Mrawan dan Garahan, 2 Terowongan Peninggalan Belanda di Banyuwangi-Jember

Urban Legend

Mrawan dan Garahan, 2 Terowongan Peninggalan Belanda di Banyuwangi-Jember

Ardian Fanani - detikJatim
Kamis, 27 Okt 2022 13:07 WIB
Ada dua terowongan kereta api peninggalan Belanda di Banyuwangi-Jember. Namanya Terowongan Mrawan dan Garahan.
Terowongan Mrawan di Banyuwangi/Foto: Istimewa (dok. Daop 9 Jember)
Banyuwangi -

Ada dua terowongan kereta api peninggalan Belanda di Banyuwangi-Jember. Namanya Terowongan Mrawan dan Garahan.

Terowongan Mrawan memiliki panjang sekitar 690 meter. Terowongan ini berada di sisi Banyuwangi.

Sementara Terowongan Garahan mempunyai panjang 113 meter. Terowongan ini berada di sisi Jember.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terowongan Mrawan membelah Gunung Gumitir. Terowongan ini berada di antara Stasiun Mrawan dan Stasiun Kalibaru. Tepatnya di KM 30+777.

Sampai saat ini, Terowongan Mrawan merupakan terowongan aktif terpanjang kedua di Indonesia. Tentu setelah Terowongan Sasaksaat yang memiliki panjang 949 km.

ADVERTISEMENT

"Ada dua terowongan di wilayah Daop 9 Jember. Mrawan dan Garahan. Keduanya berada di sisi Banyuwangi dan Jember," ujar Azhar Zaki Assjari, Manajer Hukum dan Humas Daop 9 Jember kepada wartawan, Kamis (27/10/2022).

Dua terowongan tersebut berada di bawah jalan raya Banyuwangi-Jember. Ketinggian dari terowongan hingga ke jalan raya sekitar 175 m.

"Konstruksi bangunan berbentuk lengkung yang terbuat dari cor dan susunan batu kali, dengan ukuran panjang terowongan 690 meter, tinggi terowongan 4,3 meter, dan lebar terowongan 4,4 meter," tambahnya.

Terowongan Mrawan dibangun pada kurun waktu 1901-1902 oleh Perusahaan Kereta Api Negara, Staatssporwegen (SS). Pembangunan terowongan ini masuk ke dalam proyek pembangunan jalur kereta api Kalisat-Banyuwangi yang dipimpin oleh seorang Hoofdingienieur (kepala Insinyur).

Saat ini, terowongan yang berada di bawah Daop 9 Jember dilewati oleh kereta api jarak jauh seperti Mutiara Timur, Sri Tanjung, Tawang Alun dan kereta api lokal Pandanwangi, Probowangi.

Selain itu, Terowongan Mrawan dilewati Lori Wisata Kalibaru-Mrawan yang diresmikan bulan Maret 2016.

"Jadi terowongan ini merupakan peninggalan Belanda. Saat ini masih berfungsi untuk jalur transportasi kereta api jarak dekat maupun jarak jauh," terang Azhar.

"Ada juga masyarakat memanfaatkan wisata di sekitar terowongan untuk berswafoto. Tapi kami mengimbau agar berhati-hati jika dekat dengan terowongan. Karena sewaktu-waktu kereta bisa saja melintas sesuai jadwal yang berlaku," pungkasnya.




(sun/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads