Masa Muda Semaun dan Musso di Rumah HOS Tjokroaminoto

Masa Muda Semaun dan Musso di Rumah HOS Tjokroaminoto

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Kamis, 29 Sep 2022 00:37 WIB
Museum HOS Tjokroaminoto.
Museum HOS Tjokroaminoto/Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim
Surabaya -

Semaun dan Munawar Muso (Musso) merupakan dua tokoh yang identik dengan PKI. Mereka berdua disebut-sebut pernah kos di Rumah HOS Tjokroaminoto, Surabaya. Benarkah demikian?

Semaun merupakan pendiri sekaligus Ketua Umum Pertama Partai Komunis Indonesia (PKI). Sementara Musso memimpin Pemberontakan PKI 1948 di Madiun yang menelan banyak korban jiwa.

Bagaimana masa muda Semaun dan Musso?

Semaun dan Musso sempat menjalani masa muda di Surabaya. Jejak keduanya ada di kawasan Surabaya Pusat. Tepatnya di Jalan Peneleh Gang 7 Nomor 29, Kecamatan Genteng.

Saat ini, di sana ada sebuah rumah berwarna hijau yang kental dengan arsitektur kuno era kolonialisme. Itu merupakan Museum HOS Tjokroaminoto.

Dulu, bangunan itu merupakan rumah Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto dan istrinya, Suharsikin. Di rumah itu juga, Presiden Pertama RI, Soekarno pernah kos.

Namun berbeda dengan Soekarno, Semaun dan Musso tak pernah kos di rumah tersebut. Mereka berdua hanya sering menghabiskan waktu di sana untuk menggali ilmu dari HOS Tjokro.

Soal itu disampaikan Kuncarsono Prasetyo. Ia merupakan salah seorang pegiat sejarah di Surabaya. Menurutnya, Semaun dan Musso hanya menimba ilmu dari HOS Tjokro. Tapi tidak kos.

Di tempat tersebut, Semaun dan Musso juga kerap bertemu dengan Hendricus Josephus Franciscus Marie Sneevliet. Atau lebih dikenal sebagai Henk Sneevliet.

Sneevliet merupakan seorang komunis yang aktif di Belanda dan di Hindia Belanda. Menurut Kuncar, Semaun dan Musso kemudian kepincut konsep komunis.

"Anak-anak muda ini kemudian cinta dengan konsep komunisme yang dibawa H J F M Sneevliet. Para anak muda ini (Semaun dan Musso) menjadi ke kiri, Tjokro ke kanan (dekat dengan Muhammadiyah), dan Soekarno netral," kata Kuncar kepada detikJatim, Rabu (28/9/2022).

Lalu Semaun dan Musso gabung ke Sarekat Islam (SI) usai mendapat 'wejangan' dari HOS Tjokro. Sementara Soekarno memilih abstain atau netral.

"Semaun dan Musso gak kos (di rumah HOS Tjokro), usianya memang golongan muda di Sarekat Islam," ujarnya.

Namun Semaun dan Musso juga aktif di Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV) yang dibentuk Sneevliet. ISDV merupakan cikal-bakal PKI.

"Lalu, Tjokro ini yang merupakan seorang sosialisme kala itu, menjadi Ketua Sarekat Islam Cabang Surabaya di 1912. Kemudian menjadi Ketum Serikat Islam di 1916," paparnya.

Pada 23 Mei 1920, Semaun mengganti ISDV menjadi Partai Komunis Hindia. Tujuh bulan kemudian, namanya diubah menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Ia juga menjadi Ketua Umum Pertama PKI.

Sementara Musso disebut sebagai pemimpin Pemberontakan PKI 1948 di Madiun yang menelan banyak korban jiwa. Ia tewas dalam pemberontakan itu.



Simak Video "Lukas Tumiso, Eks Tapol Penyintas Pulau Buru"
[Gambas:Video 20detik]
(sun/iwd)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT