Menjelang hari raya keagamaan Pemkot Surabaya selalu menghiasi jantung kota dengan berbagai ornamen. Tahun ini ada yang berbeda dan lebih meriah menjelang perayaan Imlek Februari nanti, yakni replika Liong Naga berukuran besar akan telah disiapkan dan akan muncul di ruang publik.
Satgas Dekorasi DLH Surabaya Sugiharto mengatakan ornamen Imlek tahun ini dibuat lebih meriah dibandingkan tahun sebelumnya. Di mana ada replika Liong Naga berkonsep 3 dimensi (3D) yang akan dipasang di depan Balai Kota Surabaya.
"Permintaan Pak Wali. Ini paling meriah. Baru pertama kali buat ornamen naga besar, biasanya (hanya) backdrop," ujar Siho, sapaan akrab Satgas Dekorasi DLH Surabaya itu kepada detikJatim, Minggu (28/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Replika Liong Naga yang tengah disiapkan itu memiliki tinggi 6 meter dengan lebar kurang lebih 20 meter. Proses pembuatannya pun memerlukan waktu yang cukup lama.
Satgas Dekorasi DLH mendapat permintaan dari Wali Kota kemudian mulai membuat replika Liong naga itu sejak 28 Desember 2023. Ornamen Imlek ini ditargetkan tuntas sekitar 5 hari lagi dan bakal langsung dipasang di Balai Kota.
Ornamen Imlek berbentuk Liong Naga 3D ini dibuat dari bahan besi pada rangka tubuh diselimuti kain lampion dan di dalamnya diberi lampion, sehingga saat malam hari akan menyala dan membuatnya semakin indah.
![]() |
Siho mengakui dalam proses pembuatan ornamen Liong Naga berwarna dominan merah dan emas itu dirinya menghadapi kesulitan tertentu. Terutama untuk pembuatan kaki naga yang membutuhkan rangka yang cukup detail supaya bisa berdiri kokoh.
"Kalau paling susah kepala naga, membutuhkan waktu yang paling lama. Sekitar 15 hari. Buat detailnya yang cukup lama, seperti arsiran dan ukiran," ujarnya.
Bahan kepala Liong naga itu, kata Siho, terbuat dari styrofoam, lem, koran, ditambah semen lem. Finishing terakhir memakai coating, sehingga menjadi tahan lama dan anti air.
Letak replika Liong naga tersebut nantinya akan dipasang dengan sangat detail. Tidak hanya itu, dia sebutkan ornamen itu seakan-akan seperti naga yang benar-benar hidup karena berkonsep 3D.
"Ditaruh di Balai Kota sekitar 5 hari lagi. Nanti konsepnya tembus di keramik, tenggelam dan muncul. Pemasangannya nanti di depan Balai Kota, disekrup sama lantai," jelasnya.
Pemasangan ornamen Imlek ini tidak hanya dilakukan di Balai Kota saja, tetapi menurutnya juga akan diterapkan di sejumlah ruang publik lain. Baik di Alun-alun Surabaya dan Kya-kya Kembang Jepun.
Dia hanya menegaskan bahwa yang akan dipasang di Alun-alun Surabaya dan Kya-kya Kembang Jepun tidak seperti di Balai Kota. Ornamen Imlek yang akan dipasang di sana adalah ornamen biasa bukan dengan konsep 3 dimensi.
"Lainnya cuma gambar naga biasa, tapi nggak 3 dimensi. Kalau di Alun-alun backdrop gapura Klenteng. Di Kya-kya 2 hari lagi pasang backdrop juga. Di jalan-jalan ada ornamen, tapi nggak terlalu besar," pungkasnya.
(dpe/iwd)