Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek menggelar pertunjukan kesenian unggulan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Kesenian yang ditampilkan antara lain tari Turangga Yaksa, Bedoyo Intisari, serta sendratari Prasasti Kamulan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Sunyoto mengatakan, pertunjukan kesenian tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah daerah untuk mengenalkan aneka seni dan budaya Trenggalek.
"Kami menampilkan aneka kesenian unggulan dari Trenggalek. Kami berharap kesenian kita juga bisa dikenal oleh daerah lain," kata Sunyoto, Sabtu (19/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertunjukan di TMII anjungan Jawa Timur tersebut diawali dengan tari Bedoyo Intisari. Tarian ini merupakan gambaran dari sosok Putri Nitisari.
Selanjutnya, seniman-seniman asal Trenggalek mempersembahkan Tari Turangga Yaksa yang menjadi ikon kesenian keripik tempe. Tarian ini diciptakan oleh seorang seniman asal Kecamatan Dongko, Pamrihanto.
"Turangga Yaksa merupakan ikon kesenian khas Trenggalek yang hingga kini terus kita lestarikan," jelasnya.
Tarian ini berawal dari sebuah upacara adat Baritan di Kecamatan Dongko sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. Tari Turangga Yaksa menceritakan kemenangan masyarakat desa dalam melawan raksasa atau keangkaramurkaan.
"Turangga artinya kuda, sedangkan yaksa adalah raksasa," jelasnya.
Sunyoto menambahkan, puncak pertunjukan kesenian Trenggalek ditutup dengan drama tari Prasasti Kamulan Tonggak ing Trenggalih. Sendratari ini menampilkan kisah tentang Prasasti Kamulan yang menjadi tonggak sejarah Trenggalek.
"Cerita ini kami harap bisa menginspirasi seniman lain di Trenggalek untuk ditampilkan dalam seni pertunjukan yang lain," jelasnya.
(abq/dte)