5 Seniman Asal Jawa Timur, dari Pegiat Ludruk hingga Pelawak

5 Seniman Asal Jawa Timur, dari Pegiat Ludruk hingga Pelawak

Savira Oktavia - detikJatim
Senin, 23 Okt 2023 19:00 WIB
Gedung Cak Durasim di Surabaya
Foto: Istimewa (dok. situs Bappedalitbang Surabaya)
Surabaya -

Seni dihasilkan dari tindakan kreatif seorang seniman. Ada beberapa seniman terkenal di Jawa Timur yang turut memberikan sumbangsih terhadap perkembangan kesenian di Indonesia.

Seni adalah sebuah karya yang diciptakan dengan keahlian. Seni menjadi hiburan, bahkan sebagai terapi. Seni dapat dijadikan media menyalurkan ide, kreativitas, dan gagasan.

Seniman Beda Generasi dari Jawa Timur:

Para seniman dari Jawa Timur ini terkenal pada masanya. Namanya mentereng karena karya-karyanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Cak Durasim

Cak DurasimPatung Cak Durasim/Foto: Museum Penerangan RI

Cak Gondo Durasim atau Cak Durasim merupakan seniman ludruk asal Jombang. Ia adalah pencetus lahirnya komunitas ludruk di Surabaya. Tahun 1937, ia mempopulerkan lakon-lakon legenda Soerabaja dalam bentuk drama.

Selain mementaskan pertunjukan legenda Soerabaja, ia juga mengangkat cerita perjuangan masyarakat Jawa Timur yang membangkitkan semangat perjuangan arek-arek Surabaya dalam mengkritik pemerintah kolonial. Atas jasanya, nama beserta karyanya diabadikan dalam Gedung Cak Durasim.

ADVERTISEMENT

2. Doyok

Doyok SudarmadjiDoyok Sudarmadji Foto: Instagram @doyok178

Doyok atau nama lengkapnya Sudarmadji merupakan aktor, penyanyi, dan pelawak kelahiran Sidoarjo, pada 17 Agustus 1954. Tokoh ini mempunyai ciri khas berupa gigi tonggos, menggunakan blangkon, dan pakaian adat Jawa.

Ia memiliki watak enerjik, lucu, kritis, dan nyeleneh. Sejak 1985, Doyok memulai karier di dunia perfilman sampai 2012.

3. Kusbini

Kusbini adalah penyanyi yang mempopulerkan musik keroncong. Ia dilahirkan di Mojokerto pada 1 Januari 1910. Pasca kemerdekaan Indonesia, ia bersama C Simanjuntak, Ismail Marzuki, dan lain-lain menciptakan lagu perjuangan.

Salah satu lagu ciptaannya bertajuk Bagimu Negeri ditetapkan sebagai lagu nasional pada 1960. Tahun 1954, ia juga mendirikan Sekolah Musik Indonesia Yogyakarta yang melahirkan banyak seniman di Tanah Air.

4. Murry Koes Plus

Koes Plus adalah grup musik Indonesia. Foto : Grandyos Zafna/Repro.Koes Plus adalah grup musik Indonesia. Foto : Grandyos Zafna/Repro. Foto: Grandyos Zafna

Kasmuri atau Murry adalah salah satu dari empat personel grup musik Koes Plus yang menempati posisi pemain gitar dan drum. Kasmuri lahir di Surabaya pada 18 Juni 1949. Ia mulai menunjukkan ketertarikan pada industri musik dengan bergabung menjadi anggota band Patas.

Tahun 1968, ia meninggalkan band Patas, dan memutuskan bergabung dengan Koes Plus sebagai pemain drum menggunakan nama panggung Murry. Koes Plus merekam album pertama di bawah label Melody Records, hingga salah satu lagunya bertajuk Kelelawar sangat populer pada masanya.

5. Bayu Skak

film Lara Ati disutradarai Bayu SkakBayu Skak/Foto: (dok. BASE Entertainment)

Bayu Eko Moektito atau Bayu Skak merupakan aktor, sutradara, penulis naskah, pelawak, penyanyi, dan penulis lagu kelahiran Malang pada 13 November 1993. Ia mengawali karier di industri kreatif melalui kanal YouTube sejak 2009 sebagai pelawak dengan logat Jawa Timuran.

Karyanya yang terkenal bertajuk Yowis Ben telah beberapa kali diproduksi dan menghasilkan 4 film dan 1 seri web. Yowis Ben menjadi salah satu karya yang mengangkat latar belakang kehidupan generasi muda yang kental dengan adat Jawa Timur.




(irb/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads