Dua koleksi Museum Mpu Tantular Sidoarjo ditetapkan sebgai Cagar Budaya Nasional. Dua koleksi itu yakni Arca Durga Mahisasuramardhini dan Tengkorak Manusia Fosil Ngawi.
Kedua benda itu ditetapkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim pada periode Januari-Oktober 2022 sebagai Cagar Budaya Peringkat Nasional bersama 15 cagar budaya lain yang tersebar di lima provinsi di Indonesia. Dua koleksi itu punya cerita masing-masing.
Satu dari 2 cagar budaya nasional yang baru ditetapkan itu adalah Arca Durga Mahisasuramardhini. Disimpan di dalam Museum Mpu Tantular, arca itu bernomor inventaris 1996.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Seksi Preparasi dan Bimbingan Edukasi Museum Empu Tantular Sadari menjelaskan bahwa Arca Durga Mahisasuramardhini ditempatkan di ruang pameran dan bisa dilihat secara umum.
"Arca Durga Mahisasuramardhini yang ditempatkan di ruang pameran ini Empu Tantular ini wajudnya asli," jelas Sadari.
Sadari menjelaskan Arca Durga adalah representasi dari Dewi Durga istri Dewa Siwa. Dewi Durga merupakan tokoh mitologi Hindu yang terkenal sangat cantik dan pemberani. Dewi itu juga dikenal sebagai Mahisasura Mardini yang berarti penakluk Asura (raksasa).
Arca Durga Mahisasuramardhini berasal dari Candi Jawi. Arca itu terbuat dari batu Andesit dengan ukuran tinggi 94 cm, lebar 48 cm, dan tebal 38 cm. Tergambar di arca itu Dewi Durga berdiri di atas badan Mahesa (Kerbau).
Dewi Durga memiliki 8 tangan. Tangan kanannya masing-masing membawa cakra, belati, dikelilingi dengan hiasan motif surya Majapahit, bana (anak panah), dan memegang ekor Mahesa.
Sedangkan 4 tangan di sebelah kiri masing-masing memegang sankha bersayap, kemudian memegang gendewa (busur), Khateka (perisai), dan memegang kepala Asura (raksasa).
Badan Mahesa yang ada di bawah Durga menghadap ke kiri, kepala menunduk dan digambarkan memiliki tanduk yang sangat besar. Di belakang kepala Durga dilengkapi dengan siras cakra yang dihiasi dengan motif lidah api.
Perhiasan yang dikenakan Dewi Durga adalah mahkota (kirita makuta), kundala, hara, ikat pinggang, kelata bahu, gelang tangan, mengenakan kain sebatas mata kaki dilengkapi dengan uncal dan sampur.
Sementara itu Asura atau raksasa yang digambarkan berambut ikal dengan mata melotot dan bertaring. Namun dalam bentuk kecil.
"Ketika Durga Mahisasuramardhini marah kesaktiannya sangat luar biasa, itu terbukti bahwa Durga hanya dengan tangan kiri mampu menundukkan Asura yang begitu besar. Bahkan Asura sangat kecil di hadapan Durga terlihat kepala Asura dipegang oleh Durga menggunakan tangan kiri," ujar Sadari.
Sadari menambahkan untuk perawatan semua koleksi Museum Empu Tantular pihaknya selalu melakukan pembersihan satu minggu sekali. Cara membersihkannya pun tergantung bentuk koleksi benda.
"Dibersihkan setiap hari Senin, maka Museum Empu Tantular setiap hari Senin tidak menerima pengunjung. Yang jelas perawatannya jangan sampai koleksi tersebut rusak," kata Sadari.
(abq/iwd)