Tradisi Wulan Kapitu Digelar, Wisata Bromo Ditutup Sementara

Tradisi Wulan Kapitu Digelar, Wisata Bromo Ditutup Sementara

M Rofiq - detikJatim
Senin, 05 Des 2022 17:14 WIB
bromo ditutup sementara ada tradisi wulan kapitu
Bromo ditutup sementara karena ada tradisi wulan kapitu (Foto: M Rofiq)
Probolinggo -

Warga Suku Tengger Bromo akan melaksanakan peringatan tradisi Wulan Kapitu atau Megeng. Kawasan wisata Gunung Bromo akan ditutup sementara untuk kegiatan tradisi ini demi menjaga kearifan lokal.

Penutupan kawasan wisata Gunung Bromo merupakan hasil musyawarah dari Paruman Dukun Pandita Kawasan Tengger pada Minggu (22/11). Berdasarkan surat edaran dari Paruman, pembukaan Megeng jatuh pada Jumat (23/12) mulai pukul 18.00 WIB sampai dengan Sabtu (24/12) pukul 18.00 WIB.

Sedangkan penutupan Megeng jatuh pada Sabtu (21/1/2023) mulai pukul 18.00 WIB sampai dengan Minggu (22/1/2023) pukul 18.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perlu diketahui, batasan untuk pengunjung di Kabupaten Probolinggo adalah di Desa Cemara Lawang, Kabupaten Pasuruan di Pakis Binjil. Dan untuk Kabupaten Malang serta Lumajang di Jemplang.

Sekretaris Paruman Dukun Pandita Kawasan Tengger, Bambang Suprapto mengatakan pada bulan ini masyarakat Suku Tengger akan melakukan laku puasa mutih selama satu bulan penu Itu dilakukan bertujuan untuk menahan perilaku atau sifat keduniawian dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.

ADVERTISEMENT

Menurut Bambang, masyarakat Suku Tengger yang tinggal di sekitar Gunung Bromo akan menjalankan tradisi Wulan Kapitu atau bulan ketujuh dalam kalender masyarakat Tengger karena bulan itu dianggap sebagai bulan yang suci.

"Pada saat Wulan Kapitu, masyarakat Suku Tengger akan melakukan puasa mutih, di mana mereka hanya akan mengkonsumsi makanan seperti air mineral, nasi putih, tanpa adanya bahan bumbu penyedap rasa," kata Bambang.

"Untuk batas kendaraan bermotor dari pintu masuk Pasuruan, maksimal di Pakis Binjil, pintu masuk Probolinggo maksimal di Cemoro Lawang dan pintu masuk Malang maksimal di Jemplang," tambah Bambang.

Sementara itu ada beberapa spot wisata di Gunung Bromo yang masih bisa dikunjungi dengan kendaraan bermotor seperti Gunung Penanjakan, Bukit Kedaluh, dan Bukit Cinta.

"Untuk spot wisata yang tidak dapat dikunjungi dengan kendaraan bermotor di antaranya Gunung Bromo, Laut Pasir, Savana dan Mentigen," jelas Bambang.

Bagi para wisatawan yang berkunjung ke Bromo kata Bambang, diperbolehkan untuk menaiki kuda dengan catatan membawa kantong untuk menampung kotoran.

Pada peringatan tradisi Wulan Kapitu, lanjut Bambang, harus steril dari yang namanaya kendaraan yang digunakan oleh pengunjung. Kendaraan dilarang masuk ke kawasan Bromo.

"Jika ingin masuk ke kawasan Bromo, bisa berjalan kaki saja," tandas Bambang.




(dpe/iwd)


Hide Ads