Mengenal Tradisi Nampanih Pasah Warga Bondowoso Sambut Ramadhan

Mengenal Tradisi Nampanih Pasah Warga Bondowoso Sambut Ramadhan

Chuk Shatu Widarsha - detikJatim
Rabu, 22 Mar 2023 16:12 WIB
Tradisi Bondowoso
Tradisi Nampasih Pasah (Foto: Chuck Shatu Widarsa/detikJatim)
Bondowoso -

Menjelang bulan Ramadhan, warga Desa Blimbing, Bondowoso menggelar tradisi 'Nampanih Pasah'. Tradisi tahunan ini digelar dua hari atau sehari menjelang bulan puasa.

Nampani Pasah berasal dari bahasa Madura yang berarti menyambut bulan puasa. Tradisi turun temurun ini biasanya dilakukan Desa Blimbing, Klabang, Bondowoso, serta beberapa desa sekitarnya. Biasanya dilakukan siang hingga sore hari.

Dalam tradisi tersebut, warga membawa sajian nasi tumpeng beserta ubo rampe. Sajian ini lalu dibawa ke suatu tempat yang dinilai punya nilai magis seperti nanggher atau sebuah sumber mata air desa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah acara tersebut, warga selanjutnya melanjutkan dengan ziarah kubur ke makam Ki Singo Ulung, atau warga setempat menyebutnya Juk Sheng. Singo Ulung merupakan tetua dan pembabat wilayah tersebut pada abad 15.

Kembali ke prosesi 'Nampanih Pasah'. Dalam prosesi itu, setiap keluarga membawa satu tumpeng dan sajian lainnya. Tumpeng tersebut lalu ditaruh di ancak. Yakni baki terbuat dari pelepah pisang dan dirakit menggunakan bilah bambu.

ADVERTISEMENT
Tradisi BondowosoTradisi masyarakat Bondowoso Nampanih Pasah menyambut bulan Ramadhan (Foto: Chuck Shatu Widarsa/detikJatim)

Sesampainya di tempat tersebut masing-masing tumpeng yang dibawa warga lantas dikumpulkan dan digelar di atas tikar. Salah seorang tetua desa kemudian memimpin prosesi doa.

Doa dilakukan di tepi sumber air atau sungai yang dipercaya keramat oleh warga setempat. Mereka kemudian memanjatkan doa dilanjutkan dengan melarung sebuah tumpeng.

Prosesi berikutnya yakni doa bersama, secara Islam. Dilanjutkan dengan saling bertukar tumpeng milik masing-masing keluarga, kemudian dimakan bersama ditempat itu pula.

"Tradisi nampanih pasah ini sebagai rangkaian dari acara prosesi 'selamatan desa' di sini," kata Kepala Desa Blimbing, Samin, kepada wartawan, Rabu (22/3/2023).

Menurutnya, prosesi itu sudah digelar sejak ratusan tahun lalu dan berlangsung turun temurun. Yaitu setiap pertengahan bulan Syaban, berupa tradisi selamatan desa dilanjutkan 'Nampanih Pasah'.

"Sejak kakek buyut dulu. Prosesinya dimulai selamatan di nanggher atau sumber mata air, lalu nyekar ke makam Juk Sheng serta ke pusara lainnya," tandas Samin.




(abq/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads