Jadwal Malam Satu Suro 2023 dan Contoh Tradisi di Jatim

Jadwal Malam Satu Suro 2023 dan Contoh Tradisi di Jatim

Suki Nurhalim - detikJatim
Senin, 17 Jul 2023 22:30 WIB
Jamasan benda pusaka Pemkab Mojokerto.
Jamasan benda pusaka Pemkab Mojokerto di Malam Satu Suro/Foto: dok. Enggran Eko Budianto/detikcom
Surabaya -

Malam Satu Suro adalah awal tahun baru Hijriah yang dianggap sakral oleh masyarakat Jawa. Lantas, kapan Malam Satu Suro 2023?

Dikutip detikJateng dari laman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, pada Malam Satu Suro, masyarakat Jawa di Indonesia melakukan berbagai macam ritual sesuai dengan tradisi masing-masing daerah.

Makna dari ritual Malam Satu Suro ialah refleksi diri atau mengingat kembali kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat selama satu tahun yang telah dilewati. Malam Satu Suro menandai bergantinya tahun, sehingga pada lembaran baru diharapkan menjadi lebih baik dari sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Malam Satu Suro

Mengutip detikNews, Malam Satu Suro atau awal penanggalan dalam Kalender Jawa, sejarahnya untuk memperkenalkan kalender Islam di kalangan masyarakat Jawa. Pada tahun 931 H atau 1443 tahun Jawa baru, yaitu pada zaman pemerintahan kerajaan Demak, Sunan Giri II telah membuat penyesuaian antara sistem kalender Hijriah dengan sistem kalender Jawa pada masa itu.

Kala itu, Sultan Agung menginginkan persatuan rakyatnya untuk menggempur Belanda di Batavia, termasuk ingin menyatukan Pulau Jawa. Oleh karena itu, dia tidak ingin rakyatnya terpecah belah karena perbedaan keyakinan agama.

ADVERTISEMENT

Sultan Agung Hanyokrokusumo ingin menyatukan kelompok santri dan abangan. Untuk itu, setiap hari Jumat legi digelar laporan pemerintahan setempat sambil ada pengajian yang dilakukan para penghulu kabupaten, sekaligus ziarah kubur dan haul ke makam Ngampel dan Giri.

Malam Satu Suro 2023

Malam Satu Suro merupakan malam di awal bulan pertama dalam kalender Jawa. Di mana Satu Suro bertepatan dengan 1 Muharram dalam kalender Hijriah atau kalender Islam.

Dalam kelender Hijriah yang diterbitkan Kementerian Agama RI, tanggal 1 Muharram 1445 Hijriah jatuh pada hari Rabu, 19 Juli 2023. Kemudian beberapa waktu lalu, pemerintah juga menetapkan awal bulan Zulhijah 1444 H pada 20 Juni 2023. Maka dari itu, Tahun Baru Islam 2023 atau 1 Muharram 1445 H jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023.

Itu artinya, Malam Satu Suro 2023 jatuh pada Selasa (18/7/2023) setelah matahari tenggelam. Di malam Tahun Baru Islam tersebut, biasanya banyak tradisi yang digelar.

Contoh Tradisi Malam Satu Suro di Jatim

1. Jamasan Keris di Gresik

Jamasan keris atau jamasan pusaka menjadi tradisi di banyak daerah saat Malam 1 Suro. Termasuk di Gresik.

Warga Gresik menyebut ritual itu sebagai penjamasan. Dalam ritual ini, sesajen yang dihadirkan antara lain kemenyan, degan hijau, kembang melati, telur ayam kampung, dan pisang.

Sesajen diletakkan di dekat keris yang akan dijamas. Sebelum keris masuk prosesi penjamasan, juga disiapkan air dari tujuh sumur yang dicampur jeruk nipis lalu dioleskan beberapa kali ke keris.

"Tujuannya, kita menghargai yang membuat keris, menjaga keutuhan besi serta melestarikan budaya, supaya tidak hilang," kata Ediyanto, penjamas benda pusaka, Jumat (29/7/2022).

2. Tradisi Baritan di Lereng Gunung Raung

Malam 1 Suro dirayakan oleh warga lereng Gunung Raung dengan menggelar tradisi Baritan. Warga meminta agar diselamatkan dari mara bahaya, khususnya letusan Gunung Raung.

Tradisi ini sebagai ritual tolak bala di bulan Suro. Warga Jawa memanjatkan doa kepada Allah dengan tujuan memohon ampunan dan perlindungan dari segala bentuk kejahatan dunia dan marabahaya.

Biasanya, warga menggelar Baritan di depan pelataran kampung. Mirip dengan acara selamatan biasanya, masyarakat membuat takir (piring dari daun pisang) yang diisi dengan makanan sehari-hari.

3. Ruwat Agung Nuswantoro di Mojokerto

Pemkab Mojokerto mempunyai koleksi 97 keris, tombak dan pedang pusaka yang berrumur ratusan tahun. Puluhan pusaka tersebut disucikan (jamas) menggunakan air dari 7 petirtaan di Bumi Majapahit setiap Malam 1 Suro.

Jamas 97 pusaka menjadi bagian Ruwat Agung Nuswantoro yang menjadi agenda Pemkab Mojokerto setiap Malam 1 Suro. Keris, tombak dan pedang yang sudah dijamas dikirab. Senjata pusaka itu lantas diserahkan kepada Bupati dan para Forkopimda.

"Menjamas pusaka adalah ritual membersihkan pusaka yang memiliki makna agar kita dapat membersihkan diri dengan cara merawat warisan para leluhur. Salah satunya berupa pusaka yang banyak mengandung makna filosofi, falsafah kehidupan, kearifan, sumber inspirasi, dan motivasi kehidupan. Oleh karena itu, harus selalu dirawat dengan cara dicuci setiap pergantian tahun," kata Bupati Mojokerto, Ikfina, Jumat (29/7/2022).




(sun/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads