17 Instrumen dalam Gamelan Jawa

Nabila Meidy Sugita - detikJatim
Rabu, 15 Nov 2023 23:47 WIB
Foto: Antusiasnya warga Australia saat berlatih Gamelan Jawa (Foto: Ikhwanul Khabibi/detikcom)
Surabaya -

Dikutip repository ISI Jogja dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Gamelan Jawa merupakan alat musik tradisional yang diperkirakan sudah ada di Jawa sejak tahun 326 Saka (404 M). Gamelan Jawa terdiri atas seperangkat instrumen sebagai berikut.

Ada gendang atau kendang hingga clempung. Berikut ini ulasan singkat mengenai sederet instrumen tersebut termasuk cara memainkannya.

Instrumen dalam Gamelan Jawa:

1. Siter

Dalam buku berjudul Siteran Hilangnya Kesenian Budaya Tuban karya Indra Hannaga Wirawan, siter merupakan alat musik dawai yang terbuat dari kayu jati, kawat, dan lempengan besi. Ciri khas dari instrumen Gamelan Jawa ini yakni satu senar dapat disetel dengan nada pelog. Sementara senar lainnya dapat disetel dengan nada slendro.

Panjang dari instrumen ini berkisar 30 sentimeter yang dimasukkan dalam kotak ketika dimainkan. Instrumen ini dimainkan dengan cara dipetik.

2. Slenthem

Instrumen Gamelan Jawa berikutnya yakni slenthem. Slenthem dibuat dari lembaran logam tipis yang diuntai dengan tali. Kemudian direntangkan di atas tabung-tabung.

Tabung-tabung ini menghasilkan dengungan rendah atau disebut dengan gema. Adapun gema yang dihasilkan mengikuti nada saron, ricik, dan balungan bila ditabuh. Slenthem ini juga termasuk dalam gender karenanya instrumen Gamelan Jawa ini kerap disebut gender panembung.

Slenthem merupakan instrumen Gamelan Jawa yang beroktaf paling rendah dibanding dengan kelompok instrumen saron. Dalam Gamelan Jawa, slenthem ada dua jenis yakni versi salendro dan versi pelog. Cara memainkannya yakni dengan dipukul.

3. Gender

Terdapat dua jenis gender yakni gender barung dan gender penerus. Keduanya menggunakan instrumen yang bentuknya sama seperti slenthem. Tetapi nada yang digunakan lebih bervariasi. Oleh karenanya, bentuk tampak lebih panjang.

Dalam Karawitan Jawa, gender terdiri dari tiga rancak di antaranya gender laras slendro, gender laras pelog bem, dan gender laras pelog barang. Cara memainkannya yakni dengan dipukul menggunakan alat (ukurannya lebih kecil dari alat tabuh slenthem).

4. Gong

Instrumen yang terbuat dari logam kuningan ini diletakkan menggantung. Ketika hendak dimainkan, gong dipegang oleh kelima jari kemudian dipukul menggunakan stik pendek. Bentuk gong serupa dengan kempul, tetapi ukurannya lebih besar.

Gong memiliki tiga jenis di antaranya gong siyem bernada kecil, gong suwukan bernada sedang, dan gong gede bernada besar. Sementara dari bentuk, gong dibedakan menjadi dua yakni suwukan (gong berukuran sedang) dan gong ageng (gong berukuran besar).

Fungsi gong yakni sebagai pemangku irama untuk menguatkan gendang dalam menentukan bentuk gending. Bunyi gong menandakan awal dan berakhirnya sebuah gender.

5. Kendhang

Kendhang merupakan instrumen Gamelan Jawa yang berfungsi sebagai pengatur irama dan tempo. Selain itu, kendhang juga dimainkan sebagai iringan gerakan penari atau wayang.

Instrumen kendang dibunyikan dengan cara ditepuk dengan tangan, tanpa alat tabuh. Kendhang juga memiliki variasi jenis yang berbeda, ada yang disebut ketipung. Ketipung ini juga memiliki pasangan kendhang yang berukuran besar yang disebut kendhang kalih.

Sementara itu, kendhang dengan ukuran sedang disebut kendhang ciblon/kebar. Untuk pagelaran wayang, kendhang yang digunakan adalah jenis kendhang kosek.

6. Suling

Instrumen ini berfungsi sebagai pangrengga lagu. Terbuat dari bambu yang diberi lubang sebagai penentu nada atau laras.

Suling terdiri dari suling slendro dan suling pelog yang dibedakan berdasarkan letak lubang-lubangnya. Suara yang dihasilkan suling sangat lembut.

7. Gambang

Instrumen ini terdiri dari susunan bilah-bilah kayu atau bambu berjumlah delapan belas, yang diletakkan di sebuah rak resonantor. Bilah disusun berjajar dari yang paling kecil hingga terbesar yang menghasilkan nada bervariasi.

