Pabrik Gula (PG) Prajekan berlokasi tepat di pinggir jalan raya provinsi jurusan Bondowoso - Situbondo. Konon, penentuan lokasi pabrik ini dilakukan dengan hanya melemparkan sehelai janur kelapa.
Dari cerita mulut ke mulut yang berkembang di Bondowoso, khususnya Prajekan, penentu lokasi pabrik yang dibangun Belanda sekitar tahun 1883 tersebut adalah Kiai Mas.
Disebutkan, saat itu Belanda memang bermaksud akan membangun sebuah pabrik gula di daerah tersebut. Karena kala itu gula merupakan komoditas andalan penjajah Belanda, selain rempah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belanda lantas mendatangi Kiai Mas, yang di kawasan Prajekan merupakan tokoh agama dan masyarakat yang sangat disegani. Kedatangan Belanda untuk meminta saran di mana lokasi pabrik yang paling pas, dilihat dari sudut pandang non teknis.
![]() |
Begitu mendapat permintaan dari Belanda tentang posisi lokasi pabrik gula, Kiai Mas menyanggupi dengan santai. Ia lantas mengambil sehelai janur kelapa.
Kepada perwakilan orang Belanda yang datang tersebut, Kiai Mas mengatakan bahwa di manapun janur kelapa itu nantinya mendarat, di situlah bisa didirikan pabrik gula.
Dalam waktu sekejap, Kiai Mas lantas melempar ke atas janur kelapa yang ada di tangannya tersebut. Wuuss.. Bagai anak panah lepas dari busur, jamur kelapa itu terbang. Tinggi. Lalu berputar-putar seperti punya kendali.
Tak lama berselang, janur kelapa itu mendarat. Tempat tersebut lantas dijadikan lokasi pembangunan PG Prajekan, yang kokoh berdiri hingga saat ini.
"Cerita itu sudah berlangsung turun-temurun, sejak zaman embah-embah saya dulu mas," tutur Hadi (47), warga setempat, saat berbincang dengan detikJatim, Kamis (29/6/2023).
Menurut Hadi, jika dinalar hal itu memang tak masuk di akal dan logika. Tapi cerita tentang karomah dan kedigdayaan Kiai Mas memang sudah lazim di wilayah sini.
"Masih banyak lagi karomah beliau yang hingga saat ini masih dipercaya oleh masyarakat Prajekan dan sekitarnya," pungkas Hadi.
Hingga saat ini, PG Prajekan yang terletak di Desa Prajekan Kidul, Prajekan, setiap masuk masa giling jajaran menajemen tetap melakukan prosesi ritual nyekar ke makam Kiai Mas yang lokasinya tak jauh dari pabrik itu.
Sebab, Kiai Mas dianggap sebagai tokoh yang memiliki andil besar di pabrik gula di bawah manajemen PTPN XI tersebut. Konon, hubungan itu terjalin sejak Kiai Mas masih hidup.
(abq/iwd)