Mahirnya Santri Ponpes Sunan Drajat Main Barongsai

Mahirnya Santri Ponpes Sunan Drajat Main Barongsai

Eko Sudjarwo - detikJatim
Sabtu, 21 Jan 2023 15:35 WIB
Kesenian Barongsai memang identik dengan Etnis Tionghoa. Namun, kesenian tersebut bisa dipelajari dan dimainkan oleh siapa saja
Mahirnya santri Ponpes Sunan Drajat main Barongsai/Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim
Lamongan -

Kesenian Barongsai memang identik dengan Etnis Tionghoa. Namun, kesenian tersebut bisa dipelajari dan dimainkan oleh siapa saja.

Termasuk oleh para santri di Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan. Kesenian Barongsai menjadi salah satu kegiatan para santri ponpes yang ada di Kecamatan Paciran ini.

Puluhan santri yang ikut dalam kesenian Barongsai sudah mahir memainkan ragam peralatan Barongsai. Mereka main Barongsai di sela-sela waktu menimba ilmu agama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara keseluruhan terdapat puluhan santri yang bergabung dalam kesenian Barongsai di Pondok Pesantren Sunan Drajat. Mereka ikut dalam Barongsai dan tarian naga," kata Abdul Fattah, pendiri sekaligus pembina kesenian Barongsai di Ponpes Sunan Drajat saat berbincang dengan wartawan, Sabtu (21/1/2023).


Barongsai dan tarian naga yang dimainkan para santri tidak berbeda dengan permainan Barongsai lainnya yang telah ada. Kemahiran dan kelincahan para santri dalam memainkan Barongsai juga sama dengan penari-penari Barongsai lainnya.

ADVERTISEMENT

"Barongsai di PP Sunan Drajat ini sudah ada sejak 2011," ujar Fattah.

Kesenian Barongsai memang identik dengan Etnis Tionghoa. Namun, kesenian tersebut bisa dipelajari dan dimainkan oleh siapa sajaSantri Ponpes Sunan Drajat main Barongsai/ Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim

Biasanya, tutur Fattah, para santri berlatih secara rutin 2 minggu sekali. Mereka tampil di acara-acara hari besar Islam seperti Maulid Nabi, kirab budaya atau peringatan hari besar Islam lainnya.

Pada dasarnya, tambah Fattah, semua santri di Ponpes Sunan Drajat bisa bergabung dalam kesenian Barongsai. Hanya saja, para santri harus menguasai dasar ilmu beladiri kungfu.

Sebab, terang Fattah, atraksi Barongsai melibatkan gerakan kaki yang menuntut kecepatan, kekuatan dan keseimbangan pemainnya. Juga kekuatan tangan yang diperlukan untuk memainkan kepala barongsai atau mengangkat badan teman.

"Kami berlatih setidaknya 2 minggu sekali atau saat waktu senggang," imbuhnya.

Fattah mengaku bisa bermain Barongsai setelah mendapat ilmu dari salah satu kelenteng di Bojonegoro. Ia sudah bermain Barongsai sejak duduk di bangku SMP.




(sun/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads