Melihat Makam Keramat Tempat Mobil Hitam Tersesat di Ponorogo

Melihat Makam Keramat Tempat Mobil Hitam Tersesat di Ponorogo

Charolin Pebrianti - detikJatim
Selasa, 08 Nov 2022 15:59 WIB
Astana Giri Gombak, Makam Tumenggung Brotonegoro
Astana Giri Gombak, Makam Tumenggung Brotonegoro di Ponorogo (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Viral kejadian mobil APV hitam bernopol M 1693 AT kesasar di Makam Keramat, Astana Giri Gombak, Makam Tumenggung Brotonegoro, Desa Nglarangan, Kecamatan Kauman, Ponorogo. Kejadian ini berlangsung pada Senin (31/10) petang, dan mobil berhasil dievakuasi Selasa (1/11) pagi.

detikJatim berkesempatan mengunjungi lokasi makam dengan mengajak juru kunci, Patok. Perjalanan dimulai dari Kantor Desa Nglarangan yang hanya berjarak 500 meter ke selatan menuju ke arah Bukit Gombak.

Mengikuti penunjuk jalan, tampak tulisan mengarah ke Makam Tumenggung, Brotonegoro. Sebelum naik ke area atas bukit, tampak plang berwarna biru bertuliskan "Selamat Datang Astana Giri Gombak, Makam Tumenggung Brotonegoro, Nglarangan, Kauman, Ponorogo".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suasana asri dan sejuk langsung terasa ketika naik ke bukit. Sebab, kanan kiri jalan tampak rindang dengan hijaunya pohon yang rimbun. Di sini, ada satu warung kecil dengan penjual kopi dan makanan di sebelah kanan pintu masuk.

Saat menyambangi makam ini dengan mengendarai motor ternyata tak kuat lagi menanjak saat di depan warung. Akhirnya, diputuskan untuk berjalan kaki menuju makam.

ADVERTISEMENT

Meski jalan menuju makam sudah nyaman dengan paving, namun pengunjung harus berhati-hati karena jalannya licin akibat lumut. Tak hanya itu, jalan tersebut tertutup rapat dengan daun dari pohon-pohon di sepanjang jalan menuju makam.

"Harus hati-hati, karena saya pernah terpeleset juga. Licin ada banyak lumut," tutur juru kunci makam, Patok, Selasa (8/11/2022).

Pria 71 tahun itu bahkan tidak memakai alas kaki saat naik ke puncak bukit. Menurutnya, dia sudah terbiasa jalan tanpa alas kaki. Sudah 27 tahun Patok menjadi juru kunci makam Tumenggung, Brotonegoro.

"Saya sering ke sini, kalau ada peziarah atau bahkan menyendiri ke sini, kadang siang, sore bahkan tengah malam juga ke sini," papar Patok.

Perjalanan dari plang masuk hingga ke makam menempuh jalanan yang cukup terjal. Jaraknya sekitar 700 meter untuk bisa sampai ke puncak atau lokasi makam.

Selengkapnya baca di halaman selanjutnya!

detikJatim mencoba mengukur terjalnya jalan ini dengan aplikasi derajat kemiringan, klinometer. Hasilnya, kemiringan jalannya pun mencapai 30 derajat. Beruntung ada pegangan besi yang bisa menahan beban tubuh agar tidak jatuh saat naik ke puncak bukit.

"Kalau tidak hati-hati dan pegangan besi, bahaya bisa terpeleset," imbuh Patok.

Baru separuh perjalanan mendaki, detikJatim memang sempat kehabisan napas. Kami pun sejenak berhenti sembari mengobrol dengan Mbah Patok dan menikmati sejuknya hawa dingin. Patok bercerita, jalan menuju makam ini dibangun tahun 2006 hingga 2008.

"Baru dipasang paving tahun 2020, panjangnya sekitar 700 meter," imbuh Patok.

Di ujung jalan paving, tampak anakan tangga menuju makam. Totalnya ada 36 anakan tangga. Di sini, kewaspadaan harus lebih ditingkatkan. Karena bahaya jika tidak berkonsentrasi. Apalagi jika terjatuh bisa fatal karena banyak batuan dan anak tangganya tajam.

"Di sini (Sambil menunjuk batu besar), saya sering melihat ada macan, kadang menghilang atau duduk di sekitar batu," kata Patok.

Sambil menaiki anak tangga, sampailah kami di atas puncak bukit Gombak. Ada gazebo di sebelah kiri untuk beristirahat. Sambil menikmati pemandangan persawahan area Balong dan Kauman.

Astana Giri Gombak, Makam Tumenggung BrotonegoroJuru Kunci Astana Giri Gombak, Makam Tumenggung Brotonegoro Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim

Naik sedikit, ada Makam Turonggo Gaprik atau tunggangan kuda yang diberi nama Gaprik. Tunggangan ini yang dinaiki oleh Tumenggung Brotonegoro.

Lalu di sebelahnya, ada satu makam pekatik atau penunggang kuda. Kedua makam ini tampak apik dan bersih karena dirawat rutin oleh Patok.

Saat masuk ke dalam, tampak area Makam Tumenggung Brotonegoro bersama istrinya, Tedjo Sumekar. Nisan keduanya ditutup kain kafan putih. Sementara sekeliling makam sudah dibangun dan dikeramik bersih dengan atap limasan.

"Banyak yang ziarah ke sini, orang luar kota. Madiun atau Jawa Tengah ke sini semua. Kalau bulan Suro pasti ramai," tukas Patok.

Halaman 2 dari 2
(hil/fat)


Hide Ads