Telaga Pegat di Gresik yang merupakan peninggalan Sunan Giri dibangun pada 1473. Ribuan Santri dan rakyat di Giri Kedaton dikerahkan bergotong royong membangun danau tersebut.
Ada cerita menarik dalam pembangunan Telaga Pegat. Dalam pembangunan ini lah Sunan Giri menunjukkan karomahnya.
Saat memasuki waktu makan siang, Sunan Giri menyuruh Syeh Khodja untuk menanak nasi. Sambil memberikan periuk kecil, Sunan Giri berkata ke Syeh Khodja apabila nasi sudah matang agar periuk nasi tidak diberikan dulu ke para santri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Periuk nasi itu agar diberikan ke Sunan Giri terlebih dahulu. Dengan karomahnya, nasi yang ada di dalam periuk seakan tidak ada habisnya dimakan oleh ribuan santri yang bekerja membangun Telaga Pegat. Padahal secara logis, nasi di dalam periuk itu hanya cukup untuk dimakan puluhan pekerja saja.
"Setelah masak, periuk nasi diserahkan ke Sunan Giri. Beliau mengaduk nasi sambil berdoa. Dan nasi tersebut tidak habis sampai semua pekerja makan," ujar Staf Yayasan Makam Sunan Giri Bashri Darda kepada detikJatim, Kamis (30/11/2023).
Namun tempat untuk menanak nasi itu sudah tidak ada saat ini. Tidak ada seorang pun yang bisa menemukan periuk yang digunakan Sunan Giri menanak nasi. Tetapi cerita itu banyak diyakini kebenarannya oleh warga.
"Kemungkinan (periuk) sudah musnah. Karena sampai saat ini tidak ditemukan. Wallahualam," imbuh Bashri.
Air Telaga Pegat sendiri hingga saat ini masih terjaga. Airnya begitu melimpah dan belum pernah kering dan masih dimanfaatkan warga sekitar.
"Masih ada airnya cukup banyak. Hanya saja karena tertutup tembok tidak terlihat dari jalan raya," pungkas Bashri.
(sun/iwd)