.webp)
Penjabat (Pj) Wali Kota Malang Dr Wahyu Hidayat melakukan sidak pembangunan taman di kawasan Kayutangan Heritage. Wahyu memastikan keberadaan jam kota atau stadsklok akan tetap dipertahankan karena merupakan cagar budaya.
"Untuk jam (stadsklok) dengan pagar aman, tidak kita otak-atik sama sekali," ujar Wahyu kepada wartawan, Kamis (7/12/2023).
Wahyu menambahkan perubahan akan dilakukan terhadap desain taman, dengan mengurangi median jalan untuk memperlancar arus lalu lintas, sesuai hasil pembahasan bersama Forum Lalu Lintas Kota Malang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kita hanya mengurangi dari taman yang ada, untuk bisa ada pergerakan. Terutama pergerakan kendaraan yang memang tidak boleh terhambat, seperti ambulance serta damkar," akunya.
Dari pantauan detikJatim di lokasi, terlihat pagar bagian bawah stadsklok kembali dipasang oleh pelaksana proyek. Sebelumnya, rangka besi yang melingkari bagian bawah jam kota terlihat dilepas.
Sebelumnya, kritik keras disampaikan pemberhati sejarah dan budaya Kota Malang terkait adanya pembongkaran pagar jam kota atau stadsklok di depan PLN Kayutangan, karena merupakan bangunan yang ditetapkan sebagai cagar budaya sejak tahun 2021 lalu.
Seperti diberitakan, jam kota atau stadsklok di kawasan Kayutangan Heritage menjadi salah satu cagar budaya kini tak lagi utuh. Bagian pagar yang melingkari jam kota tersebut dibongkar.
Pembongkaran pagar stadsklok menuai kritikan dari pemberhati sejarah dan budaya Kota Malang. Renovasi dengan membongkar pagar melanggar Surat Keputusan Wali Kota Malang Nomor:188.45/338/37.73.112/2021 tentang Penetapan Stadsklok Wingkel Complex Lux sebagai Struktur Cagar Budaya.
(abq/iwd)
