12 Lagu Indonesia Berlirik Hujan: Akankah Kemarau Ini Berlari Pergi

12 Lagu Indonesia Berlirik Hujan: Akankah Kemarau Ini Berlari Pergi

Savira Oktavia - detikJatim
Jumat, 15 Sep 2023 20:00 WIB
Ilustrasi Hujan
Ilustrasi hujan/Foto: Getty Images/iStockphoto
Surabaya -

Saat ini, Indonesia tengah dilanda kemarau panjang. Bahkan menurut BMKG, musim hujan baru akan terjadi pada November mendatang.

Bergelut dengan suhu panas setiap hari, membuat banyak orang mulai merindukan musim hujan. Terlebih, ada banyak kasus kekeringan dan kebakaran yang sudah terjadi.

Kerinduan pada hujan dicurahkan lewat doa. Bahkan sudah banyak yang menggelar sholat Istisqa memohon hujan pada Tuhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara musisi atau seniman, biasanya mencurahkan kerinduan pada hujan lewat karya. Seperti yang dilakukan band rock asal Bandung, Pas Band.

Pada 2004, Pas merilis album Stairway to Seventh. Dalam album tersebut ada lagu berjudul Kemarau, yang menceritakan kerinduan pada musim hujan.

ADVERTISEMENT

Selain lagu Kemarau, banyak karya musisi Indonesia lainnya yang berlirik hujan atau kemarau. Berikut ini sederet di antaranya.

Gombalan Romantis Tentang HujanIlustrasi hujan-hujanan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/dusanpetkovic

Lagu Indonesia Berlirik Hujan:

1. Pas Band - Kemarau

Tak ada lagi
Tetes embun pagi
Membasahi

Bunga pun menangis
Takkan mewarnai
Alam ini

Cahya mentari
Menciumi bumi
Tanpa henti

Mata air pergi
Kering pun menanti
Tanpa arti

Akankah kemarau ini berlari pergi
Kurindukan hujan datang 'kan hadir di sini

Akankah kau datang atau kau 'kan pergi?
Apakah alam murka kepada kita?
Apakah alam marah kepada kita?
Tak ada penyegar yang kita punya
Tak ada penyejuk yang kita punya
Tak ada
Tak ada

2. Efek Rumah Kaca - Desember

Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi
Di balik awan hitam
Semoga ada yang menerangi sisi gelap ini
Menanti seperti pelangi setia
Menunggu hujan reda

Aku selalu suka sehabis
Hujan di bulan Desember
Di bulan Desember

Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi
Di balik awan hitam
Semoga ada yang menerangi sisi gelap ini
Menanti seperti pelangi setia
Menunggu hujan reda

Aku selalu suka sehabis
Hujan di bulan Desember
Di bulan Desember

You might also like
Melankolia
Efek Rumah Kaca
Kau dan Aku Menuju Ruang Hampa
Efek Rumah Kaca
Laki-Laki Pemalu
Efek Rumah Kaca

Sampai nanti ketika hujan tak lagi meneteskan
Duka meretas luka sampai hujan
Memulihkan luka

Aku selalu suka sehabis
Hujan di bulan Desember
Di bulan Desember
Karena aku selalu suka sehabis
Hujan di bulan Desember
Di bulan Desember

Seperti pelangi, setia
Menunggu hujan reda

3. AriReda - Hujan Bulan Juni

Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan Juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucap
Diserap akar pohon bunga itu

Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan Juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucap
Diserap akar pohon bunga itu

4. Payung Teduh - Puan Bermain Hujan

Menjelma bayang-bayang
Dalam hening, dalam kerinduan
Ku dapati puan menangisi hujan
Meratapi hujan ooh

Bukan bersedih
Tapi kerinduan yang manis
Sedari tadi ku ingin memeluk
Ku ingin mendekap erat

Puan asyik dengan hujan
Puan sedang mengenang-ngenang
Puan sedih juga riang di setiap hujan datang
Di setiap hujan datang
Puan selalu seru bermain dengan hujan

Hey hujan lagi, puan

Puan asyik dengan hujan, puan sedang mengenang-ngenang
Puan sedih juga riang di setiap hujan datang
Di setiap hujan datang, puan selalu seru bermain dengan hujan
Hey hujan lagi, puan, oh hujan lagi, puan, hey hujan lagi, puan, hey

5. Hivi! - Musim Hujan

Musim hujan akhirnya datang
Aku telah merindukannya
Musim hujan selalu terkenang
Aku mengingat indahnya

Dan hujan datang kemari
Temani diriku yang sepi
Deru derasnya mengiringi
Setiap kata yang berbisik di hati

