4 Tanda Akan Masuk Musim Hujan

4 Tanda Akan Masuk Musim Hujan

Savira Oktavia - detikJatim
Kamis, 14 Sep 2023 17:09 WIB
Ilustrasi cuaca hujan
Ilustrasi hujan/Foto: Rengga Sancaya/detikcom
Surabaya -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan tahun ini akan datang lebih lambat dari sebelumnya. Awal musim hujan diperkirakan pada November 2023, sementara puncaknya pada Januari-Februari 2023.

Menurut BMKG, curah hujan periode tersebut bersifat normal di sebagian besar wilayah Indonesia. Namun, tetap perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi di Jawa Timur.

Lantas bagaimana tanda-tanda akan datangnya musim hujan?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanda-tanda Akan Masuk Musim Hujan:

Penasaran apa saja tanda-tanda memasuki musim hujan? Simak ulasan di bawah ini.

1. Massa Udara Basah

Konsentrasi massa udara basah merupakan salah satu faktor yang mendukung terjadinya hujan. Hal ini disebabkan karena adanya penguapan dan tingkat kelembaban udara yang tinggi.

ADVERTISEMENT

2. Angin Monsun Asia atau Angin Baratan

Monsun merupakan salah satu faktor yang memengaruhi cuaca dan iklim di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh perbedaan panas antara daratan dengan lautan.

BMKG mengungkapkan angin monsun baratan menjadi indikator musim hujan di Indonesia. Di mana angin yang membawa uap-uap air bertiup dari Samudra Pasifik menuju Asia pada Oktober sampai April di setiap tahunnya.

3. Meningkatnya Curah Hujan

Salah satu yang menyebabkan terjadinya peningkatan curah hujan, yakni arah datang angin. Pada sisi pegunungan atau gunung yang menghadap arah datang angin lembap (windward side), di mana tingkat curah hujannya sangat tinggi.

4. Pertumbuhan Awan Hujan

Pola cuaca yang tidak biasa seperti angin kencang, suhu tinggi, dan kelembapan udara menyebabkan pertumbuhan awan hujan meningkatkan peluang terjadinya hujan.

Tipe Curah Hujan:

Mengutip jurnal berjudul Karakter Curah Hujan di Indonesia oleh Tukidi, umumnya Indonesia mempunyai tiga tipe curah hujan, di antaranya sebagai berikut.

1. Tipe Ekuatorial

Proses terjadinya tipe curah hujan ini berkaitan dengan pergerakan zona konvergensi ke utara dan selatan. Ciri-cirinya dua kali maksimum curah hujan bulanan dalam setahun. Wilayah sebarannya berada di Sumatera dan Kalimantan.

2. Tipe Monsun

Tipe curah hujan dipengaruhi angin laut dalam skala yang sangat luas. Ciri-cirinya memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim hujan dan kemarau dalam setahun.

Serta terjadi satu kali maksimum curah hujan bulanan dalam setahun. Wilayah sebarannya berada di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

3. Tipe Lokal

Ciri-ciri tipe curah hujan ini dipengaruhi kondisi lingkungan fisis setempat, seperti bentang perairan atau lautan, memiliki pegunungan yang tinggi, dan pemanasan lokal yang intensif. Di mana pola ini dapat terjadi satu kali maksimum curah hujan bulanan dalam waktu satu tahun.

Serta terjadi beberapa bulan kering yang bertepatan dengan bertiupnya angin Muson Barat. Wilayah sebarannya berada di Papua, Maluku, dan sebagian Sulawesi.

Demikian informasi mengenai tanda-tanda musim hujan di Indonesia. Jangan lupa sedia payung sebelum hujan.

Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads