Melihat Tradisi Skilot Pasuruan yang Sempat Terhenti gegara Pandemi

Melihat Tradisi Skilot Pasuruan yang Sempat Terhenti gegara Pandemi

Muhajir Arifin - detikJatim
Sabtu, 29 Apr 2023 23:00 WIB
Tradisi lomba Ski Lot di Pasuruan saat Lebaran Ketupat.
Tradisi lomba Ski Lot di Pasuruan saat Lebaran Ketupat. (Foto: Muhajir Arifin/detikJatim)
Pasuruan -

Tradisi skilot masih dilestarikan oleh masyarakat di pesisir Lekok, Kabupaten Pasuruan. Tradisi lomba ski di atas lumpur ini sekaligus menandai perayaan Lebaran Ketupat.

Skilot sempat ditiadakan selama Pandemi COVID-19. Setelah Pandemi mereda, tradisi ini kembali digelar, dan ternyata tidak kehilangan daya pikatnya. Warga terlihat sangat antusias menyaksikan lomba tahunan ini.

Lomba skilot berlangsung di Desa Tambak Lekok, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan. Lomba ini digelar di salah satu tambak yang merupakan milik warga setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengunjung dan peserta sudah mendatangi lokasi sejak pagi. Para pengunjung memadati tanggul tambak mencari posisi terbaik untuk menyaksikan lomba. Sementara para peserta yang merupakan nelayan sekitar sibuk untuk menyiapkan diri.

"Iya ini mau liat skilot. Sama keluarga juga," kata Yudha, salah satu warga yang sengaja datang untuk melihat lomba Skilot, Sabtu (29/4/2023).

ADVERTISEMENT

Sebelum lomba dimulai peserta melakukan hom pim pah untuk memilih lintasan. Lintasan yang sedikit airnya akan memudahkan peserta untuk mengayuh papan seluncurnya.

Tradisi lomba Ski Lot di Pasuruan saat Lebaran Ketupat.Tradisi lomba Ski Lot di Pasuruan saat Lebaran Ketupat. (Foto: Muhajir Arifin/detikJatim)

Setelah lintasan masing-masing peserta ditentukan mereka pun meletakkan satu kaki di atas papan dan kaki satunya dipakai untuk mendorong papan dengan kedua tangan sebagai pengarah jalan.

Dus! Para peserta beradu cepat mengayuh papan skilot masing-masing. Peserta tercepat yang menyentuh garis finis menjadi pemenang. Meski demikian banyak peserta yang tidak sampai di garis finis karena kelelahan dengan lintasan yang terlalu jauh.

"Harus kuat kaki dan tangan agar bisa mengayuh papan skilot," kata Abdul Halim salah satu peserta.

Skilot adalah tradisi yang sudah digelar selama puluhan tahun. Tradisi ini bermula dari kebiasaan warga pesisir pantai untuk mencari kerang dan udang dengan papan panjang. Dari situlah muncul ide warga untuk membuat lomba ski di atas lumpur.

Nama perlombaan tersebut, Skilot, diambil dari dua suku kata. Kata ski atau berselancar dan kata lot atau celot yang berarti lumpur. Dengan demikian skilot artinya berselancar di atas lumpur dengan menggunakan papan berukuran 1 meter dan lebar 50 sentimeter.

"Lomba skilot ini akan kami lestarikan. Skilot ini tidak ada di daerah lain, hanya ada di sini dan digelar saat Lebaran Ketupat," kata Muhammad Ali, Kepala Desa Tambak Lekok.




(dpe/iwd)


Hide Ads