Heboh lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet diprotes warga, seniman hingga masyarakat Lamongan. Mereka tak terima nama Joko Tingkir sang ulama besar diparodikan di lagu dangdut. Kali ini, detikJatim berkesempatan menyambangi makam Joko Tingkir yang berada di Lamongan.
Petilasan ini berada di Desa Pringgoboyo, Kecamatan Maduran, Lamongan. Kebetulan, hari ini di lokasi petilasan Joko Tingkir digelar susur Bengawan Solo. Petilasan ini berjarak lebih kurang 40 km dari pusat kota Lamongan.
Pantauan detikJatim, kondisi petilasan Joko Tingkir masih tetap terawat dan terjaga. Dua pohon besar akan menyambut kedatangan peziarah di kompleks makam yang sebelumnya dikenal warga sebagai makam Mbah Anggungboyo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di bangunan ini, terdapat 4 makam yang masing-masing nisannya ditutup kain putih. Satu di antara 4 makam tersebut adalah makam Ki Anggungboyo atau Joko Tingkir, sementara 2 makam lainnya adalah anggota keluarga dan 1 makam diduga adalah barang-barang peninggalan Ki Anggungboyo yang sengaja dikubur.
![]() |
"Sebelum dikenal sebagai makam Joko Tingkir, makam ini dikenal warga sebagai makam Mbah Anggungboyo," kata sesepuh Desa Pringgoboyo, Asy'ad kepada detikJatim, Kamis (11/8/2022).
Asy'ad menceritakan, makam ini kerap didatangi KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Bahkan, Gus Dur sering ke petilasan jauh sebelum menjadi presiden.
Dia mengungkapkan, makam Ki Anggungboyo dipercaya sebagai makam Joko Tingkir. Selain itu, makam ini sudah lama ada dan semakin ramai ketika Gus Dur dan banyak kiai berziarah di sini.
"Tahun 80-an Gus Dur sudah pernah berkunjung ke sini dan berkat beliau lah kami tahu jika makam ini adalah makam Joko Tingkir," ujarnya.
Berita selengkapnya, di halaman selanjutnya!
Sejak lama, ungkap Asy'ad, makam Mbah Anggungboyo memang sudah ramai dikunjungi para peziarah. Pengunjung, tambah Asy'ad, semakin ramai peziarah ketika Gus Dur membuka ke publik jika makam yang ada di Desa Pringgoboyo ini adalah makam Joko Tingkir.
"Sekarang ini memang semakin banyak peziarah yang datang, terutama pada saat menjelang puasa Ramadan dan saat puasa akan berakhir," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Disparbud Lamongan, Siti Rubikah mengungkapkan, sejak 2018 pihaknya sudah ikut menangani makam Joko Tingkir. Setiap tahun, makam ini memang telah dianggarkan untuk perawatan. Pihaknya kini tengah berupaya mengembangkan kompleks makam ini menjadi salah satu tujuan wisata religi di Lamongan.
"Kami terus berupaya untuk melestarikan ini menjadi situs cagar budaya dan akan berupaya menjadikan situs ini ada sebagai salah satu tujuan wisata religi di Lamongan," pungkasnya.
Sebelumnya, protes ini disampaikan para warga, kiai hingga tokoh di Lamongan. Mereka mengaku keberatan dengan lagu 'Joko Tingkir Ngombe Dawet'. Mereka tak terima nama besar Joko Tingkir diparodikan.
![]() |
Salah satu seniman Lamongan Narto Widodo mengaku mendapat aduan tentang lagu itu dari warga dan juga pemuka agama. Mereka keberatan sosok Joko Tingkir diparodikan. Keberatan para kiai tersebut, menurut Cak Narto, karena sosok Joko Tingkir dinilai telah direndahkan. Padahal Joko Tingkir merupakan tokoh ulama yang dihormati di Lamongan.
"Yang dipersoalkan para kiai itu adalah penggunaan kata Joko Tingkir dalam syair atau lirik lagu tersebut," ujar Cak Narto.
Cak Narto juga mengimbau masyarakat tak menyanyikannya. Sebab lagu tersebut telah menggunakan sosok ulama yang dihormati di dalam liriknya.
"Memperhatikan saran dan masukan dari banyak kiai yang keberatan nama Joko Tingkir diparodikan, maka saya mengimbau pada seluruh artis dan seniman Lamongan untuk tidak menyanyikan lirik lagu tersebut sebagai bentuk takzim dan penghormatan kita kepada kiai dan juga sosok Joko Tingkir," kata Cak Narto.