Siraman Malam 1 Suro, Mandi Besar dengan Air serta Kembang Setaman

Siraman Malam 1 Suro, Mandi Besar dengan Air serta Kembang Setaman

Suki Nurhalim - detikJatim
Selasa, 18 Jul 2023 12:26 WIB
Ilustrasi malam Lailatul Qadar.
Ilustrasi Malam 1 Suro/Foto: Istimewa/ Unsplash.com
Surabaya -

Nanti malam merupakan Malam 1 Suro. Malam di mana banyak masyarakat Jawa yang menggelar tradisi, salah satunya tradisi Siraman Malam 1 Suro.

Tradisi Siraman Malam 1 Suro atau Mandi Besar Malam 1 Suro lestari di Kampung Bumi Ayu, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh. Kampung ini dihuni masyarakat Jawa.

Masyarakat Jawa di Kampung Bumi Ayu masih mempertahankan tradisi ritual bulan Suro setiap tahunnya. Bukan untuk menduakan Allah SWT, tetapi dalam arti tradisi yang sudah turun temurun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Itu seperti yang disampaikan Wulan Selviana, Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, dalam skripsi berjudul Ritual Menyambut Bulan Suro pada Masyarakat Jawa.

Siraman Malam 1 Suro merupakan mandi besar dengan menggunakan air serta dicampur kembang setaman. Kembang setaman adalah berbagai macam bunga yang terdiri dari bunga kantil, mawar putih, mawar merah dan melati.

ADVERTISEMENT

Tradisi ini sebagai bentuk sembah raga (sariat) dengan tujuan menyucikan raga, saat masuk bulan Suro. Maknanya yakni untuk menjaga dan menyucikan hati, pikiran serta panca indera dari hal-hal yang negatif.

Saat siraman, masyarakat Jawa harus sambil berdoa memohon keselamatan kepada Tuhan. Agar Tuhan senantiasa menjaga diri dari segala bencana, musibah, dan kecelakaan.

Mandi besar dilakukan dengan mengguyur badan dari ujung kepala sampai ujung kaki sebanyak tujuh kali siraman pakai gayung. Tujuh dalam bahasa Jawa yakni pitu. Maknanya sebagai doa agar Tuhan memberi pitulungan atau pertolongan.

Bisa juga sebelas kali siraman. Sebelas dalam bahasa Jawa yaitu sewelas. Maknanya sebagai do'a agar tuhan memberikan kewelasan atau belas kasih.

Bisa juga tujuh belas kali yang dalam bahasa Jawa yakni pitulas. Maknanya doa agar Tuhan memberikan pitulungan dan kewelasan.

Ketika sedang melakukan siraman, lebih baik tidak di dalam rumah. Lebih bagus di luar rumah. Maksudnya, agar secara langsung menyatukan jiwa raga ke dalam gelombang harmonisasi alam semesta.

Malam 1 Suro 2023

Malam Satu Suro merupakan malam di awal bulan pertama dalam kalender Jawa. Di mana Satu Suro bertepatan dengan 1 Muharram dalam kalender Hijriah atau kalender Islam.

Dalam kalender Hijriah yang diterbitkan Kementerian Agama RI, tanggal 1 Muharram 1445 Hijriah jatuh pada hari Rabu, 19 Juli 2023.

Kemudian beberapa waktu lalu, pemerintah juga menetapkan awal bulan Zulhijah 1444 H pada 20 Juni 2023. Maka dari itu, Tahun Baru Islam 2023 atau 1 Muharram 1445 H jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023.

Itu artinya, Malam 1 Suro 2023 jatuh pada Selasa (18/7/2023) setelah matahari tenggelam.




(sun/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads