudah diresmikan beberapa waktu lalu. Rencananya, batik Modo motif sukun ini akan dibuat secara massal diperjualbelikan agar masyarakat semakin mengenal batik khas ini. Pihaknya, aku Kurniawan, akan menggandeng pembatik dan konveksi untuk diperjualbelikan di Bumdesma Modo.
"Kami lihat memang motif batik ini sangat bagus untuk dibuat sebagai seragam, sehingga kami buat untuk diresmikan terlebih dulu. Setelah itu nanti akan kita perkenalkan ke publik secara lebih luas," ucapnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Lamongan Muhammad Zamroni yang ikut dalam peresmian batik khas kecamatan Modo ini mengaku bangga. Sebab, Modo sudah memiliki batik khas, yaitu batik Modo motif sukun. Dia berharap, batik Modo motif sukun ini semakin dikenal luas dan menjadi salah satu ikon dari Modo.
"Dengan batik Modo motif sukun ini, Modo akan semakin bergeliat dan semakin maju, semakin dikenal luas," pungkasnya.
(dpe/fat)