Di tengah kebingungan mencari air, Syekh Jamaluddin kemudian berkonsultasi dengan Sunan Giri, yang tak lain adalah gurunya. Atas petunjuk Sunan Giri, Jamaluddin diminta pergi mencari sebuah pohon besar bernama sono, dan menggali di sekitar akar pohon tersebut.
"Petunjuknya Sunan Giri adalah, jika ada pohon besar di situ pasti ada sumber. Akhirnya santri itu menemukan sumber di bawah pohon sono, yang kemudian dikenal bernama Sendang Sono," jelas Syahid.
"Setelah ketemu sumber itu, Syekh Jamaluddin memindahkan masjid di Jalan Pandanarum, Desa Suci. Masjid itu namanya Mambaut Thoat. Masjid ini pertama kali dibangun di desa ini," lanjut Syahid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah ditemukan Sendang Sono, Sunan Giri memerintahkan Skekh Jamaluddin untuk melakukan tasyakuran. Serta tabarrukan karena mengambil barokah dari air itu.
Perintah itu ditunaikan dengan salat malam, mandi malam. Kebetulan, itu semua dilakukan pada Hari Rabu terakhir di Bulan Safar.
"Ritual itu kemudian mulai dilakukan dan menjadi tradisi tahunan. Setiap Rabu terakhir Bulan Safar, banyak orang berkumpul di telaga itu, hingga ramai orang yang berjualan dan saat itu dinamakan tradisi Rebo Wekasan," tutur Syahid.
Simak Video "Video: Polisi Ringkus Komplotan Ganjal ATM di Gresik, Amankan 50 Kartu"
[Gambas:Video 20detik]
(sun/sun)