.webp)
Meski memiliki cerita legenda, namun keberadaan batu kenong di Desa Pasembon, Kecamatan Kotaanyar, Probolinggo tidak dijadikan objek wisata. Sehingga tak banyak orang yang tahu dan datang ke lokasi tersebut.
Sesepuh Desa Pasembon Mahrus mengatakan warga tetap membiarkan dua batu tersebut di lokasinya. Mulai dulu, kata Mahrus, batu tersebut tidak pernah dipindah tempatnya atau diperindah. Hanya saja ketika sudah banyak rumput belukar tumbuh, warga langsung segera membersihkan.
"Meski tidak dijadikan tempat wisata, warga sekitar tetap menjaganya. Setiap bulannya, pasti ada warga yang membersihkan rerumputan di sekitar batu. Hanya saja minusnya, hingga saat ini belum bisa dijadikan objek wisata, entah karena kurang pemandangannya atau lain-lainnya," kata Mahrus kepada detikJatim, Kamis (28/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bentuk, warna atau lain-lainnya ya tidak berbeda dengan batu-batu biasanya. Keunikannya hanya saat dilempar atau dipukul bisa mengeluarkan bunyi seperti memukul kenong. Hingga saat ini tetap asri, tidak pernah sedikitpun diubah karena kami jaga kealamiannya," pungkas Mahrus.
Sementara itu perangkat Desa Pasembon Muhammad Muhzi mengatakan keberadaan batu kenong oleh warga setempat tidak dianggap keramat. Hanya saja, oleh sebagian orang tertentu diyakini jika di bawah batu tersebut terdapat goa, sehingga sering dijadikan tempat bertapa atau bahkan ada orang yang mencari benda gaib di situ.
"Kalau dikeramatkan tidak, cuma diyakini di sana tempat orang bertapa, karena dibawah batu tersebut terdapat kayak goa kecil yang kata orang sini tempat orang bertapa. Kalau yang bertapa di sana saya kurang paham, cuma kalau orang yang ngambil dengan kekuatan gaib itu di sana pernah dapat tombak kecil trisula dan cincin," kata Muhzi.
(sun/iwd)
