Tujuan Perayaan Cap Go Meh yang Identik dengan Festival Lampion

Tujuan Perayaan Cap Go Meh yang Identik dengan Festival Lampion

Irma Budiarti - detikJatim
Kamis, 01 Feb 2024 15:24 WIB
Ilustrasi Cap Go Meh
Ilustrasi Cap Go Meh/Foto: Getty Images/iStockphoto/manjik
Surabaya -

Bagi masyarakat Tionghoa, Imlek tidak hanya perayaan satu hari di tahun baru China. Ada rangkaian acara yang tak kalah penting dan tak pernah dilewatkan. Ialah Cap Go Meh.

Kenapa Cap Go Meh harus dirayakan? Ternyata perayaan Cap Go Meh ada tujuannya. Perayaan ini juga identik dengan festival lampion, kenapa begitu ya?

Tujuan Cap Go Meh

Mengutip situs resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkien. Cap Go artinya lima belas dan Meh artinya malam. Sehingga Cap Go Meh berarti malam ke-15.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cap Go Meh jatuh pada hari ke-15 setelah perayaan Tahun Baru Imlek atau saat bulan purnama pertama. Cap Go Meh menjadi penutup rangkaian acara Tahun Baru China tersebut.

Tujuan masyarakat Tionghoa menggelar perayaan Cap Go Meh sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas berkah-Nya selama ini. Perayaan Cap Go Meh juga untuk memohon agar segala urusan dan keinginan di masa mendatang terwujud serta berjalan lancar.

ADVERTISEMENT

Cap Go Meh dan Festival Lampion

Seperti halnya Imlek, Cap Go Meh juga identik dengan warna merah yang mentereng. Dan, yang paling ikonik adalah festival lampion di malam Cap Go Meh.

Dikutip dari laman Indonesia Kaya, lampion dalam bahasa Mandarin disebut denglong yang memiliki arti menerangi. Warna merah sendiri melambangkan kemakmuran, kesatuan, dan rezeki. Sehingga lampion merah dipercaya mampu memberikan jalan dan menerangi rezeki.

Lampion menjadi tradisi masyarakat Tionghoa yang menandai peralihan tahun dalam penanggalan China. Sebelum digantung, lampion terlebih dahulu didoakan di kelenteng. Kemudian, lampion bisa diisi dengan harapan dan doa.

Masyarakat Tionghoa mempercayai dengan memasang lampion saat Cap Go Meh dapat membawa kebaikan dan keberuntungan. Lampion juga menjadi harapan agar selalu mendapat keberhasilan di masa mendatang. Sehingga jika festival lampion digelar meriah saat Cap Go Meh dipercaya akan memberi jalan dan menerangi rezeki bagi kehidupan.

Sejarah Cap Go Meh

Berdasarkan tradisi asalnya Tionghoa, Cap Go Meh disebut Yuan Xiao Jie, yang berarti Festival Lampion atau Lentera. Sejarah Cap Go Meh berawal dari upacara penghormatan kepada Dewa tertinggi pada Dinasti Han di Tiongkok, yaitu Thai Yi.

Saat itu pada 206 Sebelum Masehi, Biksu Buddha melakukan ritual dengan membawa sejumlah lentera. Mulanya ritual digelar khusus di kalangan istana dan para raja Dinasti Han. Barulah ketika Dinasti Han berakhir, ritual dilakukan secara terbuka dan dikenal masyarakat umum dari berbagai kalangan.

Sementara melansir Diskominfotik Kalteng, Kaisar Wu yang memerintah pada masa Dinasti Han 104 Sebelum Masehi, menetapkan bulan 1 sebagai awal tahun. Penetapan perayaan tahun baru ini dipakai sampai sekarang.




(irb/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads