BPCB Jatim Buka Opsi Pemugaran Candi di Sukoreno Pasuruan

BPCB Jatim Buka Opsi Pemugaran Candi di Sukoreno Pasuruan

Muhajir Arifin - detikJatim
Selasa, 08 Nov 2022 13:51 WIB
Candi yang ditemukan di Dusun Candi, Desa Sukoreno, Pasuruan
Area temuan candi di Sukoreno, Pasuruan. (Foto: Muhajir Arifin/detikJatim)
Pasuruan -

Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim membuka opsi pemugaran bangunan candi runtuh di Desa Sukoreno, Prigen, Pasuruan. Pemugaran dimungkinkan karena material candi masih utuh.

"Bagian yang tampak sekarang itu kakinya. Dasar (pondasi) candi belum belum tampak. Itu candi rubuh (roboh), batunya ditumpuk di atasnya selama ini," kata arkeolog BPCB Jatim Muhammad Andi Said, Selasa (8/11/2022).

Andi menegaskan candi yang roboh itu sangat mungkin untuk dipugar. Dengan adanya pemugaran tersebut, candi itu bisa menjadi objek wisata baru di Pasuruan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu layak dipugar. Materialnya cukup banyak dan aman," jelas Andi.

Sebelum proses pemugaran, BPCB akan melakukan ekskavasi pada 14 November 2022. Target ekskavasi itu menampakkan semua bagian dasar candi.

ADVERTISEMENT

"Targetnya menampakkan dulu sekelilingnya, memunculkan dulu semuanya. Saat ini yang sudah digali warga ada 5 meter. Nanti kami gali sekitar dua meteran keliling," jelasnya.

Dia berharap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan turut andil dalam proses ekskavasi tersebut.

"Harapannya pemda ikut andil. Saya sudah ngomong ke pemda, kalau bisa gabung kegiatannya (ekskavasi), kalau dia punya anggaran," pungkasnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan Hasbullah mengatakan pihaknya tidak bisa mengeluarkan anggaran untuk ekskavasi pada 14 November nanti.

"Kalau dari kami sudah tutup anggaran. Kalau BPCB memang dianggarkan," kata Hasbullah.

Bangunan candi di Desa Sukoreno itu sebenarnya sudah diketahui BPCB sejak 2018. Di lokasi itu sudah ditemukan banyak batu yang identik dan diduga bagian dari bangunan candi dan selama ini ditumpuk di sana. Warga tidak mengetahui reruntuhan itu merupakan bagian candi.

Pada Minggu 30 Oktober 2022, warga melakukan penggalian di sekitar lokasi untuk membuat pondasi pagar makam. Saat menggali itulah warga menemukan bagian kaki candi.

Karena penasaran, warga terus menggali hingga sepanjang 5,6 meter, lebar 1 meter dan kedalaman 1 meter. Dari penggalian itu warga menemukan batu-batu dengan relief dan tiga arca.

Pihak BPCB kemudian meminta warga menghentikan penggalian sembari menunggu ekskavasi. Lokasi temuan diberi garis pengaman.




(dpe/iwd)


Hide Ads