Dan hujan datang kembali
Temani diriku yang sunyi
Jangan berhenti menyirami
Hingga ku terbangun di esok pagi

Musim hujan tahun sekarang
Masih teringat dirinya
Musim hujan yang akan datang
Aku harus relakannya

Dan hujan datang kemari
Temani diriku yang sepi
Deru derasnya mengiringi
Setiap kata yang berbisik di hati

Dan hujan datang kembali
Temani diriku yang sunyi
Jangan berhenti menyirami
Hingga ku terbangun di esok pagi

Musim hujan selamat datang
Janganlah engkau cepat menghilang

Dan hujan datang kemari
Temani diriku yang sepi
Deru derasnya mengiringi
Setiap kata yang berbisik di hati

Dan hujan datang kembali
Temani diriku yang sunyi
Jangan berhenti menyirami
Hingga ku terbangun di esok pagi

Dan hujan datang kemari
Temani diriku yang sepi
Deru derasnya mengiringi
Setiap kata yang berbisik di hati

Dan hujan datang kembali
Temani diriku yang sunyi
Jangan berhenti menyirami
Hingga ku terbangun di esok pagi

Musim hujan yang akan datang
Aku harus relakannya
(Musim hujan)

6. Fatin - Pelangi dan Hujan

Hias cahaya pelangi seusai hujan
Temani canda tawaku denganmu
Kita habiskan waktu
Kenangmu selalu mampu hanyutkan hatiku
Ribuan hiasan cinta
Tak mampu lukiskan yang kurasa

Bersama pelangi dan hujan
Sepatu kita 'kan terus melangkah
Iringi riang jiwa
Yang sedang jatuh cinta
Acuhkan waktu menarilah
Temani mentari yang 'tlah terbenam
Bahagia 'kan sederhana
Selama kita bersama

Tak perlu kau ucapkan kalimat akhirmu
Ku ingin kita pandangi
Ribuan bintang yang terhampar

Bersama pelangi dan hujan
Sepatu kita 'kan terus melangkah
Iringi riang jiwa
Yang sedang jatuh cinta
Acuhkan waktu menarilah
Temani mentari yang 'tlah terbenam
Bahagia 'kan sederhana
Selama kita bersama

You might also like
Jingga
Fatin (IDN)
the grudge
Olivia Rodrigo
Used To Be Young
Miley Cyrus

Mou aitai yo
Hiru ga kiete
Yoru no hikari wo daita

Kini suara lembutmu genggam hatiku
Kita bΠ΅rdua bersama selamanya
Merangkai cΠ΅rita

7. Sheila On 7 - Hujan Turun

Tak ada waktu tuk menjelaskan
Tak sangka ini kan datang
Tiap liku berbagi hidup
Sejenak melepas lelah
Kau tinggalkan diriku

Waktu hujan turun
Di sudut gelap mataku
Begitu derasnya
Kan ku coba bertahan

Ingat kembali yang terjadi
Tiap langkah yang kita pilih
Meski terkadang perih
Harapan untuk yang terbaik
Sekeras karang kita coba
Tetap kau tinggal diriku

Waktu hujan turun
Di sudut gelap mataku
Begitu derasnya
Kan ku coba bertahan

Waktu hujan turun
Di sudut gelap mataku
Begitu derasnya
Kan ku coba bertahan

Tak akan ku halangi
Walau ku tak ingin kau pergi
Kan ku bangun rumah ini
Walau tanpa dirimu
Walau tanpa dirimu

Waktu hujan turun
Di sudut gelap mataku
Begitu derasnya
Kan ku coba bertahan

Waktu hujan turun
Di sudut gelap mataku
Begitu derasnya
Kan ku coba bertahan

Bertahan

8. Sherina Munaf - Pelangiku

Titik - titik hujan, masih membasahi
Kala kau menyapa, pelangiku
Ingin kuberlari, jumpa bidadari
Bawalah aku pergi, bersamamu
Bisikkan kisah yang lucu
Nyanyikanlah lagu merdumu
Merah, kuning, jingga dan ungu
Sentuhkan warnamu dalam gaunku

Ingin ku menari
Hingga kau sembunyi
Rindu pelangiku, datang lagi

9. Inna Kamarie - Hujan Gerimis

Eh ujan gerimis aje
Ikan teri diasinin
Eh jangan menangis aje bang
Yang pergi jangan dipikirin

Eh ujan gerimis aje
Ikan lele ada kumisnya
Eh jangan menangis aje bang
Kalo boleh cari gantinye

Mengapa ujan gerimis aje
Pergi berlayar ke tanjung cina
Mengapa abang menangis aje
Kalo emang jodoh gak kemana

Eh ujan gerimis aje
Ikan bawal diasinin
Eh jangan menangis aje bang
Bulan syawal kita dikawinin

Lalalala lalalalalala
Lalalala lalalalalala

Mengapa ujan gerimis aje
Pergi berlayar ke tanjung cina
Mengapa abang menangis aje
Kalo emang jodoh gak kemana

Jalan-jalan ke menado
Jangan lupa membeli manggis
Kalo niat mencari jodoh
Cari yang manis seperti saya

Lalalala lalalalalala
Lalalala lalalalalala
Lalalala lalalalalala
Lalalala lalalalalala
Lalala lalalalalalalala

10. Hivi!, Gerald Situmorang, Ify Alyssa, Sri Hanuraga - Rintik Hujan

Bermain rintik hujan
Kala itu kumerasa tiada duka lara
Yang mengusik hari-hari

Tak kukenal gundah
Kala itu kumerasa tiada air mata
Hanya hujan bawa riang

Rintik seakan menghentikanku
Dari berjalannya waktu
Dan aku menari bersamamu
Kekasih hati

Oh, bahagianya
Bila bisa sejenak berhenti untuk
Mengejar cita, mengejar mimpi
Mengingat memori
Untuk bisa lari lagi

Tenang musim hujan
Belum pergi
Memberi waktu kita
Sejenak bernapas
Karena rintik seakan
Menghentikanku dari berjalannya waktu
Dan aku menari
Bersamamu kekasih hati
Sebelum musim berganti

Ooohh bahagianya
Bila bisa sejenak berhenti untuk
Mengejar cita, mengejar mimpi
Mengingat memori untuk bisa
Lari lagi

Oh, bahagianya
Bila bisa sejenak berhenti untuk
Mengejar cita, mengejar mimpi
Mengingat memorimu
Beristirahatlah untuk bisa
Lari lagi.

11. Maliq & D'Essentials - Menari

Menari-nari kita terus menari meski hujan rintik turun
Mengalun-alun bersama alunan angin malam berpelukan

(Denganmu) berbagi senyuman
(Denganmu) whoa oh

Melayang-layang kita terus melayang meski langit tanpa bintang
Mendayu-dayu suara daun yang berjatuhan bermesraan

(Denganmu) mengisi lamunan
(Denganmu) oh oh oh

Oh lihat kita bertaburan bunga-bunga, kupu-kupu
Saling menyapa, mengajak kita
Terbang bersama ke sana
Menari-nari asmara

Berjalan-jalan memecah genangan jejak air rintik hujan
Bergandeng tangan berdua nyanyikan lagu cinta nostalgia

(Denganmu) menggapai khayalan
(Denganmu) oh oh oh oh

Oh lihat kita bertaburan bunga-bunga, kupu-kupu
Saling menyapa, mengajak kita
Terbang bersama ke sana
Menari-nari asmara

(Denganmu) mengisi lamunan
(Denganmu) menggapai khayalan
(Denganmu) bahagia

Oh lihat kita bertaburan bunga-bunga, kupu-kupu
Saling menyapa, mengajak kita
Terbang bersama ke sana
Oh hati kita bertaburan bunga-bunga, kupu-kupu
Saling menyapa, mengajak kita
Terbang bersama ke sana (terbang bersama ke sana)
Menari di atas sana (menari di atas sana)
Melantunkan lagu cinta (melantunkan lagu cinta)
Menari-nari asmara (menari-nari asmara)

12. Utopia - Hujan

Rinai hujan basahi aku
Temani sepi yang mengendap
Kala aku mengingatmu
Dan semua saat manis itu

Segalanya seperti mimpi
Kujalani hidup sendiri
Andai waktu berganti
Aku tetap takkan berubah

Aku selalu bahagia
Saat hujan turun
Karena aku dapat mengenangmu
Untukku sendiri
O-o-ow

Selalu ada cerita
Tersimpan di hatiku
Tentang kau dan hujan
Tentang cinta kita
Yang mengalir seperti air

Aku selalu bahagia
Saat hujan turun
Karena aku dapat mengenangmu
Untukku sendiri
O-o-ow

Aku bisa tersenyum sepanjang hari
Karena hujan pernah menahanmu di sini
Untukku

Aku selalu bahagia
Saat hujan turun
Karena aku dapat mengenangmu
Untukku sendiri
O-o-o-o-ow

Aku bisa tersenyum sepanjang hari
Karena hujan pernah menahanmu di sini
Untukku


Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sun/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads