Cerita Situs Kubur Jago Saat Ular Erami Telur yang Menetas Jadi Ayam Jantan

Urban Legend

Cerita Situs Kubur Jago Saat Ular Erami Telur yang Menetas Jadi Ayam Jantan

Imam Wahyudiyanta - detikJatim
Kamis, 20 Jul 2023 14:09 WIB
Kisah Terpendam di Kubur Jago Mojokerto, Ayam Dierami Ular Menangkan Sayembara Majapahit
Situs Kubur Jago di Mojokerto (Foto: Enggran Eko Budianto)
Mojokerto -

Situs Kubur Jago di Mojokerto merupakan lokasi ayam jantan kesayangan Jayanegara dikubur. Juru Kunci Kubur Jago Khoiri (48) mengatakan patung ular mengerami telur ayam menjadi salah satu objek yang menggambarkan cerita rakyat di situs ini.

Sebelum berkuasa, konon Jayanegara alias Kalagemet memilih tirakat di hutan yang kini menjadi Desa Lebakjabung.

Kala itu, putra pendiri Majapahit Raden Wijaya dari istri Indreswari atau Dara Petak ini menemukan satu butir telur ayam. Jayanegara lantas menitipkan telur tersebut ke seekor ular agar dierami sampai menetas. Selanjutnya, ia meninggalkan ular dan telur untuk melanjutkan tirakatnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat diperkirakan telurnya sudah menetas, didatangi lagi. Ayam ternyata sudah menetas dilindungi ular. Setiap ayam mencari makan dikawal ular itu sampai ayam besar menjadi ayam jago," kata Khoiri kepada detikJatim di lokasi.

Singkat cerita, kata Khoiri, Kalagemet membawa ayam jago tersebut untuk mengikuti sayembara di Kerajaan Majapahit. Menurut dia, Raden Wijaya kala itu menggelar sayembara sabung ayam untuk menemukan putra mahkota yang telah lama hilang. Pemenang sayembara akan diangkat menjadi pewaris tahta Raja Majapahit.

ADVERTISEMENT

"Jayanegara ikut sayembara dan menang, dia diangkat sebagai anak oleh raja. Namun, adik-adik raja tak terima sehingga berupaya membunuhnya. Kalagemet kemudian kabur ke hutan untuk tirakat lagi," terangnya.

Beberapa tahun kemudian, Kalagemet memilih kembali ke Majapahit dengan nama Jayanegara. Kala itu, ayam jago kesayangannya yang mati, konon dikubur di tempat yang kini menjadi situs Kubur Jago di Desa Lebakjabung.

"Anak buahnya diminta mengaku ke orang istana kalau Kalagemet sudah mati. Ayam itu juga mati dikuburkan di lokasi ini," cetus Khoiri.

Situs Kubur Jago terletak di tengah persawahan. Sebelah kanan dan kirinya berupa jurang bekas tambang galian C.

Suasana di situs ini masih asri karena hijaunya hamparan padi milik para petani setempat. Begitu masuk ke situs ini, pengunjung disambut patung ular besar yang mengerami sebutir telur ayam.

Di depan patung ini terdapat sebuah bangunan yang di dalamnya terdapat 4 benda cagar budaya terbuat dari batu. Yaitu 2 batu candi, 1 kemuncak dan 1 umpak berhias (Peripih).

Warga setempat meyakini situs ini sebagai kuburan ayam jantan kesayangan Prabu Jayanegara, raja kedua Kerajaan Majapahit. Dua batu kembar dianggap sebagai nisan jago. Sedangkan batu berbentuk lesung dipercaya menjadi tempat memandikan ayam tersebut.

Sementara situs disparpora.mojokertokab.go.id juga mengupas sekelumit legenda di situs Kubur Jago. Artikel di situs resmi Disparpora Kabupaten Mojokerto menyebut situs tersebut dipercaya sebagai makam ayam jantan kesayangan Prabu Jayanegara.

Sebelum diangkat menjadi Raja Majapahit, Jayanegara menyamar dengan nama Panjilaras untuk memantau keadaan rakyatnya di wilayah Lebakjabung. Ia selalu ditemani ayam jago kesayangannya yang dinamai Cindelaras.

Jayanegara diangkat menjadi Raja Majapahit setelah Raden Wijaya wafat tahun 1309 masehi. Ia tewas ditikam pelantun syair sekaligus tabib istana tahun 1328 masehi. Pemerintahannya diwarnai sejumlah pemberontakan. Mulai dari pemberontakan Ranggalawe, Lembu Sora, Nambi hingga Kuti.




(abq/iwd)


Hide Ads