Paham komunis serta simbol palu dan arit tidak asing bagi bangsa Indonesia. Sebab di Bumi Pertiwi pernah ada Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan paham dan simbol seperti itu.
Bahkan setiap akhir bulan September, bangsa Indonesia mengingat peristiwa kelam Gerakan 30 September (G30S). Mengutip laman resmi Pemerintah Kota Blitar, terjadi peristiwa memilukan pada 30 September 1965, di mana terjadi pembunuhan terhadap 6 jenderal. PKI dituding sebagai dalang, akibatnya semua yang terlibat ke dalam PKI menjadi sasaran.
Terlepas dari itu, detikJatim akan mengulas sekilas tentang paham komunis serta simbol palu dan arit. Berikut ini ulasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kapan PKI Didirikan dan Dibubarkan? |
Paham Komunis
Mengutip repository UIN Raden Fatah Palembang, istilah komunis awalnya mengandung dua pengertian. Pertama, ada hubungannya dengan komune (commune) suatu satuan dasar bagi wilayah negara, yang berpemerintahan sendiri dengan negara itu sendiri sebagai federasian komune itu. Kedua, komunis menunjukkan milik atau kepunyaan bersama.
Paham komunis pertama kali dicetuskan Karl Max dan Friedrich Engels, dalam sebuah manifesto politik yang diterbitkan pada 21 Februari 1848. Komunis lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-19.
Kapitalisme dinilai mementingkan individu pemilik dan mengesampingkan buruh. Komunisme sebagai antikapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan, di mana kepemilikan modal atas individu sangat dibatasi.
Serta pada esensinya, komunis adalah sebuah arah berfikir berlandaskan kepada atheisme. Yang menjadikan materi sebagai asal segala-galanya.
Kesenjangan ekonomi yang terjadi di berbagai negara Eropa pada segi industri, selanjutnya menjadi alasan dari munculnya ideologi komunis. Pada masa diterapkannya ideologi itu, terjadilah penindasan bagi orang-orang golongan bawah, karena pada masa itu masyarakat yang kedudukannya lebih tinggi hanya memikirkan dan mementingkan kesejahteraan hidup dan ekonomi mereka sendiri.
Karl Max dengan paham komunisnya berusaha untuk membentuk masyarakat atau orang-orang yang lebih adil, dan tidak memandang kelas, strata, dan golongan. Komunisme sebagai ideologi mulai diterapkan saat meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia, tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu, komunisme diterapkan sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan ke negara lain.
Simbol Palu Arit
Simbol palu dan arit juga lahir dalam revolusi Bolshevik. Revolusi yang didukung kaum buruh dan petani itu menggulingkan kekaisaran yang sudah bercokol ratusan tahun di Rusia.
Setelah Rusia runtuh muncul Uni Soviet. Palu adalah simbol yang mewakili buruh. Sedangkan arit adalah simbol petani. Artinya, kaum buruh dan petani bersatu untuk menggulingkan pemilik modal.
Dalam perkembangannya, Uni Soviet memasukkan palu dan arit dalam lambang benderanya. Keberhasilan Lenin menumbangkan kekuasaan Aristokrat mengilhami banyak negara di dunia untuk bangkit.
Di negara Dunia Ketiga, ideologi Komunis digunakan untuk melawan kekuasaan kapitalis. Definisi Dunia Ketiga biasanya mencakup negara-negara yang pernah mengalami kolonisasi di Afrika, Amerika Latin, Oseania, dan Asia. Dunia Ketiga juga kadang dianggap sama dengan anggota Gerakan Non-Blok.
Pada 1 Oktober 1949, Mao Tse Tung memproklamirkan berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, dengan ide komunis sebagai ide haluan politiknya. Di Indonesia, paham komunis mulai berkembang pada awal abad ke-20.
Paham kiri itu pertama kali dikenalkan oleh Hank Sneevliet. Mulanya ia mendirikan Indische Sociaal Democratsche Vereninging (ISDV). Di tahun 1920, ISDV berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan simbol palu dan arit.
Pada 5 Juli 1966, terbit peraturan TAP MPRS No. XXV Tahun 1966 tentang Pembubaran PKI dan Pelarangan Penyebaran Komunisme, Marxisme, dan Leninisme.
Artikel ini ditulis oleh Nadza Qurrotun A, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sun/iwd)