Sekilas tentang Kabupaten Magetan yang Ulang Tahun 12 Oktober

Sekilas tentang Kabupaten Magetan yang Ulang Tahun 12 Oktober

Nabila Meidy Sugita - detikJatim
Senin, 09 Okt 2023 12:00 WIB
Cantiknya Telaga Sarangan
Telaga Sarangan Magetan/Foto: detik
Magetan -

Kabupaten Magetan merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur. Mendekati hari jadi Kabupaten Magetan 12 Oktober, yuk simak sekilas tentang Kota Kaki Gunung. Mulai dari sejarah, julukan, hingga lambang Kabupaten Magetan.

Kabupaten Magetan akan memperingati hari jadi ke-348 pada 12 Oktober 2023. Kabupaten ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah.

Kabupaten Magetan terdiri dari 18 kecamatan, 28 kelurahan, dan 207 desa. Luas wilayahnya 688,84 kilometer persegi dan jumlah penduduknya 687.057 jiwa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Kabupaten Magetan

Dilansir melalui situs Ditjen Kebudayaan, Kabupaten Magetan dulunya daerah mancanegara Kerajaan Mataram Islam. Berdirinya Kabupaten Magetan berkaitan dengan peristiwa penting antara Kerajaan Mataram Islam dan keterlibatan VOC.

Hal ini diawali adanya perjanjian antara pemegang takhta Kerajaan Mataram, Sultan Amangkurat I, dan VOC. Perjanjian tersebut menguntungkan VOC dan melemahkan Kerajaan Mataram Islam. Kerugian yang dialami Kerajaan Mataram Islam tidak memiliki akses berdagang ke Pulau Banda, Ambon, dan Ternate.

ADVERTISEMENT

Oleh karenanya, takhta diberikan kepada sang putra, Sultan Amangkurat II (Adipati Anom). Kemudian muncul pemberontakan dari Pangeran Madura Trunojoyo. Pemberontakan tersebut dilandasi tuduhan konspirasi antara Basah Gondo Kusumo dan Patih Nrang Kusumo untuk melawan kebijakan Sultan Amangkurat I.

Keduanya pun diasingkan, Basah Gondo diasingkan ke Gedong Kuning. Sementara itu, Patih Nrang pergi bertapa ke sebelah timur Gunung Lawu. Selama pengasingan tersebut, Basah Gondo Kusumo dan Basah Suryaningrat pergi ke daerah pembabatan hutan oleh Ki Buyut Suri (Ki Ageng Getas).

Hal ini dilakukan keduanya dengan harapan mendapatkan sebidang tanah yang terletak di sebelah utara Sungai Gandong, saat ini menjadi Kelurahan Tambran, Kecamatan Kota Magetan.

Sehingga menimbulkan perdebatan antara Ki Ageng Mageti dan Basah Suryaningrat. Hingga akhirnya Ki Ageng Mageti memberi seluruh tanah yang ia miliki sebagai bukti kesetiaannya kepada Kerajaan Mataram Islam.

Kemudian pada 12 Oktober 1675, Basah Gondo diberi kepercayaan menjadi penguasa atau Bupati Yosonegoro. Atas jasa Ki Ageng Mageti tersebut, wilayah kekuasaan Basah Gondo diberi nama 'Magetan'.

Tiga Julukan Kabupaten Magetan

Dilansir dari situs Universitas STEKOM, Kabupaten Magetan memiliki beberapa julukan. Seperti The Nice of Java, Kaki Gunung, hingga The Sunset of East Java. Berikut maknanya.

The Nice of Java

Dijuluki demikian karena Kabupaten Magetan dikenal dengan wisata gunung yang indah dan pemandangan alam yang memukau, serta hawa sejuk. Destinasi wisata terkenal di Kabupaten Magetan yakni Telaga Sarangan dan Telaga Wahyu.

Foto udara sejumlah wisatawan menikmartim suasana kawasan wisata Telaga Sarangan di Magetan, Jawa Timur, Minggu (8/5/2022). Ribuan wisatawan dari berbagai daerah memanfaatkan hari terakhir libur Lebaran untuk berwisata di destinasi wisata alam unggulan di wilayah Kabupaten Magetan tersebut. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/YUFoto udara sejumlah wisatawan menikmati suasana kawasan wisata Telaga Sarangan di Magetan, Jawa Timur, Minggu (8/5/2022). Ribuan wisatawan dari berbagai daerah memanfaatkan hari terakhir libur Lebaran untuk berwisata di destinasi wisata alam unggulan di wilayah Kabupaten Magetan tersebut. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/YU Foto: ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF

Kaki Gunung

Kabupaten Magetan disebut sebagai Kota Kaki Gunung karena letaknya secara geografis yang berada di kaki dan lereng Gunung Lawu.

Gunung LawuGunung Lawu Foto: Gunung Lawu

The Sunset of East Java

The Sunset of East Java ditujukan pada Kabupaten Magetan lantaran letak geografis Magetan yang berada di ujung paling barat Provinsi Jawa Timur.

Lambang Kabupaten Magetan

Lambang Kabupaten MagetanLambang Kabupaten Magetan Foto: Prokopim Magetan

Lambang Kabupaten Magetan terdiri dari enam unsur. Di antaranya bintang, keris, gunung dan asap, telaga pasir, padi dan kapas, serta roda bergerigi. Adapun setiap unsur di dalamnya mengandung makna tersendiri.

Bintang

Bintang pada lambang Kabupaten Magetan ini merepresentasikan masyarakat Kabupaten Magetan meyakini sila pertama Pancasila. Artinya penduduk Kabupaten Magetan meyakini keberadaan Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, lambang bintang juga dapat diartikan sebagai wujud cita-cita tinggi yang berlandaskan Pancasila.

Keris

Benda pusaka keris untuk melambangkan kewibawaan. Di lambang Kabupaten Magetan, terlihat keris memiliki lima liukan. Hal ini dapat disimpulkan kewibawaan tersebut beriringan dengan kelima sila dalam Pancasila.

Gunung dan Asap

Penggunaan simbol gunung dan asap lantaran Kabupaten Magetan memiliki gunung purba yakni Gunung Lawu. Gunung ini diklaim menjadi yang tertinggi dan terbesar di wilayah Magetan. Sehingga paduan gunung dan asap dapat menggambarkan kemegahan dan kesuburan Kabupaten Magetan.

Telaga Pasir

Di atas tulisan "Magetan" tampak telaga pasir yang berwarna biru. Telaga pasir merepresentasikan salah satu wisata terkenal di Kabupaten Magetan, yakni Telaga Sarangan. Posisinya serupa dengan yang tampak pada logo di kaki Gunung Lawu.

Padi dan Kapas

Padi dan kapas sebagai lambang dari suatu cita-cita untuk hidup secara makmur.

Roda Bergerigi

Roda bergerigi yang terlihat seperti setengah lingkaran menunjukkan gambaran kegiatan kerja masyarakat untuk mewujudkan cita-cita Kabupaten Magetan.

Artikel ini ditulis oleh Nabila Meidy Sugita, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads