Prasasti Purwokerto, Peninggalan Airlangga di Lamongan yang Tak Utuh Lagi

Prasasti Purwokerto, Peninggalan Airlangga di Lamongan yang Tak Utuh Lagi

Eko Sudjarwo - detikJatim
Rabu, 09 Nov 2022 07:03 WIB
prasasti di lamongan
Prasasti Purwokerto yang pecah menjadi beberapa bagian (Foto: Eko Sudjarwo)
Lamongan -

Benda cagar budaya berupa prasasti di Lamongan yang diduga berasal dari masa Airlangga adalah Prasasti Purwokerto yang berada di Desa Purwokerto, Ngimbang. Sayangnya, prasasti ini sudah pecah menjadi beberapa bagian.

Bentuk awal prasasti ini tidak diketahui, termasuk penduduk sekitar juga sudah tidak tahu lagi bentuk semula. Sebagian dari badan prasasti masih menancap di tanah dan tertimbun dengan rerumputan dan tanah pematang, sebagian dari reruntuhannya terdapat di sekeliling. Paling tidak terdapat 5 bongkahan batu pecahan prasasti ini di sekitar lokasi tersebut dan terpendam sebagian di pematang sawah.

Berada jauh dari permukiman, Prasasti Purwokerto terletak di pematang sawah di dataran yang lebih tinggi dari perkampungan. Prasasti ini ditemukan sudah dalam keadaan hancur berantakan menjadi beberapa keping batu. Prasasti ini memiliki ketinggian sekitar 40 cm, lebar 20 cm dan ketebalan 20 cm. Sama seperti prasasti lainnya, prasasti ini berbahan batu padas putih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami beberapa waktu lalu ke Lamongan dan menyambangi 1 temuan baru (prasasti yang pecah) dan 1 lagi temuan lama," kata arkeolog BPCB Jatim Ismail Lutfi saat dihubungi detikJatim, Rabu (9/11/2022).

Karena ditemukan dalam kondisi pecah menjadi sekitar 5 bagian, kata Said, pihaknya melakukan kegiatan rekonstruksi dan identifikasi terhadap prasasti yang ditemukan di Desa Purwokerto tersebut. Pihaknya, tambah Said, juga sempat melakukan penggalian di sekitar prasasti dan menemukan adanya landasan dari prasasti yang terkubur di tanah.

ADVERTISEMENT

"Dari rekonstruksi dan identifikasi ini, kami menemukan dugaan bahwa prasasti tersebut merupakan prasasti dari periode masa abad ke 11," ujarnya.

Ismail Lutfi menambahkan, meski ditemukan dalam keadaan hancur namun masih bisa dilihat bentuk dasar dari prasasti Purwokerto ini yang diketahui dari abad ke 11 dengan raja utamanya adalah Airlangga. Meski tidak semua pahatan yang tertulis di prasasti terlihat, namun masih ada beberapa bagian yang lamat-lamat masih bisa terbaca.

"Sebenarnya kita masih beruntung karena jejak aksaranya masih bisa kita lacak yaitu aksara Jawa kuno dan karakter aksaranya juga karakter aksara pada abad ke 11," imbuh Ismail.

Dari pembacaan di lokasi, ungkap Ismail, pihaknya bisa menyingkap 7 baris kata yang ada dalam prasasti tersebut yang masih terlacak. Melihat posisi prasasti yang adalah prasasti panjang, Ismail menyebut jika prasasti ini diduga berhubungan dengan penetapan sima.

"Melihat kondisi geografisnya di sini sangat masuk akal karena sima selalu dikaitkan dengan bentang lahan seperti lahan pertanian, hutan dan lain sebagainya," jelasnya.

Ismail menambahkan seiring dengan adanya prasasti sima ini biasanya ada bangunan suci yang ada di sekitar lokasi. Hanya saja, terkait hal ini masih harus digali lebih jauh dari masyarakat apakah ada bangunan situs yang ada di sekitar lokasi.

"Kami mengajak masyarakat untuk tetap menjaga dan melestarikan benda-benda cagar budaya ini agar tetap lestari," ajaknya.

Sementara, Kepala Disparbud Lamongan Siti Rubikah mengungkapkan prasasti Purwokerto sebenarnya bukan temuan baru tapi temuan lama. Prasasti Purwokerto ini, sebut Rubikah, sudah terdata sebagai benda cagar budaya Lamongan milik Lamongan yang sudah di-SK-kan oleh Bupati Lamongan.

"Kalau prasasti Purwokerto ini adalah prasasti temuan lama dan memang kondisinya sejak lama sudah seperti itu," ungkapnya.

Rubikah menambahkan ke depan pihaknya akan berusaha menambahkan cungkup pelindung di seputar prasasti yang ada. Ke depan, aku Rubikah, sudah dianggarkan untuk membuat cungkup di prasasti-prasasti yang ada di Lamongan untuk melindungi agar prasasti tersebut tidak rusak dan tetap ditempatnya seperti saat ditemukan.

"Ke depan kita akan membangun cungkup pelindung di sekitar prasasti-prasasti yang ada di Lamongan," pungkas Siti.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads