Desa Jatirenggo Lamongan Punya Ikon Baru Berwujud Balai Desa Gapura Bentar

Urban Legend

Desa Jatirenggo Lamongan Punya Ikon Baru Berwujud Balai Desa Gapura Bentar

Eko Sudjarwo - detikJatim
Kamis, 08 Feb 2024 14:20 WIB
Desa Jatirenggo Lamongan
Balai Desa Jatirenggo berwujud Gapura Bentar (Foto: Eko Sudjarwo)
Lamongan -

Dibangun berbeda dengan balai desa lainnya, balai Desa Jatirenggo di Glagah, Lamongan, dibikin seakan kembali ke masa lampau di zaman kerajaan. Balai Desa Jatirenggo berwujud Gapura Bentar.

Berada di tepi jalan desa yang ada di Desa Jatirenggo, bangunan balai desa ini memang berbeda dengan bangunan lain yang ada di sekitarnya. Warnanya yang dominan merah bata sudah tampak dari kejauhan.

"Balai desa ini memang sengaja kami bangun berbeda dengan yang lain. Kami ingin lebih baik beda tapi bermanfaat daripada sama dan tidak ada hasilnya," ujar Kepala Desa Jatirenggo Try Deasy Kusumaning Ayu saat berbincang dengan detikJatim, Kamis (8/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski tanpa relief mencolok layaknya candi, Gapura Bentar akan menyambut siapapun yang datang ke kantor Desa Jatirenggo. Bentuk balai desa ini memang langsung menimbulkan kesan mendalam. Ornamen dan hiasan gapura yang tersambung langsung dengan pagar kantor langsung menimbulkan kesan kemegahan sebuah candi. Tidak ada warna lain di gapura bentar kantor Desa Jatirenggo ini selain warna merah bata.

Desa Jatirenggo LamonganBagian dalam Balai Desa Jatirenggo (Foto: Eko Sudjarwo)

"Kami ingin membuat balai desa ini sebagai ikon Desa Jatirenggo dan kebanggaan juga bagi warga Jatirenggo," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Masuk ke balai desa ini kita akan disambut dengan penampakan gapura bentar berwarna merah bata yang menjulang tinggi. Gapura yang menjulang tinggi dengan bahan utama dari batu bata itu memang khusus dibuat menyerupai gapura-gapura masa Majapahit.

"Untuk membuat balai desa yang mirip candi ini kami mendatangkan langsung ahlinya dari Mojokerto," imbuhnya.

Melewati gapura bentar sebagai pintu gerbang kantor desa, kita akan langsung disuguhkan suasana pendopo kantor desa yang juga dibangun layaknya suasana pendopo masa lalu dengan bahan dasar utama yang juga masih sama, yaitu batu bata.

Layaknya pendopo lawas, ornamen dan pernik yang ada di pendopo ini juga bernuansa lawas dengan warna senada dengan gapuranya, yaitu merah bata. Lampu lampu yang ada di gapura dan pendopo inipun dibuat layaknya suasana yang mendukung tampilan serupa candi ini.

"Beruntung saya dibantu mikir sama suami dan ternyata bangunan semacam ini, yang nyleneh ini ternyata disukai orang-orang," jelasnya.

Deasy mengungkapkan para pekerja yang didatangkan langsung dari Mojokerto mengerjakan pembuatan pendopo dan gapura itu dalam waktu yang juga terbilang cepat. Untuk membangun pendopo, Deasy menyebut dibutuhkan waktu sekitar 2 minggu dan untuk gapuranya dibangun dalam waktu 1 minggu. Anggaran yang dibutuhkan untuk membangun pendopo dan gapuranya itu pun sama, yaitu sebesar Rp 100 juta.

"Jumlah pekerja yang kami datangkan sebanyak 7 orang yang kerjanya juga lembur, sehingga bisa selesai cepat," akunya.

Ke depan, seiring dengan dibangunnya balai desa yang semegah candi ini, Deasy berencana untuk membuat wisata terintegrasi di desanya. Candi atau balai desa ini, tambah Deasy, sebagai pusat informasi dan pengunjung bisa mengeksplore potensi yang ada di Desa Jatirenggo yang memiliki 6 dusun ini.

"Desa ini juga memiliki makam sesepuh desa sebagai cikal bakal desa ini. Kami juga punya menu masakan andalan pinggir Bengawan Solo, yaitu Kelan Conggah," paparnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads