Rangkaian HUT Kelenteng Hok Sian Kiong ke-200 digelar sejak 11 Mei lalu. Yayasan Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hok Sian Kiong Kota Mojokerto sekaligus merayakan HUT Dewi Tian Shang Sheng Mu atau Makco yang ke-1.063.
Perayaannya ini terasa kental dengan akulturasi budaya antara Tionghoa dengan Jawa. Salah satunya terlihat dari pagelaran wayang kulit berjudul Wahyu Sandang Pangan di Kelenteng Hok Sian Kiong selama satu hari satu malam.
Acara dilanjutkan dengan sembahyang kepada Makco, bakti sosial, panggung hiburan, lelang 10 kalung emas, serta ditutup dengan kirab ritual budaya hari ini.
Kirab ritual budaya berlangsung meriah karena diikuti 2.500 peserta dari 52 kelenteng di tanah air. Selain dari Jatim sendiri, para peserta juga datang dari Bali, Jateng, Jabar dan Kalbar. Kirab dimulai dari Kelenteng Hok Sian Kiong menuju ke Jalan Letkol Sumardjo.
![]() |
Ribuan peserta lantas melalui Jalan A Yani, Jalan Majapahit, Jalan Bhayangkara, Jalan Gajah Mada, Jalan HOS Cokroaminoto, Jalan Karyawan Baru, lalu kembali ke Kelenteng Hok Sian Kiong. Kirab kian meriah dengan penampilan kesenian liang-liong dan barongsai.
"HUT Kelenteng Hok Sian Kiong ke-200 ini paling besar dalam sejarah. Semua bisa terlaksana karena dukungan Pemkot Mojokerto, TNI, Polri dan pihak-pihak terkait," kata Ketua Yayasan TITD Hok Sian Kiong Kota Mojokerto, Fendi Harianto atau Ho Gofang kepada wartawan di lokasi, Minggu (14/5/2023).
Fendi berharap kirab ritual budaya hari ini semakin memperkuat persatuan dan kesatuan antar umat beragama di Kota Mojokerto. Selain itu agar perekonomian di Kota Onde-onde kian menggeliat. Mulai dari sektor UMKM, rumah makan, restoran sampai perhotelan.
"Pesertanya memang 2.500 orang, tapi yang datang hampir 5.000 orang dari keluarga para peserta maupun masyarakat umum," terangnya.
Ketua TITD Indonesia Liem Hwat Hok menjelaskan, kirab ritual budaya digelar dengan harapan pertanian di Mojokerto kian subur. "Makco dikirab tujuannya agar daerah pertanian subur sehingga rakyat lebih sejahtera," jelasnya.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari atau Ning Ita ikut dalam kirab ritual budaya. Menurutnya, ribuan peserta maupun penonton yang hadir bisa menyaksikan kemegahan Kelenteng Hok Sian Kiong yang berdiri 200 tahun silam.
"Kelenteng ini bukti historis 200 tahun lalu terjadi akulturasi budaya di Kota Mojokerto, terjadi penyatuan budaya Tionghoa dengan Jawa," tandasnya.
(abq/dte)