Kisah Patih Blitar Djojodigdo yang Keturunannya Banyak Jadi Pejabat

Kisah Patih Blitar Djojodigdo yang Keturunannya Banyak Jadi Pejabat

Erliana Riady - detikJatim
Rabu, 23 Nov 2022 14:32 WIB
Eyang Djojodigdo dan jajaran pejabat keturunannya
Eyang Djojodigdo dan jajaran pejabat keturunannya (Foto: Erliana Riady/detikJatim)
Blitar -

Namanya Bawadiman Djojodigdo, seorang Patih Blitar. Masyarakat setempat mengenalnya karena kesaktian dan makamnya yang tampak tergantung. Selama hidupnya, Eyang Djojodigdo mempunyai 4 istri dan 30 anak.

Dari keturunan Eyang Digdo ternyata banyak yang menjadi pejabat. Salah satunya Bupati Rembang yang kemudian menjadi suami Pahlawan Emansipasi Wanita, Raden Ajeng Kartini.

Menurut seorang buyutnya, Handojo Prijo Soetejo, ada 7 lebih anak Eyang Digdo yang menjadi kepala daerah. Seperti dari istri pertamanya, R.A Djojodigdo ada R.M Soekarmen (Anak ke-5) sebagai Bupati Tuban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu disusul R.M Soekardiman (Anak ke-8). Anak ke tujuh yakni R.M Soekarmidjah yang menikah dengan R.M Tjokrodirdo sebagai Wedono Ngleles Pati.

"Dari istri pertama, juga ada R.M Singgih ini putra ke tiga yang menjabat sebagai Bupati Rembang. Beliau juga suami dari R.A Kartini, Pahlawan Emansipasi Wanita," tutur Handojo kepada detikJatim, Rabu (23/11/2022).

ADVERTISEMENT

Sedangkan dari istri kedua, Mas Ayu Gondowati, putra ke-11 Eyang Digdo, yakni R.Ng Djojowinoto sebagai Wedono Padangan, Bojonegoro, disusul anak ke-15 R.A Moekilah yang menikah dengan R.M Soembroto sebagai Wedono Bojonegoro. Kemudian juga ada R.A Moersinu putri ke-16 yang menikah dengan R.M. Sosrosoebroto menjabat sebagai Patih Banyuwangi.

Sementara dari istri terakhir bernama Mas Ayu Soekarsih ada putranya yang ke-22 , R.Ng. Adiwidjojo yang menjabat sebagai Hoofd Commies Malang. Lalu putri ke-23, R.A. Moesiki yang menikah dengan R.Gondoamidjojo menjabat sebagai Patih Bondowoso. Dan putri ke-32, R.A. Moesasi yang menikah dengan R. Soedarmo Djojowidigdo yang menjabat sebagai Wedono Tambakredjo.

Tak hanya anaknya yang banyak menjadi pejabat. Menurut Handojo, ada beberapa cucu Eyang Digdo menjadi pejabat di awal kemerdekaan Indonesia. Di antaranya, Abdoel Gaffar Pringgodigdo adalah Menteri Kehakiman Indonesia (21 Januari-6 September 1950). Lahir di Bojonegoro, 21 Agustus 1904 dan wafat 1988.

Kemudian, Abdoel Kareem Pringgodigdo, pernah menjabat sebagai Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dari tahun 1957-1961. Ada juga yang menjadi Menteri Luar Negeri ke-6 RI. Yakni Moekarto Notowidigdo (3 April 1952 - 30 Juli 1953).

Handojo mengungkapkan cerita menarik di balik pengangkatan Notowidigdo sebagai Menteri Luar Negeri. Saat itu, Republik Indonesia tengah mengalami agresi militer Belanda.

"Jadi waktu agresi militer tahun 1948-1949, itu Bung Karno mengungsi ke sini. Pas Notowidigdo ada di rumah ini. Lalu kemudian tahun 1952 beliau diangkat menjadi Menteri Luar Negeri. Nah ini pasti ada sesuatu. Ternyata keluarga Djojodigdo punya kedekatan sangat kuat dengan Bung Karno," tandasnya.




(abq/iwd)


Hide Ads