Teringat Makam Aneh di Probolinggo yang Arah Nisannya Beda Sendiri

Jatim Flashback

Teringat Makam Aneh di Probolinggo yang Arah Nisannya Beda Sendiri

Suki Nurhalim - detikJatim
Sabtu, 07 Jan 2023 11:10 WIB
Apakah Anda pernah mendengar cerita soal Makam Aneh di Probolinggo? Pada Februari 2010, kuburan ini menjadi perhatian karena arah nisannya beda dengan kuburan yang lain.
Kuburan yang arah nisannya beda dengan kuburan yang lain/Foto: Istimewa
Surabaya -

Apakah Anda pernah mendengar cerita soal makam aneh di Probolinggo? Pada Februari 2010, kuburan ini menjadi perhatian karena arah nisannya beda dengan kuburan yang lain.

Kuburan aneh yang dimaksud yakni kuburan Bujuk Sorah di Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo.

Pada umumnya dalam pemakaman Islam, jenazah dihadapkan ke kiblat (arah ke Ka'bah di Makkah). Dari Indonesia, Ka'bah ada di sebelah barat. Sehingga dua nisannya ada di arah utara dan selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Itu seperti yang tampak pada banyak kuburan di pemakaman Kelurahan Triwung Kidul. Namun tidak dengan kuburan Bujuk Sorah. Kuburan ini tampak beda sendiri, di mana dua nisannya berada di arah barat dan timur.

"Arah kedua batu nisan makam itu memang sejak dulu seperti itu," ujar salah seorang juru kunci makam, Sulandri (40), saat ditemui di rumahnya, Senin (8/2/2010).

ADVERTISEMENT

"Dulu warga sempat mempertanyakan arah batu nisan makam itu. Bahkan, batu nisan makam itu sempat dibongkar dan arahnya diubah ke utara dan selatan, seperti makam lainnya," katanya.

Kuburan tersebut dikeramatkan oleh warga. Sehingga kuburan tersebut kerap dikunjungi masyarakat bahkan dari luar Probolinggo. Seperti dari Lumajang, Situbondo dan Banyuwangi. Biasanya mereka melakukan ritual.

"Kalau malam Jumat Legi banyak orang yang melakukan lelaku (tirakat) di sana," terang Sulandri.

Mengenal Bujuk Sorah

"Bujuk Sorah itu seorang pejuang yang sakti," ujar salah seorang sesepuh Kelurahan Triwung Kidul, Mbok Anom (90), saat ditemui di rumahnya, Senin (8/2/2010).

Alkisah, Kelurahan Ketapang hingga Desa Patalan di Kecamatan Wonomerto masih hutan belantara. Lalu hutan belantara itu dijelma sebuah jalan setapak oleh Bujuk Sorah.

"Setelah dijelma, maka jadilah sekarang menjadi sebuah jalan yang kini diberi nama Jalan Raya Sukapura atau Jalan Raya Bromo," ungkapnya.

Mbah Anom melanjutkan, Bujuk Sorah merupakan anak buah Kiai Bronto Joyo yang juga dikenal sebagai pejuang sakti. Makamnya berada di Dusun Bronto Joyo, Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan.

"Beliau itu mempunyai dua orang anak buah. Namanya sama-sama Bujuk Sorah," terangnya.

Kok namanya bisa sama? Menurut Mbah Anom, nama Bujuk Sorah hanya julukan.

"Makam Bujuk Sorah yang satunya itu berada di Kelurahan Kademangan. Sampai sekarang juga dikenal dengan nama makam Bujuk Sorah. Tapi makam batu nisannya itu seperti biasa. Tidak sama dengan makam Bujuk Sorah yang ada di Kelurahan Triwung Kidul," jelasnya.

Makam Bujuk Sorah yang ada di Kelurahan Kademangan juga dikeramatkan oleh warga. Sehingga kerap didatangi banyak orang.

Ikuti berita menarik lainnya di Google News.




(sun/iwd)


Hide Ads