Pemerintah berencana memulangkan prasasti Pucangan dari salah satu museum di India. Prasasti Pucangan merupakan peninggalan Kerajaan Kahuripan masa Raja Airlangga.
Prasasti Pucangan diketahui menjadi koleksi di Indian Museum di Kolkata. Rencananya, prasasti itu akan dibawa pulang ke Indonesia pada momen KTT G20 tahun depan di India.
Prasasti ini bisa sampai ke sana setelah dibawa dari Indonesia ke India oleh Thomas Raffles. Saat itu, Raffles menemukan prasasti ini di Gunung Penanggungan, Trawas, Mojokerto. Oleh Inggirs, prasasti kemudian dibawa ke luar negeri pada 1814 atau dua abad yang lalu. Selanjutnya, prasasti menjadi koleksi Royal Asiatic Society, India.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid melalui akun Instagramnya, @hilmarfarid sempat mengunggah foto bersama prasasti Pucangan.
Saat ditemukan prasasti dalam keadaan tak terawat. Untuk itu, pemerintah Indonesia dan India membahas untuk memulangkan prasasti Pucangan. Sebab, prasasti tersebut memuat informasi tentang silsilah Raja Airlangga.
Hilmar Farid dalam foto unggahannya mengatakan, isi prasasti Pucangan membahas informasi penting pada masa Kerajaan Kahuripan. Isinya termuat dalam 2 bahasa, Jawa Kuno dan Sansekerta. Tak hanya silsilah Airlangga, namun juga perjalanannya sebagai Raja Kahuripan.
"Prasasti Pucangan. Memuat informasi tentang silsilah Raja Airlangga dan beberapa peristiwa dalam perjalanannya sebagai raja," kata Hilmar Farid dalam unggahannya seperti dilansir dari detikNews , 7 September 2022..
Senada, Arkeolog dari Pusat Arkeologi Nasional, Titi Surti Nastiti mengatakan, prasasti Pucangan ditulis dalam bahasa Jawa Kuno dan satu sisi bahasa Sansekerta. Untuk itu, ia mendukung langkah pemerintah memulangkan pasasti Pucangan.
"Sebagai ilmuwan, prasasti ini menarik sekali," kata Titi pada wawancara dengan detikcom 2015 silam.
(abq/dte)