Rebo Wekasan di Gresik, Mandi ke Telaga Dipercaya Bisa Tolak Bala

Rebo Wekasan di Gresik, Mandi ke Telaga Dipercaya Bisa Tolak Bala

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Selasa, 20 Sep 2022 23:38 WIB
Warga Desa Suci, Kecamatan Manyar menggelar tradisi Rebo Wekasan. Tradisi ini turun-temurun sejak zaman Sunan Giri.
Sendang Sono/Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim
Gresik -

Warga Desa Suci, Kecamatan Manyar menggelar tradisi Rebo Wekasan. Salah satu ritualnya yakni mandi ke Sendang Sono.

Sekretaris Desa Suci, Miftah mengatakan, ritual mandi di Sendang Sono biasa dilakukan setelah istigasah atau berdoa.

"Nanti malam istigasah dan ada yang mandi di telaga Sendang Sono," kata Miftah, Selasa (20/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Miftah, warga menggelar salat malam di Masjid Mambaut Thoat. Kemudian mandi di telaga dipercaya bisa menolak bala.

"Setelah salat, warga yang mau mandi di telaga Sendang Sono menceburkan diri. Ada yang meyakini jika setelah berdoa dan mandi di telaga itu bisa menolak balak," jelas Miftah.

ADVERTISEMENT

Di Desa Suci, sejarah Rebo Wekasan tak bisa dilepaskan dari keberadaan Sendang Sono. Telaga tersebut pertama kali ditemukan oleh murid Sunan Giri bernama Syeikh Jamaludin Malik, atas petunjuk Sunan Giri.

Saat itu, Syekh Jamaluddin berkunjung ke Desa Polaman. Kunjungan santri itu secara khusus diutus Sunan Giri untuk menyebarkan agama Islam di wilayah tersebut. Di sana, sang santri mendirikan masjid dan surau atau pondok sebagai sarana pendidikan.

"Lambat laun, karena banyak yang nyantri di Syekh Jamaluddin, air menjadi kebutuhan yang mendasar. Sebab tempat yang semula ditempati, airnya semakin sedikit," kata tokoh masyarakat Desa Suci, H R Moch Syahid.

Di tengah kebingungan mencari air, Syekh Jamaluddin kemudian berkonsultasi dengan Sunan Giri, yang tak lain adalah gurunya. Atas petunjuk Sunan Giri, Jamaluddin diminta pergi mencari sebuah pohon besar bernama sono, dan menggali di sekitar akar pohon tersebut.

"Petunjuknya Sunan Giri adalah, jika ada pohon besar di situ pasti ada sumber. Akhirnya santri itu menemukan sumber di bawah pohon sono, yang kemudian dikenal bernama Sendang Sono," jelas Syahid.

"Setelah ketemu sumber itu, Syekh Jamaluddin memindahkan masjid di Jalan Pandanarum, Desa Suci. Masjid itu namanya Mambaut Thoat. Masjid ini pertama kali dibangun di desa ini," lanjut Syahid.

Setelah ditemukan Sendang Sono, Sunan Giri memerintahkan Skekh Jamaluddin untuk melakukan tasyakuran. Serta tabarrukan karena mengambil barokah dari air itu.

Perintah itu ditunaikan dengan salat malam, mandi malam. Kebetulan, itu semua dilakukan pada Hari Rabu terakhir di Bulan Safar.

"Ritual itu kemudian mulai dilakukan dan menjadi tradisi tahunan. Setiap Rabu terakhir Bulan Safar, banyak orang berkumpul di telaga itu, hingga ramai orang yang berjualan dan saat itu dinamakan tradisi Rebo Wekasan," tutur Syahid.



Simak Video "Video: Polisi Ringkus Komplotan Ganjal ATM di Gresik, Amankan 50 Kartu"
[Gambas:Video 20detik]


Hide Ads