.webp)
Dalam kariernya, Log Zhelebour dikenal sebagai produser musik rock. Selain itu, ia juga seorang promotor konser rock dan penyelenggara festival musik rock.
Semuanya serba rock. Maka dalam bahasa tutur kekinian, rasanya tidak berlebihan jika Log disebut si paling rock.
Banyak band rock Tanah Air yang pernah merasakan langsung sentuhan tangan dingin seorang Log sebagai produser musik rock. Mulai God Bless hingga Jamrud.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai promotor, ada banyak konser rock yang pernah Log gelar. Baik konser musisi Tanah Air maupun musisi dunia. Seperti konser SAS dan Super Kid, Sepultura, Mr Big, White Lion dan Helloween.
Log menjadi yang pertama menggelar festival musik rock di Indonesia. Alasannya, ia ingin musisi rock Tanah Air percaya diri membawakan karyanya sendiri.
Tercatat, Log telah menggelar belasan festival musik rock sejak tahun 1984. Namanya disesuaikan dengan sponsor utama. Festival yang ia gelar melahirkan banyak band rock di Tanah Air.
 Log Zhelebour dan Ahmad Albar waktu muda/ Foto: Istimewa (dok. Instagram @logzhelebour_ori |
Log mengaku mengenal musik rock sejak duduk di bangku SMP. Pertanyaannya sekarang, mengapa semua yang ia lakukan serba rock? Sehingga saat ini kita sebut Log si paling rock.
Kepada detikJatim, Log bercerita soal alasan mengapa semua yang ia lakukan serba rock. Selain karena kecintaannya pada musik rock, Log merasa tertantang.
Menurut Log, musik rock memberikan tantangan yang besar. Sebab, musik rock bukan musik paling populer di Tanah Air. Butuh mental yang kuat untuk bisa survive apalagi sampai menuai kesuksesan.
"Dulu rock itu suatu musik yang saya anggap paling banyak tantangannya. Karena ga disukai orang, show-nya suka rusuh, bisnis musiknya ga bagus, ga semua orang bisa melakukan, dan ini merupakan tantangan terbesar," ujar Log, Kamis (21/12/2023).
Baca juga: Asal-usul Nama Log Zhelebour |
Atas konsistensinya, nama Log kini abadi dalam sejarah perjalanan musik rock Tanah Air. Persis seperti yang ia harapkan saat memutuskan terjun ke dunia musik rock.
"Kalau saya bisa sukses di sini (musik rock), saya akan dianggap orang yang berpengaruh di musik rock. Itu kenapa saya di Jakarta masih dihargai karena orang beranggapan bahwa saya bisa sukses di sini, padahal mereka tidak bisa masuk di industri itu termasuk Sony Music pun angkat tangan," tutup Log.
Artikel ini ditulis oleh Neshka Rizkita, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sun/iwd)