Gambang ada dua macam yaitu gambang slendro dan gambang pelog. Fungsi gambang adalah sebagai pemangku lagu, memperindah lagu
dengan cengkoknya, dan pembuka untuk gending-gending gambang. Alat ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat bernama tabuh.

8. Bonang

Bonang terbuat dari perunggu, berjumlah empat belas buah yang ditempatkan berjajar dalam sebuah tempat memanjang. Dimainkan dengan cara dipukul menggunakan dua alat tabuh yang salah satu ujungnya ditutupi lapisan kain atau karet.

Ada 2 jenis bonang, yaitu bonang barung yang berfungsi untuk membuka atau memulai penyajian pada gending-gending tertentu serta menghias lagu, dan bonang penerus sebagai penghias lagu.

9. Rebab

Rebab adalah alat musik gesek yang mempunyai tiga atau dua utas dawai terbuat dari logam (tembaga). Badan rebab berbentuk bulat dengan tangkai pegangan yang panjang. Dalam Gamelan Jawa, fungsi rebab tidak hanya sebagai pelengkap untuk mengiringi nyanyian sinden, tetapi lebih berfungsi untuk menuntun arah lagu sinden, terutama dalam tabuhan yang lirih.

10. Kenong

Terdiri dari kenong slendro dan kenong pelog, yang berfungsi menentukan batas-batas gatra berdasarkan bentuk gendingnya, menegaskan irama, dan mengatur tempo dari gending yang dimainkan. Instrumen yang terbuat dari logam kuningan ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat.

11. Kempul

Bentuk instrumen gamelan ini menyerupai gong tetapi ukurannya lebih kecil, berjumlah 8-10 buah yang masing-masing berbeda nadanya. Terdiri dari kempul slendro yang bernada 1, 2, 3, 5, dan 6, serta kempul pelog yang bernada 1, 2, 3, 5, 6, dan 7.

Fungsi kempul pada pertunjukan karawitan adalah untuk menegaskan irama dalam sebuah gending. Sama seperti gong, kempul dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat pemukul yang salah satu ujungnya diberi lapisan kain yang cukup tebal.

12. Kethuk

Instrumen ini berfungsi menjaga kestabilan irama agar tetap harmonis. Kethuk dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat pemukul yang salah satu ujungnya diberi
lapisan kain yang cukup tebal.

13. Kempyang

Instrumen yang berfungsi sebagai alat musik ritmis, membantu menguatkan gendang dalam menentukan bentuk gending dan menunjukkan jenis irama. Biasanya dimainkan bersahut-sahutan dengan kethuk hingga membentuk harmoni yang indah.

14. Kemanak

Bentuknya menyerupai pisang besar. Jumlahnya dua, terbuat dari kuningan. Alat musik kemanak hanya dipergunakan pada gending-gending tertentu saja.

15. Saron

Ada 4 saron dalam satu set perangkat gamelan, semuanya memiliki versi pelog dan slendro. Saron menghasilkan nada satu oktaf lebih tinggi dari pada demung, dengan ukuran fisik yang lebih kecil

Tabuh saron biasanya terbuat dari kayu, dengan bentuk seperti palu. Cara menabuhnya ada yang biasa sesuai nada, nada yang imbal, atau menabuh bergantian antara saron 1 dan saron 2.

Cepat lambatnya dan keras lemahnya penabuhan tergantung pada komando dari kendang dan jenis gendingnya. Pada gending Gangsaran yang menggambarkan kondisi peperangan misalnya, ricik ditabuh dengan keras dan cepat. Pada gendhing Gati yang bernuansa militer, ricik ditabuh lambat namun keras. Ketika mengiringi lagu ditabuh pelan.

Dalam memainkan saron, tangan kanan memukul wilahan/lembaran logam dengan tabuh, lalu tangan kiri memencet wilahan yang dipukul sebelumnya untuk menghilangkan dengungan yang tersisa. Teknik ini disebut memathet (pencet).

16. Slenthem dan Demung

Slenthem dan demung adalah ricikan pokok atau ricikan balungan yang nada-nadanya dibuat hanya dalam satu gembyang atau satu oktaf saja. Bilah nada disusun dari nada rendah ke nada yang lebih tinggi secara berurutan. Ricikan balungan berfungsi sebagai penegas atau menunjukkan lagu yang sesungguhnya.

17. Clempung

Instrumen ini tugasnya menghias lagu, dan berfungsi sebagai pemangku lagu.


Artikel ini ditulis oleh Nabila Meidy Sugita, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.



Simak Video "Video: Ibunda Mita The Virgin Dimakamkan Satu Liang Lahat dengan Anaknya"

(sun/iwd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork