.webp)
Kesenian Asal Bojonegoro
Lantas apa saja kesenian dari Bojonegoro? Berikut ulasan mengenai empat kesenian Bojonegoro, seperti dirangkum dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro.
1. Wayang Thengul
 Wayang Thengul ikon kesenian Bojonegoro. Foto: Kominfo Jatim |
Wayang thengul adalah ikon kesenian Bojonegoro. Wayang thengul hampir sama dengan wayang golek, namun perbedaannya pada cerita yang diangkat. Thengul sudah diakui secara nasional sebagai ikon Bojonegoro dan telah berkembang pesat.
Thengul berasal dari kata dasar "methentheng" dan "methungul". Methentheng memiliki arti dalang harus mengeluarkan tenaga ekstra (methentheng) saat mengangkat wayang yang terbuat dari kayu berbentuk tiga dimensi. Sementara menthungul berarti wayang yang diangkat dalang muncul dan dapat dilihat penonton (menthungul).
Wayang thengul dibalut pakaian sesuai cerita yang dibawakan. Saat membawakan ceritanya, tangan dalang akan masuk ke dalam bawah baju dan menggerak-gerakan wayang thengul dengan jari telunjuk dan ibu jari, sedangkan tiga jari yang lain memegang tangkai wayang.
2. Tari Thengul
 Sejumlah penari mementaskan Tari Thengul dalam Upacara Penurunan Bendera Merah Putih di Istana Merdeka. Penampilan para penari sukses pukau para tamu yang hadir. Foto: Antara Foto/Wahyu Putro A |
Tari Thengul merupakan tari khas Bojonegoro. Tarian ini biasanya dipentaskan ketika ada acara penyambutan tamu atau tarian selamat datang. Tari thengul diisi lima sampai sepuluh penari putri dengan iringan gamelan.
Penggunaan kostum dan tata rias pun terbilang unik karena menyerupai karakter wayang. Gerakan tari thengul berupa gerakan kaku dengan mata melotot ke kiri dan ke kanan diiringi musik.
Tari thengul diartikan sebagai pergerakan tubuh manusia yang menyerupai wayang thengul, dengan penambahan koreografi serta inovasi untuk memberi kesan beda. Para seniman Bojonegoro sepakat membuat tarian dari wayang thengul karena itu wayang tiga dimensi di Pulau Jawa.
3. Wayang Krucil
 Siraman Kiai Bonto, Wayang Krucil Peninggalan Kerajaan Mataram di Blitar Foto: Erliana Riady |
Bojonegoro juga memiliki wayang khas yang diberi nama wayang krucil yang terbuat dari kayu jati. Cerita yang diambil wayang krucil adalah cerita zaman Panji Kudalaleyan di Pajajaran.
Juga cerita zaman Prabu Brawijaya di Majapahit. Tetapi wayang ini tidak menutup kemungkinan juga menggunakan cerita wayang purwa dan wayang menak hingga Babad Tanah Jawa.
4. Tayub Bojonegoro
 Tayub Bojonegoro Foto: Perpustakaan Digital Budaya Indonesia |
Seni tayub (sindir) adalah tari pergaulan tradisional yang masih populer hingga saat ini di Bojonegoro. Tayub ini biasanya dilakukan oleh pria dengan diiringi tembang Jawa yang dilantunkan Waranggono yang umumnya wanita.
Waranggono memakai kebaya khas Jawa. Aroma wangi yang semerbak dari para Waranggono membuat pria semakin terlena dan melempar senyuman ke arahnya untuk menarik perhatian. Tayub ini diiringi gending Jawa dengan syair bermakna ajaran kebaikan.
Itulah informasi mengenai budaya dan kesenian dari Bojonegoro. Semoga bermanfaat!
Artikel ini ditulis oleh Nadza Qur'rotun A, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/dte)
